- Liga 1 2020 membutuhkan waktu minimal enam bulan untuk menggelar 31 pekan pertandingan.
- Ada tiga opsi yang bisa ditempuh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru soal kelanjutan Liga 1 2020.
- Tiga opsi tersebut adalah tetap kompetisi penuh, setengah putaran, dan atau dibagi dua wilayah.
SKOR.id - Bila asumsinya dalam sebulan minimal ada empat dan maksimal enam laga, Liga 1 2020 akan kehilangan 18 pekan selama masa darurat virus corona.
Maksudnya, jeda kompetisi pada April-Juni, dengan asumsi dalam sebulan setiap tim melakoni enam pertandingan, 18 pekan akan hilang dan harus dicari penggantinya.
Artinya pula, Liga 1 2020 sudah pasti tak akan rampung pada Oktober atau November 2020, atau PSSI tak bisa fokus membentuk skuad timnas untuk Piala AFF 2020.
Baca Juga: PT LIB Persiapkan Kemungkinan Kompetisi pada 1 Juli 2020
Bila menerapkan format kompetisi penuh atau setiap tim melakoni 34 pertandingan dalam semusim, Liga 1 2020 mungkin rampung pada Januari atau Februari 2021.
Masalahnya, agenda 2021 sudah sangat padat. Pada awal tahun biasanya akan dilangsungkan pra Liga Champions Asia 2021 dan Pra Piala AFC 2021.
Dengan kata lain, jika Liga 1 2020 selesai Januari atau Februari 2021, Indonesia otomatis tak punya wakil dalam dua ajang kontinental tersebut.
Indonesia baru bisa mendaftarkan wakilnya untuk dua ajang ini pada 2022, seperti Australia yang musim kompetisinya berlangsung dua tahun (misal 2019-2020).
Pertanyaannya, masih mungkinkah liga di Indonesia rampung sebelum Piala AFF 2020? Ada banyak formulasi yang bisa diambil. Berikut beberapa di antaranya:
Kompetisi Penuh
Satu yang pasti, diperlukan 31 pekan pertandingan lagi untuk menyelesaikan kompetisi musim ini karena liga baru berlangsung tiga pekan.
Bila PSSI dan PT Liga Indonesia Baru, operator liga, tetap ingin kompetisi penuh, sama artinya butuh enam bulan kompetisi tanpa jeda, atau hingga Desember 2020.
Tapi hal tersebut rasanya sulit terealisasi, mengingat sejumlah kalender internasional FIFA pada akhir 2020 tak mengalami perubahan atau penundaan.
Belum lagi dinamika politik dan sosial di Indonesia yang sulit ditebak. Hampir tak pernah, dalam setiap musimnya, liga lancar tanpa penundaan.
Dengan kata lain dengan mempertimbangkan banyak aspek, situasi, dan kondisi tak terduga, Liga 1 2020 dengan format kompetisi penuh akan usai pada 2021.
Satu Putaran
Salah satu opsi yang bisa diambil PSSI adalah menerapkan satu putaran kompetisi seperti dilakukan federasi sepak bola Thailand.
Keputusan ini tentu saja akan berdampak besar pada kontrak klub dengan sponsor, juga kontrak PSSI dengan sponsor, tetapi cukup realistis.
Karena telah berlangsung tiga pekan kompetisi, artinya hanya butuh 14 pekan pertandingan lagi. Untuk sistem kandang-tandang juga perlu dibahas dengan saksama.
Artinya pula, jika kompetisi dimulai lagi pada Juli 2020, pada pertengahan atau akhir Oktober Liga 1 2020 sudah akan rampung.
Ini akan jadi keputusan pahit tetapi PSSI bisa mulai merancang musim berikutnya dengan lebih matang karena ada jeda sekitar tiga-empat bulan sebelum musim baru.
Format Wilayah
Bila kompetisi penuh dan satu putaran tak bisa pula ditempuh, PSSI punya kemungkinan menggelar Liga 1 2020 dengan format dua wilayah.
Seperti musim 2014 ketika Persib juara, kostestan Liga 1 2020 dibagi menjadi dua grup, melakoni putaran penuh, lantas bertandingan dalam semifinal dan final.
Memang jumlah kontestan Liga 1 2020 tidak ideal untuk format ini, tetapi lebih berpihak pada klub, utamanya untuk sistem tandang-kandang.
Kalkulasinya, jika satu grup terdiri sembilan tim, dibutuhkan waktu empat bulan setengah untuk menyelesaikan kompetisi atau hingga pertengahan November.
Baca Juga: PT LIB Matangkan Kajian Kompetisi, Lantas Undang Klub
Format manakah yang nantikan akan diambil oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru? Sejauh ini belum ada keterangan resmi dan sedang ditimbang dengan matang.
Terlepas dari itu, Skor.id akan meminta pendapat kontestan Liga 1 2020, termasuk PSSI dan operator liga, tentang format yang akan digunakan.