- Pegolf Tiger Woods mengetahui kabar kematian Kobe Bryant dari caddy-nya, Joe LaCava.
- Saat itu, Tiger Woods sedang bermain di turnamen Farmers Insurance Open di San Diego, Amerika Serikat.
- Tiga pekan kemudian, Tiger Woods belum sepenuhnya menerima teman dekatnya itu, telah tiada.
ahSKOR.id - Pegolf Tiger Woods sedang berjuang untuk berdamai dengan kematian teman dekatnya dan sesama atlet, Kobe Bryant.
Berbicara hampir tiga pekan setelah insiden helikopter di California yang telah menewaskan legenda NBA itu, putrinya Gianna, dan tujuh lainnya, Tiger Woods mengakui masih ada ''penolakan'' dalam dirinya.
"Sulit untuk mengatakan apa yang terjadi dan bahwa itu benar-benar kenyataan," kata Tiger Woods, 44, kepada wartawan di Riviera Country Club, pada Selasa (11/2/2020), seperti dilansir Sport 24.
Baca Juga: Tiger Woods Tahu Kobe Bryant Meninggal dari Caddy
"Sebagian dari saya masih berpikir bahwa (insiden) itu tidak nyata. Menyakinkan pada diri sendiri bahwa Kobe Bryant telah tiada," kata Tiger Woods.
Ketika insiden 26 Januari itu terjadi, Woods yang meraih 15 gelar Major Championship itu sedang turun di Farmers Insurance Open di Torrey Pines di San Diego, Amerika Serikat.
Dia sedang berjalan keluar dari hole 18 green ketika tangannya ditarik ke samping oleh caddy, Joe LaCava, yang memberi tahu tentang kematian Bryant.
"Saya tidak benar-benar tahu apa yang harus saya katakan saat itu. Saya sangat syok, sama seperti orang lain, mencoba meyakinkan diri sendiri," kata Woods.
Baca Juga: GP Cina Ditunda Akibat Virus Corona, F1 Belum Dapat Solusi
"Realitasnya saat itu, Kobe dan Gigi tidak lagi bersama kita, jadi sulit menerimanya. Orang-orang yang dekat dengannya dan keluarga, juga saya, masih tidak bisa menerima itu."
Mengaku penggemar LA Lakers, Woods dan Bryant telah berteman bertahun-tahun.
Selama dua dekade menonton Bryant di NBA, Woods kadang berbicara soal koleganya itu di luar lapangan.
"Kobaran api," ujar Woods tentang bagaimana dia akan mengingat Kobe Bryant dalam wawancara dengan CBS Sports, beberapa hari kemudian.
"Kobe sangat kompetitif, dan selalu ingin menang. Dia melakukannya setiap malam dan di setiap game. Tidak banyak orang yang sanggup melakukannya sepanjang sejarah NBA."
Woods menyebut kematian Kobe Bryant adalah ''salah satu hari paling mengejutkan dan tragis yang pernah dia alami dalam rentang yang sangat cepat.''
Bryant, Gianna, 13, rekan timnya Alyssa Altobelli dan Payton Chester, dan orangtua mereka: John-Keri Altobelli dan Sarah Chester, serta pelatih bola basket putri Christina Mauser hendak menuju ke Mamba Sports Academy.
Mereka sama-sama menaiki helikopter Sikorsky S-76B yang dikemudikan oleh Ara Zobayan.
Dalam perjalanan, helikopter itu menembus kabut tebal hingga menabrak lereng bukit. Tidak ada yang selamat.
View this post on Instagram