- Mantan striker Arema Indonesia, Noh Alam Shah terlibat kericuhan dalam laga pekan pamungkas Liga Singapura 2022.
- Efek kericuhan ini, Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) mengatakan ada polisi yang ikut turun tangan meredakan situasi.
- Tindakan disipliner yang sempat dinilai mengarah ke aksi huru-hara dalam laga Singapore Premier League (SPL), nilai hal yang serius.
SKOR.id - Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) mengatakan, pihaknya sedang meninjau materi yang berkaitan dengan bentrokan dalam akhir pertandingan Liga Singapura 2022, Kamis (20/10/2022).
Pada Jumat (21/10/2022), FAS serius membahas ricus dalam laga pekan pamungkas SPL 2022 antara Tampines Rovers vs Tanjong Pagar United.
Efek insiden perkelahian itu membuat polisi dipanggil ke Our Tampines Hub, arena pertandingan laga ini.
Menanggapi sejumlah pertanyaan soal kelanjutan penanganan insiden ini, juru bicara FAS akhirnya buka suara.
"Hari ini, dari laporan yang relevan dan rekaman video dari insiden yang terjadi di area teknis selama (pertandingan), maka FAS sedang melakukan tinjaun," kata FAS.
"Saat ini, FAS sedang meninjau materi yang jadi bukti sebelum memutuskan pada tindakan selanjutnya, termasuk rujukan ke Komite Disiplin FAS, jika itu perlu."
Ditegaskan jubir FAS, semua proses, tindakan, resolusi, temuan, dan hukuman finansial Komite Disiplin FAS untuk kasus semacam itu diputuskan secara independen.
Semua itu tanpa keterlibatan apa pun dari Dewan FAS atau sekretariat federasi.
Dalam laga tengah pekan ini, pelatih kepala Tanjong Pagar, Hasrin Jailani, dan Manajer tim Noh Alam Shah ditahan oleh ofisial.
Itu dilakukan saat mereka dengan marah memberi isyarat di tribune menjelang akhir pertandingan, yang dimenangi Tampines Rovers dengan skor 4-3.
Dapat dipahami, mereka kemarahan kepada kapten Stags, julukan Tampines Rovers, Yasir Hanapi, yang pada saat itu telah diganti dan berada di bangku cadangan timnya.
Sebuah sumber mengatakan ke The Straits Times, Yasir adu mulut dengan Hasrin dan Alam Shah sesaat sebelum dia ditarik keluar pada menit ke-87.
Hal tersebut terjadi setelah rekan setimnya, Zehrudin Mehmedovic menerima tekel keras.
Pertengkaran berlanjut setelah peluit akhir, polisi kemudian datang turun tangan meredakan suasana panas itu.
Meskipun, juru bicara polisi mengatakan bahwa situasinya langsung terkendali pada saat kedatangan petugas keamanan.
"Pihak-pihak yang terlibat disarankan untuk menjaga perdamaian dan tidak ada korban luka yang dilaporkan. Tak diperlukan bantuan polisi lebih lanjut," ujar jubir polisi.
Kasus ricuh dengan tensi sebelum ini juga ditangani oleh Komite Disiplin FAS terjadi saat Lion City Sailors bersua Tampines Rovers pada Juli 2022.
Pelatih kepala Sailors saat itu, Kim Do-hoon, dan asisten pelatih Tampines, Mustafic Fahrudin keduanya dinyatakan bersalah atas tindakan kekerasan.
Mereka dihukum larangan mendampingi timnya dalam tiga pertandingan. Kim juga didenda 2.000 dolar AS atau setara 31 juta rupiah.
Sementara itu, Fahrudin juga menerima denda uang. Mantan pemain Persela Lamongan dan Persija Jakarta ini didenda 3.000 dolar AS atau setara 46 juta rupiah.
Selain itu, kedua klub dikenakan denda masing-masing 5.000 dolar AS atau sekitar Rp77 juta untuk perilaku pemain mereka yang terlibat dalam perkelahian setelah pertandingan.
Efek kejadian negatif ini, Kim Do-hoon berpisah dengan Lion City Sailors kurang dari 24 jam setelah hukuman dijatuhkan.
Baca Juga Berita Liga Singapura lainnya:
Liga Singapura 2023 Akan Memakai VAR, Proses Instalasinya Dimulai sejak 2021
Liga Singapura 2022 Kembali Dijuarai Klub Asing dari Jepang