- NBA akhirnya mengundang 10 koki profesional untuk memasak bagi semua pemain di NBA Bubble.
- Dikarenakan para pemain mengeluhkan makanan yang awalnya dipersiapkan oleh Disney.
- Business Insider membagikan video yang menggambarkan kesibukan salah satu chef saat mempersiapkan makanan.
SKOR.id – Beberapa hari lalu Business Insider membagikan video yang menggambarkan dunia makanan di dalam NBA Bubble di Disney World.
NBA memutuskan Walt Disney World Resort sebagai rumah mereka ketika memulai kembali musim 2020 di tengah pandemi virus corona.
Lokasi rumah itu kemudian dikenal sebagai "bubble (gelembung)" karena setiap pemain tak diizinkan meninggalkan bagian tertentu dari kompleks Disney.
Para tamu di kawasan resor pun harus tetap berada di luar area yang ditentukan oleh NBA.
Sekarang setelah NBA Bubble telah “pecah”, banyak informasi yang dipublikasikan tentang bagaimana semua operasional dijalankan di belakang layar.
Alexia Grant, alias Chef Lex, adalah satu dari 10 koki yang didatangkan untuk memasak bagi para pemain di NBA Bubble.
Dari dapurnya di Disney World, dia meluncurkan restoran pop-up “Comfort Kitchen”, yang mengkhususkan diri pada makanan rumahan Karibia dan kawasan selatan Amerika Serikat .
Jatah Chef Lex adalah memasak untuk pemain Miami Heat, LA Lakers, dan Denver Nuggets.
Tetapi memasak di bawah karantina yang ketat tidaklah mudah.
Chef Lex tak bisa meninggalkan bubble untuk belanja sendiri dan harus bergantung pada jasa delivery untuk mengirimkan makanannya pada para pemain di NBA Bubble.
Sebenarnya, Disney yang awalnya bertanggung jawab untuk memberi makan ke-22 tim yang berhasil lolos ke NBA Bubble.
Tetapi meyusul ulasan negatif dan keluhan pemain di Twitter, NBA pun mengundang 10 chef profesional seperti Lex untuk tinggal di dalam bubble di bawah karantina yang ketat.
Tugas utama Lex dan para koki itu adalah menyiapkan sekitar 4.000 makanan per minggu.
Beruntung Chef Lex tak asing dengan klien bertabur bintang. Dia telah masak untuk Portland Trail Blazers, Oprah Winfrey, Kelly Rowland, Meek Mill, dan ikut berkompetisi di Food Network's "Chopped."
Business Insider pun mengikuti Chef Lex untuk melihat bagaimana rasanya memasak ribuan makanan untuk pebasket professional di dalam NBA.
Secara teknis ada dua zona di dalam “gelembung” NBA.
Gelembung dalam menampung para pemain dan staf, dan gelembung luar, tempat para koki tinggal dan bekerja. Dan mereka tidak diizinkan menyeberang di antara kedua zona itu.
“Kami memiliki aturan yang sangat ketat, dan jika Anda tidak mengikutinya, Anda harus pergi!” ujar Alexia dalam video itu.
View this post on Instagram
Chef Lex tinggal di Waldorf Astoria, tapi memasak di dapur chef eksekutif. Bus membawanya di antara dua area yang diizinkan.
Chef Lex dan asistennya, Joy, menjalankan Comfort Kitchen, restoran pop-up Selatan dan Karibia yang diluncurkan Lex khusus untuk NBA Bubble.
Yang menarik, jika semua koki lain yang masuk ke dalam gelembung terikat pada satu tim tertentu, Chef Lex satu-satunya koki individu.
Sistemnya, tim dapat menelusuri menu yang ditawarkan Chef Lex, memesan untuk atau à la carte melalui situs si juru masak. Tapi pesanan seperti itu tidak dijamin.
Chef Lex akan menerima pesanan pada malam sebelumnya, jadi dia punya kesempatan untuk memesan semua bahan makanan yang dia butuhkan lebih awal.
Setiap hari Chef Lex dan Joy bangun sekitar pukul 04.30 pagi sebelum mulai bekerja dengan membuat sarapan tradisional.
Saat syuting video, Chef Lex sedang menyiapkan makan siang: turkey bacon, sosis ayam, catfish, dan grits untuk skuat Miami Heat yang baru bertanding malam sebelumnya.
“Intinya, ini menu makanan yang menenangkan,” Chef Lex menjelaskan.
Dan yang paling penting, semua makanan yang dibuat Chef Lex selama di bubble adalah resep yang dia buat sendiri.
View this post on InstagramKilling it in the bubble! What God has for you... no one can touch #cheflife #goingup #blessup
Pada saat semua matang, makanan dikemas untuk perjalanan ke zona gelembung dalam.
Karena wabah Covid-19, Lex dan Joy harus memastikan mereka membungkus makanan dalam kontainer, yang sangat penting, lalu dimasukkan dalam tas-tas plastik.
Semua tas lalu ditutup dengan stapler. Itulah salah satu bagian paling penting, selain lapisan Saran-wrap. Paket-paket itu baru dikeluarkan dari kotak panas sampai waktunya pengiriman.
Petugas delivery pertama hanya bisa mencapai security point di gelembung dalam, sebelum diambil oleh kru kedua yang akan mengirimkannya ke para pemain.
Setelah dapur bersih, Chef Lex pulang ke hotel, istirahat, dan mulai mempersiapkan untuk menu esok hari. Siklus itu berulang selama beberapa pekan.
“Ini mungkin pekerjaan terberat yang pernah saya lakukan dalam beberapa tahun,” ujar Alexa Grant, bangga.
“Sebagian besar berhasil, tapi saya bersumpah saya hebat dan saya sangat bangga pada diri saya sendiri.”
“Saya merasa seperti bos. Terima kasih telah meminta saya melakukan ini. Salut untuk ke NBA dan staf bubble, dan semua orang di sini.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Arsene Wenger Buka Suara soal Situasi Mesut Ozil di Arsenal https://t.co/3IjnpkBvks— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 13, 2020
Berita Entertainment Lainnya: