- Riski Yanti bersyukur masih bisa bersilaturahmi dengan tetangga.
- Sayangnya, sanak keluarga Kijun tidak bisa berkujung pada Lebaran tahun ini.
- Penyerang sayap Persib Putri itu berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.
SKOR.id - Senyum lebar Riski Yanti mengembang. Di ujung Ramadan dia bisa menjalani salat Ied bersama tetangganya.
"Alhamdulillah, setelah sebulan penuh masjid tertutup, saat Lebaran bisa digunakan untuk salat Ied bersama," kata Riski Yanti.
"Tapi tetap diberlakukan social distancing. Maklum pandemi Covid-19 (virus corona) belum reda," penyerang sayap Persib Putri itu menambahkan.
Berita Persib Lainnya: Beckham Putra Nugraha Tak Pernah Melepaskan Kesempatan yang Datang
Yang membuat Kijun - sapaan akrab Riski Yanti - makin haru, silaturahmi dengan tetangga bisa dilakukan. Setelah sebelumnya dihinggapi ketakutan virus corona.
"Memang tidak ada open house, tapi semua rumah membuka pintu untuk bersilaturahmi. Senang pokoknya," ujar Kijun pada Skor.id, Senin (25/5/2020).
Kalau ada yang berbeda, tidak ada keluarga jauh yang datang berkunjung. Program stay at home masih berlaku.
"Jadi opor ayam, gulai sapi, dan rendang, tiga makanan favorit keluarga yang dimasak ibu menyambut hari raya Lebaran, hanya disantap keluarga inti," kata Kijun.
"Kalau enggak ada virus corona, rumah bapak pasti ramai sanak keluarga berkunjung. Karena bapak yang tertua dalam silsilah keluarga," Kijun bercerita.
Berita Persib Putri Lainnya: Tia Darti: Sedih, seperti Bukan Hari Lebaran
Meski begitu, Kijun sangat bersyukur. Isolasi yang diterapkan selama bulan Ramadan sudah mulai terbuka.
Harapannya jadi sinyal positif bagi penanganan virus corona di Indonesia. Hingga kehidupan normal bisa tercipta kembali.
"Mudah-mudahan keterbukaan yang mulai ditemui di banyak daerah bertanda positif bahwa penanganan virus corona sudah semakin baik," kata Riski Yanti.
Pencetak tujuh gol di Liga 1 Putri musim lalu itu memang sudah rindu kehidupan normal. Sudah lama ia terpinggirkan dari sepak bola dan terpisahkan dari rekan-rekan setimnya.
"Sudah enggak tahan pingin ketemu rekan satu tim dan main bola lagi. Sampai-sampai sepatu bola sudah berjamur lama nggak pernah dipakai," kata Riski Yanti.