- Program reality show, The Apprentice: One Champoinship Edition tayang perdana di seluruh Asia, Kamis (18/3/2021).
- Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong mengatakan acara ini akan menjadi yang terberat dalam sejarah program reality show Apprentice.
- Tim Valor membawa pulang kemenangan dengan mengungguli tim Conquest.
SKOR.id - The Apprentice: One Champoinship Edition, program reality show yang berisi tentang persaingan fisik dan bisnis, akhirnya tayang perdana di seluruh Asia pada Kamis (18/3/2021) kemarin.
Didasari dari nilai-nilai ilmu bela diri, acara tersebut mencitrakan ONE Championship, yang mengusung tema integritas, kerendahan hati, kehormatan, keberanian, rasa hormat, dan disiplin.
Chairman dan CEO ONE Championship, Chatri Sityodtong mengatakan kompetisi ini akan menjadi yang terberat dalam sejarah program reality show Apprentice.
Dalam persaingan tersebut, terdapat juga wakil dari Indonesia, yakni Paulina Purnomowati.
Paulina akan bersaing dengan 15 kandidat lain yang berasal dari 11 negara di seluruh dunia yang mewakili Asia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Selandia Baru.
Enam belas kandidat itu akan berkompetisi untuk mendapatkan tawaran pekerjaan dari Chatri Sityodtong senilai 250.000 dollar AS (sekitar 3,6 miliar rupiah).
Tantangan Fisik
Pada lokasi yang bernama 24 Owls, tempat tersebut berfungsi sebagai lokasi untuk tantangan fisik pertama, perlombaan estafet klasik yang terdiri dari serangkaian rintangan.
Sebelumnya, kandidat telah dikelompokkan menjadi dua tim, dengan tujuan untuk menyeimbangkan kekuatan, dan kelemahan.
Roman, Paulina, Niraj, Alvin, Joy, Eugene, Lara, dan Nazee merupakan tim biru, yang kemudian dikenal sebagai Tim Conquest.
Sementara itu, Clinton, Kexin, Jessica, Teirra, Irina, Sho, Monica, dan Louie menjadi bagian dari tim merah, yang kemudian dikenal sebagai Tim Valor.
Tantangan fisik akan memainkan peran yang semakin besar dalam kompetisi seiring berjalannya musim. Louie sukses menombak target akhir, membuat Tim Valor menang.
Tantangan Bisnis
Tantangan bisnis tetap menjadi fokus utama "The Apprentice". Para kandidat akan membuktikan diri mereka layak untuk maju di kompetisi dan menghindari eliminasi.
Untuk tantangan bisnis pertama dari seri ini, kedua tim diberi waktu satu setengah hari kerja untuk membuat perlengkapan paket penting “ONE at Home”.
Mereka dituntut menampilkan satu paket merchandise ONE Championship untuk para penggemar yang tidak dapat menyaksikan laga secara langsung.
Tugas tersebut melibatkan pembuatan prototipe produk, yang mencakup nama, kemasan, dan rencana pemasaran yang akan diajukan ke Sityodtong.
Setiap tim melalui voting memilih pemimpim yang akan membangun strategi dan implementasi.
Nazee terpilih dari Tim Conquest dan Clinton dari Tim Valor dipilih untuk memimpin tim masing-masing untuk tantangan ini.
Pada akhirnya, Tim Valor membawa pulang kemenangan dengan hasil yang lebih unggul.
Sityodtong kemudian mengungkapkan bahwa ini adalah tantangan non-eliminasi dan tidak ada kandidat yang akan dipulangkan dari kedua tim.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Praveen Jordan Jawab Gosip Atlet Indonesia Tak Diberi Makan di #AllEngland2021 https://t.co/tzQNoJi3eK— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 18, 2021
Berita lainnya:
FIBA Hall of Fame: Alexander Belov, Pemain Terbaik Uni Soviet yang Penuh Skandal
FIBA Hall of Fame: David Robinson, Angkatan Laut Andalan San Antonio Spurs