- Pemain Persib Bandung yang dipinjamkan ke Bandung United, Wildan Ramdani, tak ingin kariernya terganggu.
- Wildan Ramdani berlatih dengan mandiri di rumah sambil tetap meningkatkan ibadah puasa Ramadan.
- Untuk menyiasati kangen bola, terkadang Wildan Ramdani nekat ke lapangan bola untuk bermain layaknya bertanding.
SKOR.id - Pandemi virus corona memang tidak bisa dicegah kedatangannya. Tapi, virus yang mematikan itu tidak boleh mengganggu ibadah Ramadan.
Prinsip itu dipegang kuat Wildan Ramdani, pemain Persib Bandung. Ibadah Ramadan tetap nomor satu dalam denyut kesehariannya.
"Salat Tarawih jalan terus meski kini dilakukan di rumah. Puasa juga, alhamdulillah masih lancar, belum putus sama sekali," kara striker muda Persib B itu.
Berita Persib Lainnya: Kenangan Yadi Mulyadi saat Persib Juara Liga Indonesia 1994-1995
"Tradisi ngaji juga enggak kelewat. Masih seperti Ramadan sebelumnya, satu juz setiap harinya," Wildan menambahkan.
Yang bermasalah pada Ramadan kali ini yang berbarengan dengan meledaknya adalah aktivitas sepak bola yang terganggu.
"Kadang sangat menyiksa. Karena kami tidak bisa bebas berlatih di lapangan bola," ungkap pemain jebolan Diklat Persib ini.
"Dulu kan, puasa Ramadan juga latihan bersama Persib Bandung. Intensitasnya pun nggak jauh beda dengan hari biasa," pria kelahiran Bandung, 14 Desember 1998 bertutur.
Tahun ini, Wildan merasa tidak beruntung. Dia dianggap kalah bersaing dan terlempar dari skuat Robert Rene Alberts, pelatih Persib.
Namanya menghilang dari lambung kapal Persib. Dia diproyeksikan membela Bandung United, klub satelit Persib yang bermain di kasta ketiga.
"Karena Bandung United belum terbentuk, saya lebih banyak berlatih sendiri. Sesekali dilibatkan untuk latihan virtual dengan Persib U-20," ucap Wildan.
Jenuh, itu pasti. Maklum, selain tidak ada program yang pasti, dia harus berlatih sendiri selama dua bulan terakhir untuk menjaga kebugaran.
Berita Persib Lainnya: Teja Paku Alam Jadi Pemain Lokal Persib Paling Bersinar pada 2020
"Pelariannya, berama teman-teman sekomplek sering curi-curi kesempatan latihan di lapangan bola," pengemar tajil kolak dan kolang-kaling bercerita.
"Pokoknya saat pengawasan PSBB agak longgar, kami latihan di lapangan bola. Jadi nggak setiap hari di lapangan bola," Wildan menegaskan.