SKOR.id – Toto Wolff telah menjadi prinsipal tim Formula 1 (F1) Mercedes-AMG Petronas sejak 2013. Ia sukses membawa Silver Arrows dominan sebelum dapat perlawanan Red Bull Racing dua tahun terakhir.
Kendati Mercedes kini dalam periode sulit, Wolff belum punya keinginan meninggalkan tim. Namun, ia pun menegaskan tidak akan keberatan untuk menyerahkan posisinya kepada orang lain suatu hari nanti.
Toto Wolff merupakan prinsipal tim dengan masa jabatan paling lama ketiga di grid F1 saat ini. Ia hanya berada di belakang Christian Horner (Red Bull Racing) dan Franz Tost (Scuderia AlphaTauri).
Dan tidak diragukan lagi beberapa musim ke depan bakal jadi momen tersulit dalam karier pria Austria itu sebagai pemimpin Mercedes. Ini mengigngat kesulitan timnya beradaptasi dengan regulasi baru Formula 1.
Musim 2023 ini, Silver Arrows masih berjuang menemukan performa. Dua race telah dilewati, Grand Prix Bahrain dan Arab Saudi, tapi dua pembalap mereka, Lewis Hamilton serta George Russell, nihil podium.
Karenanya, wajar untuk berpikir jika Toto Wolff dapat memilih untuk pergi setelah memimpin Mercedes selama satu dekade. Namun, ia mengungkapkan sama sekali belum memikirkan hal tersebut.
“Kami telah melalui semua pasang-surut dan tidak ada keraguan satu milimeter pun. Ada begitu banyak support dari mereka (Mercedes) untuk membuat kami kembali ke jalur seharusnya,” kata Wolff seperti dikutip Speedweek.
“Kami tidak bisa meminta dukungan yang lebih baik lagi. Saya sangat menikmati menjadi pemimpin tim ini. Saya pikir saya masih dapat memberikan kontribusi,” tambah prinsipal 51 tahun tersebut.
Walaupun begitu, Wolff mengaku tidak berniat untuk memimpin Mercedes selamanya. Ia akan dengan senang hati melepaskan jabatan prinsipal dan mewarisinya kepada orang lain suatu saat nanti.
“Jika suatu hari saya sampai pada kesimpulan itu, atau orang-orang terdekat saya mengatakan kepada saya bahwa saya sudah tidak berkontribusi, maka saya akan pertimbangkan untuk memberikan tongkat estafet kepada orang lain,” tuturnya.
“Saya tidak akan malu karenanya. Kemudian saya akan mengamati, menganalisa dari pinggir, dari layar TV, dan tahu lebih banyak dari orang lain. Tapi sampai saat itu tiba, saya pikir saya akan menikmatinya.”