- F1 GP Sakhir 2020 menyisakan "sakit kepala" bagi Valtteri Bottas.
- Kedatangan George Russell sebagai pengganti Lewis Hamilton di Sakhir membuat Valtteri Bottas terpaksa sesaat menjadi anti-media.
- Fokus Valtteri Bottas saat ini adalah finis sebagai runner-up dalam klasemen akhir F1 2020.
SKOR.id - Formula 1 (F1) GP Sakhir 2020 memang sudah sepekan berlalu dan kini giliran GP Abu Dhabi yang akan diperlombakan.
Para pembalap pun telah berkumpul di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk menjalani seri terakhir F1 2020 yang akan digelar di Sirkuit Yas Marina (11-13 Desember 2020).
Ketika para pembalap bersiap menuju seri pamungkas, Valtteri Bottas justru masih berurusan dengan media.
Sebab, posisi Valtteri Bottas di tim Mercedes-AMG Petronas pada F1 2021 santer diberitakan terancam karena keberadaan George Russell.
Pada akhir pekan lalu, George Russell yang sejatinya memperkuat tim Williams Racing tampil dengan seragam dan mobil Mercedes-AMG Petronas.
Pembalap binaan Mercedes itu dipercaya untuk menggantikan posisi Lewis Hamilton yang tengah terinfeksi Covid-19.
Penampilan George Russell pun jauh dari kata mengecewakan. Ia tampak tak kagok berkendara di belakang kemudi mobil Mercedes W11.
Pembalap asal Inggris itu berhasil menjadi yang tercepat pada dua sesi latihan bebas, menduduki peringkat kedua saat kualifikasi, dan finis kesembilan saat balapan.
Bahkan George Russell bisa saja finis podium andai tak mengalami gangguan teknis terkait ban saat GP Sakhir 2020 tinggal menyisakan sekitar 10 lap.
Pada sisi lain, Valtteri Bottas yang start dari pole position mengakhiri balapan akhir pekan lalu dengan menduduki peringkat kedelapan.
Sama seperti Russell, Bottas sejatinya bisa mendapat posisi finis lebih baik andai kru Mercedes tak melakukan kesalahan dalam manajemen ban.
Even seven-time world champions can have bad days at the office
A costly few seconds in the pit lane for Mercedes on Sunday #SakhirGP ???????? #F1 pic.twitter.com/VddtDnQnpK— Formula 1 (@F1) December 7, 2020
Meskipun finis lebih baik dari George Russell, Valtteri Bottas dianggap tak bisa diandalkan oleh Mercedes ketika Lewis Hamilton terpaksa absen.
Pembalap asal Finlandia itu pun mengaku terusik dengan anggapan yang berkembang di media.
"Saya harus berurusan dengan media sejak Minggu. Memang kalau Anda tampil buruk maka imbasnya adalah berurusan dengan media dan itulah yang saya alami," tutur Bottas.
Namun, pria 31 tahun itu menyadari bahwa sebagai pembalap F1 dirinya tidak luput dari pemberitaan, apalagi jika penampilannya tengah jeblok.
Maka dari itu, hal terbaik yang bisa dia lakukan ketika tidak nyaman dengan pemberitaan media adalah menutup akses untuk sementara.
"Belajar dari pengalaman, maka hal terbaik yang bisa saya lakukan adalah menutup semua akses. Setelah balapan, saya tak membaca satu pun artikel atau media sosial," ujarnya.
"Ternyata hal tersebut ampuh bagi saya. Saya merasa mendapat energi penuh lagi untuk akhir pekan yang baru. Saya berada dalam posisi siap tampil prima."
"Menurut saya, ada banyak faktor dalam olahraga, termasuk keberuntungan. Terkadang juga apa yang Anda lakukan di dalam maupun luar lapangan."
"Saya telah melakukan balapan yang lebih baik ketimbang empat balapan sebelumnya, jika dirata-rata. Namun, saya masih merasa perlu lebih baik lagi," ia memungkasi.
Saat ini, Valtteri Bottas mengaku sudah kembali fokus dan siap mengunci posisi runner up dalam klasemen akhir pembalap F1 2020.
Rival terdekat yang perlu diwaspadai Valtteri Bottas adalah Max Verstappen (Red Bull Racing) yang kini terpaut 16 poin di peringkat ketiga.
"Runner up lebih baik daripada posisi ketiga. Mercedes layak meraih posisi terbaik pertama dan kedua tahun ini. Itulah target saya," Valtteri Bottas memungkasi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.
3 Poin Klarifikasi Jorge Lorenzo Terkait Dugaan Penggelapan Pajak dan Pencucian Uang https://t.co/13Z6J4Ymdp— SKOR Indonesia (@skorindonesia) December 11, 2020
Berita Formula 1 Lainnya: