- Joshua Kimmich dinyatakan positif Covid-19 tengah pekan lalu, yang memaksanya menjalani isolasi.
- Gelandang Jerman tersebut belum mendapatkan vaksin anti Covid-19, bersama empat pemain Die Roten lainnya.
- Denda total Rp24,8 miliar dijatuhi kepada Kimmich karena harus absen akibat Covid-19.
SKOR.id - Bayern Munchen menjatuhkan hukuman denda kepada Joshua Kimmich. Bukan karena sikap indisplin, tapi ini dilakukan lantaran sang pemain positif Covid-19 dan belum divaksinasi.
Gelandang kelahiran 1995 ini termasuk di antara pemain Bayern Munchen yang tidak divaksinasi, bersama Eric Choupo-Moting, Michael Cuisance, Serge Gnabry, dan Jamal Musiala, meski dua nama terakhir mulai mempertimbangkan untuk divaksinasi.
Fakta bahwa beberapa pemain Die Roten tidak divaksinasi menimbulkan kontroversi, apalagi mereka dianggap panutan bagi banyak orang di Jerman.
Karena itulah, Bayern Munchen mengambil keputusan tegas bahwa mereka yang tidak divaksinasi akan dikenai pemotongan gaji sesuai dengan absensi pemain karena karantina atau isolasi akibat positif Covid-19.
Untuk kasus Joshua Kimmich, dia telah kehilangan sekitar 768 ribu euro (Rp12,4 miliar) karena harus karantina setelah kontak dengan orang yang positif.
Lalu ia sendiri kini dinyatakan terinfeksi Covid-19 dan harus menjalani isolasi, sehingga kembali menerima pemotongan gaji sebesar 768 ribu euro. Berarti jika ditotal Joshua Kimmich telah kehilangan 1,536 juta euro (Rp24,8 miliar).
Terlepas dari keputusannya ini, Joshua Kimmich sebenarnya tidak pernah menentang vaksinasi guna memerangi virus corona.
Dia hanya mencemaskan dampak negatif jangka panjang yang mungkin bisa timbul dalam beberapa tahun ke depan.
Joshua Kimmich juga tidak pernah menyangkal keberadaan pandemi Covid-19, dia bahkan mempromosikan bantuan kepada keluarga yang mengalami kesulitan karena kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
Bayern Munchen sendiri menolak berkomentar mengenai masalah yang saat ini memicu perdebatan di tengah gelombang baru Covid-19 yang dihadapi Jerman belakangan ini.
Tingkat infeksi pekan ini mencapai rekor tertinggi karena persentase orang yang divaksinasi kurang dari 70 persen.
Pemerintah daerah Bavaria dan Saxony Jerman termasuk yang paling parah dalam kebangkitan pandemi Covid-19.
Pada akhirnya semua acara Natal dan pembatasan lokal lainnya diberlakukan demi menekan angka infeksi di kawasan tersebut.
Mengupas Kedekatan dan Kutukan Pemain Terbaik Piala Dunia di Penghargaan Ballon d'Or
Klik link untuk baca https://t.co/Ob7pfszt70— SKOR.id (@skorindonesia) November 25, 2021
Berita Lainnya:
Satu Pemain Timnas Jerman Positif Covid-19, 4 Lainnya Karantina
Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Manchester United Termasuk Memprihatinkan