- Media asing kembali menyoroti penggunaan gas air mata dalam peristiwa di Stadion Kanjuruhan.
- Washington Post memberitakan dalam video dan foto saat gas air mata itu digunakan.
- Selain gas air mata, manajemen stadion juga menjadi penyebab tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan.
SKOR.id - Tragedi Kanjuruhan menjadi perhatian dunia. Pers Eropa dengan mengabarkan peristiwa kelam yang terjadi di Tanah Air, tepatnya di Malang, Jawa Timur.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya tersebut telah menewaskan sekitar 130 nyawa (terkait jumlah korban ada sejumlah perbedaan baik di media Tanah Air, rumah sakit, dan kepolisian, dan lembaga masyarakat lainnya).
Hingga saat ini Kepolisian Republik Indonesia masih menyelidiki peristiwa Sabtu Kelam tersebut.
Melalui Irwasum dan Propam serta penyidik, kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap polisi yang bertugas dalam pertandingan tersebut.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia sesuai dengan instruksi dari Presiden Jokowi pun membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan.
Tim tersebut diketuai Menko Polhukam Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD dan Wakil Ketua Menpora Zainudin Amali.
Di tengah proses tersebut, sejumlah media pun menyoroti tentang faktor gas air mata. Termasuk Washington Post yang menampilkan cuplikan potongan-potongan video dari rentetan saat peristiwa terjadi.
Dalam video analisis tersebut memperlihatkan bagaimana sejumlah gas air mata dilontarkan ke arah tribune penonton.
Profesor Clifford Stott dari Universitas Keele Inggris mempelajari video tersebut dan mengatakan bahwa apa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan merupakan akibat langsung dari tembakan-tembakan gas air mata.
Menurut Profesor Clifford Stott, penembakan gas air mata ke arah tribune yang dipenuhi penonton merupakan tindakan yang tidak proporsional.
Di sisi lain, selain faktor gas air mata, manajemen stadion yang buruk, seperti pintu keluar yang sempit di tribune, juga menjadi penyebab yang membuat terjadinya petaka pada Sabtu (1/10/2022) malam dan dini hari tersebut.
Berita Tragedi Kanjuruhan Lainnya:
Tragedi Kanjuruhan: Komnas HAM Ungkap Bukti Korban Meninggal Akibat Dua Hal
Efek Tragedi Kanjuruhan, Suporter Sepak Bola di Pulau Jawa Sepakat Damai
Rapat Perdana TGIPF, Cari Akar Masalah Tragedi Kanjuruhan dan Bicara Kapan Kompetisi Bisa Bergulir