- Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, meminta para pelaku penyerangan bus tim Singo Edan meminta maaf secara terbuka kepada semua pihak yang dirugikan, termasuk Persebaya dan Bonek.
- Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, mengajak para pemain, pelatih, dan ofisial dapat menjadi contoh yang baik bagi para suporter dan masyarakat umum.
- Sementara itu, aksi saling sindir di media sosial masih terjadi sebagai respons dari peristiwa penyerangan bus Arema FC tersebut.
SKOR.id - Bus Arema FC yang terparkir di Hotel New Saphir di Yogyakarta menjadi korban vandalisme beberapa oknum, pada Rabu (20/10/2021) malam.
Kabar penyerangan bus Arema FC itu diketahui dari unggahan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, di story Instagram pribadinya.
Menurut Gilang, peristiwa penyerangan bus Arema FC itu dilakukan oleh sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari sepuluh orang. Mereka melakukan perusakan pada bus tersebut.
Oknum-oknum tersebut merusak bus dengan menggunakan batu, rantai gear, dan kunci inggris. Akibat penyerangan tersebut, kaca depan dan samping bus Arema FC pecah.
Mengetahui bus Arema FC diserang, ofisial tim berjulukan Singo Edan berlari untuk mengejar para pelaku.
Gilang mengatakan bahwa beberapa pelaku berhasil ditangkap dan sudah diserahkan ke pihak kepolisian.
Dari story Instagram Gilang Widya Pramana, terlihat bahwa pelaku yang ditangkap mengenakan baju dan membawa bendera Bonek, kelompok suporter Persebaya Surabaya.
"Salah satu pelaku sudah ditangkap dan diamankan. Fanatik boleh, arogan dan anarkis jangan," tulis pernyataan Gilang Widya Pramana di akun Instagram-nya.
Peristiwa ini kemudian mendapat respons dari berbagai pihak. Gilang dan manajemen Arema FC jelas mengutuk perusakan bus Arema FC tersebut.
Namun ia mengaku ikhlas agar rivalistas antara Aremania dan Bonek dapat diakhiri sehingga ke depan tidak terulang lagi peristiwa-peristiwa serupa.
"Kami dari Arema FC sangat mengutuk perbuatan oknum supporter itu," kata Gilang Widya Pramana, dikutip dari laman resmi klub.
"Namun kami ikhlas seikhlas-ikhlasnya agar ini menjadi tragedi terakhir dan menjadikan pelajaran berharga bagi semua pengelola klub sepakbola dan supporter untuk mengakhiri saling dendam dan saling serang," ia menambahkan.
Dalam rilisnya, manajemen Arema FC mengaku telah menerima permintaan maaf dari ofisial Persebaya. Akan tetapi proses hukum bagi pelaku tetap akan ditegakkan.
Gilang meminta para pelaku membuat permintaan maaf secara terbuka kepada kedua tim dan kedua kelompok suporter, karena perbuatannya bisa memperkeruh hubungan baik yang coba dijalin.
Bahkan, Gilang juga meminta para pelaku meminta maaf kepada PSSI dan seluruh suporter di Indonesia karena tindakannya telah mencoreng citra sepak bola nasional.
"Kami memberikan jalan terbaik agar oknum pelaku meminta maaf secara terbuka kepada Arema FC dan Aremania, serta Persebaya dan Bonekmania," ujar Gilang.
"Tindakannya mencoreng citra kedua klub dan supporter yang kini tengah berbenah seiring dengan kualitas kompetisi yang mulai membaik."
"Termasuk juga meminta maaf secara terbuka kepada PSSI dan suporter Indonesia bahwa tindakannya mencoreng image sepakbola nasional yang kini sedang berusaha berprestasi di tengah kondisi pandemi yang serba dibatasi," ia menambahkan.
Tak hanya Gilang, pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, pun turut bersuara terkait peristiwa penyerangan bus di Yogyakarta tersebut.
Menurut Eduardo Almeida, vandalisme yang dilakukan oknum-oknum tersebut merupakan tindakan yang sia-sia dan tidak memberi dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
Namun ia memastikan peristiwa penyerangan bus tersebut juga tidak berdampak pada konsentrasi tim, fokus, maupun mental para pemain Arema FC.
Sebagai orang-orang yang bekerja di sepak bola, ia mengajak para pemain, tim pelatih, dan ofisial harus bisa memberi teladan yang baik bagi suporter maupun masyarakat pada umumnya.
"Kami orang-orang yang bekerja di sepak bola. pemain, pelatih, dan staf harus fokus dalam pertandingan dan selalu membantu, mendidik, menjadi contoh fair play dalam sepak bola dan kehidupan," kata Eduardo Almeida.
Apabila di kalangan manajemen terasa adem-ayem, hal serupa tidak terlihat di akun-akun media sosial yang membawa nama suporter kedua klub.
Aksi saling sindir masih mewarnai akun-akun Instagram seperti @bonek.for.surabaya dan @aremaexplanation. Untuk diketahui, akun @bonek.for.surabaya memiliki pengikut lebih dari 48 ribu, sedangkan akun @aremaexplanation punya pengikut lebih dari 20 ribu.
View this post on Instagram
Berita Arema FC Lainnya:
Efek Perusakan Bus, Arema FC Siap Lapor PSSI dan Satu Suporter Ditangkap Polisi
Hasil Persija vs Arema FC: Lawan 10 Pemain, Macan Kemayoran Rasakan Kekalahan Perdana
Persija Jakarta vs Arema FC: Prediksi dan Link Live Streaming