- Tim bertabur bintang Uruguay gagal ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.
- Jose Gimenez dan Edinson Cavani menjadi yang paling vokal dengan keluhan berat mereka kepada ofisial.
- Uruguay terancam larangan 6 bulan oleh FIFA setelah bentrok dengan ofisial FIFA di Piala Dunia 2022.
SKOR.id - Tim bertabur bintang Uruguay gagal ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Luis Suarez dan kawan-kawan harus puas di peringkat ketiga grup.
Uruguay membuka undian kampanye dengan hasil imbang melawan Korea Selatan. Kemudian menerima kekalahan melawan Portugal. Namun, pertandingan grup terakhir melawan Ghana berakhir dengan kemenangan 2-0.
Meski menang atas Ghana, Uruguay gagal lolos ke babak sistem gugur saat Korea Selatan mengalahkan Portugal untuk merebut tempat kualifikasi kedua berdasarkan gol yang dicetak.
Dan banyak pemain tim tidak keluar dengan baik. Jose Gimenez dan Edinson Cavani menjadi yang paling vokal dengan keluhan berat mereka kepada ofisial.
Mantan striker Manchester United Cavani bahkan terlihat menjatuhkan monitor VAR sebagai protesnya atas hasil tersebut.
Kiper Fernando Muslera dan bek Deigo Godin juga sangat terlibat.
Para pesepakbola kini bisa dikenai sanksi karena melanggar pasal 11 dan 12. Menurut AS hukumannya bisa berupa larangan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola selama minimal enam bulan.
Pasal 12 berkaitan dengan perilaku yang tidak benar dari para pemain dan ofisial.
Surat kabar Uruguay El País mengatakan bahwa FIFA memiliki waktu hingga 9 Januari untuk menyampaikan tuduhan tersebut.
Hukuman yang dapat dikenakan pada para pemain berkisar antara sepuluh hingga 15 pertandingan.
Angry Uruguay almost assaults referee after #WorldCup match loss. Disgraceful pic.twitter.com/a5lkOatvK9— Tim Bunning (@TimBunning1) December 2, 2022
Cavani dari Valencia dan Gimenez (Atletico Madrid), yakin bahwa para pemain mereka masih dapat bermain karena hanya pertandingan yang benar-benar dimainkan oleh tim terkait yang akan dihitung untuk tujuan pelaksanaan skorsing.
Artinya, mereka berpotensi dilarang bermain untuk Uruguay.
Namun, jika FIFA menilai perilaku mereka sebagai hasutan publik untuk "membenci atau melakukan kekerasan", maka mereka dapat dikenai sanksi larangan melakukan aktivitas terkait sepak bola setidaknya selama enam bulan.
Pertengkaran usai pertandingan grup terakhir Uruguay Vs Ghana hanyalah salah satu dari berbagai titik perselisihan di Piala Dunia 2022.
Final Piala Dunia membuat banyak penggemar Prancis tidak puas karena beberapa keputusan wasit yang kontroversial. Beberapa dianggap tidak adil, dan yang paling aneh adalah VAR tidak melakukan intervensi.
Salah satu keputusan tersebut adalah penalti untuk Argentina yang jika dilihat dari beberapa sudut pandang menimbulkan kontroversi karena beberapa pihak meyakini Di María tumbang tanpa ada kontak dari Dembele.
Yang lainnya adalah gol kedua Albiceleste, karena Mbappe tidak melakukan pelanggaran di awal permainan yang berujung pada gol Di Maria.
Melalui platform MesOpinions, sebuah petisi dirumuskan dengan nama: “Wasit dibeli habis-habisan, tidak pernah ada penalti + pelanggaran terhadap MBAPPE di gol ke-2!!!! Tanda tangani dan bagikan secara massal untuk pertandingan yang akan diputar ulang!.
Orang-orang datang dengan kekuatan penuh karena saat ini ada lebih dari 200.000 tanda tangan dari mereka yang meminta agar final Piala Dunia diputar ulang.
Petisi tersebut sudah masuk dalam 20 besar dalam hal tanda tangan terbanyak, dan jika melebihi setengah juta, akan menjadi salah satu dari tiga yang paling populer di platform Prancis.
Selain itu, komentar telah membanjiri halaman dan berjumlah lebih dari 85.000. Komentar seperti "Wasitnya sangat mencurigakan" atau "Wasitnya korup" adalah beberapa yang paling menonjol.*
Berita Piala Dunia 2022 Lainnya:
Piala Dunia 2022: Rapor Prancis menuju Final
Piala Dunia 2022: Rapor Argentina menuju Final