- FC Tokyo kontra Tokyo Verdy melahirkan laga dengan tajuk Tokyo Derby dan kini salah satu tim itu bakal diperkuat Pratama Arhan.
- Sayangnya Tokyo Derby di level atas Liga Jepang terjadi terakhir pada 2008.
- Namun untuk Tokyo Derby ini sebenarnya tak hanya untuk sepak bola, tetapi untuk pacuan kuda dan bisbol.
SKOR.id - Jika pecinta J.League menilai Tokyo Derby cukup dirindukan, semua sepakat sebab pertemuan FC Tokyo dan Tokyo Verdy saat selevel terakhir pada 2008.
Namun, Tokyo Derby di Jepang sebenarnya tak hanya identik dengan sepak bola atau pertemuan dua klub tersebut di J.League.
Selain sepak bola, Tokyo Derby berlaku untuk pacuan kuda dan bisbol.
Ada pacuan kuda yang diadakan di Tokyo pada setiap Juni dan terlaksana sangat akbar juga dengan sebutan Tokyo Derby atau Tokyo Yūshun.
Kemudian, pertandingan dari bisbol dalam Tokyo Derby antara Yomiuri Giants dan Yakult Swallows.
Ini adalah dua tim bisbol besar di Tokyo dengan stadion masing-masing. Setiap kali mereka bermain satu sama lain, itu adalah bagian dari Tokyo Derby.
Lalu yang ketiga dan baru-baru ini yang paling langka adalah pertandingan antara FC Tokyo dan Tokyo Verdy.
Keduanya adalah tim sepak bola yang mewakili Tokyo dan keduanya bermain di stadion yang sama, Stadion Ajinomoto.
Saat ini, Tokyo FC adalah klub yang lebih populer di Ibu Kota Jepang. Mereka memiliki lebih banyak penggemar dan Anda dapat melihat merchandise mereka di seluruh Tokyo.
Sementara itu, Tokyo Verdy seperti anak yang terlantar. Faktanya, Tokyo Verdy sebenarnya lebih bergengsi dengan gelar juara Liga Jepang lebih banyak.
Masalah terbesar muncul saat klub ini kehilangan banyak penggemar mereka ketika pemilik memutuskan untuk memindahkan domisili tim ke lokasi saat ini.
Pada penghujung 1990-an, Tokyo Verdy sempat menderita. Mereka berada dalam situasi yang sangat kompetitif. Awalnya berlokasi di Kawasaki, saat itu bernama Verdy Kawasaki.
Namun, mereka harus bertarung dengan tim lain dari Kawasaki serta dua tim dari Yokohama. Kawasaki terletak di antara Tokyo dan Yokohama.
Hanya saja bagi kebanyakan orang, Kawasaki dianggap sebagai pinggiran Yokohama daripada Tokyo.
Lalu, klub membuat keputusan berani untuk pindah ke Tokyo tetapi waktunya tidak pada pada 2001. Langkah mereka pada saat itu seiring FC Tokyo mulai menarik lebih banyak uang dan penggemar.
Sebab, FC Tokyo baru saja promosikan ke J1 League musim sebelumnya. Faktanya, FC Tokyo selalu memiliki lebih banyak penggemar sejak Tokyo Verdy pindah ke Stadion Ajinomoto.
Selama beberapa tahun, kedua tim berada di papan atas J1 League. Musim 2005, Tokyo Verdy terdegradasi ke J2 League dan mereka di papan tengah kasta kedua Liga Jepang itu.
Tokyo Verdy promosi ke J1 League musim 2008, tetapi hanya untuk satu tahun sebelum kembali terdegradasi ke J2 League.
Kini, Tokyo Verdy pun harus berjuang kembali ke atas jika ingin kembali merasakan aura persaingan ketat dengan FC Tokyo di Tokyo Derby.
Sebab saat FC Tokyo mampu bersaing sampai 5 besar di J1 League, Tokyo Verdy berkutat di luar peringkat 10 pada tabel J2 League.
Selain ada Tokyo Derby yang mempertemukan FC Tokyo dengan Tokyo Verdy, ada laga sekota lainnya.
Ya, laga ini sering disebut sebagai Tokyo Classic. Ini pertemuan antara FC Tokyo dengan Machida Zelvia.
Sayang, nasib Machida Zelvia sama dengan Tokyo Verdy, masih berkompetisi di J2 League.
Bahkan, klub yang lahir pada 1989 itu belum pernah merasakan J1 League sepanjang sejarah berdirinya mereka.
Namun jika melakoni Tokyo Classic, klub ini beda dengan laga Tokyo Derby. Sebab, Machida Zelvia punya Stadion Machida Municipal Athletic, markas mereka.
Di stadion ini, Machida Zelvia menjamu FC Tokyo dan kapan lagi ada Tokyo Classic masih sabar untuk ditunggu.
Berita J.League Lainnya:
Andres Iniesta Tak Sabar Tatap Musim Baru J.League
Derbi di J.League Terbagi 4 Jenis, Berikut Rinciannya