Termasuk Dinasti Maldini, Ini 10 Pemain yang Lahir Dari Keluarga Pesepak Bola

Gregorius Devanda

Editor:

  • Berikut ini merupakan 10 pemain yang lahir dari keluarga pesepakbola.
  • Di era saat ini Dinasti Maldini menjadi yang lebih dikenal.
  • Daniel Maldini, anak dari Paolo Maldini baru saja mencetak gol pertamanya untuk AC Milan.

SKOR.id - Ada istilah yang berbunyi "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Hal ini juga berlaku untuk para pemain sepak bola yang lahir dari keluarga sepak bola.

Di era sekarang ini, sering terdengar istilah Dinasti Maldini. Ini dikarenakana mulai dari kakek, ayah, hingga cucunya menggeluti dunia sepak bola.

Saat ini, Daniel Maldini menjadi penerus dari Dinasti Maldini sebagai pemain sepak bola di AC Milan.

Ia baru saja mencetak gol pertama dalam sepanjang karier profesionalnya saat AC Milan menang 2-1 atas Spezia di Liga Italia.

Daniel mencetak gol pembuka bagi I Rossonerri. Itu sekaligus menjadi gol pertama bagi Dinasti Maldini setelah 13 tahun silam (terakhir Paolo Maldini pada tahun 2008).

Berikut ini merupakan pemain yang lahir dari keluarga pesepakbola:

1. Maldini

Dinasti Maldini menjadi salah satu keluarga pesepakbola yang cukup dikenal pada saat ini. Era Dinasti Maldini diawali dari Cesare Maldini.

Cesare mengawali kariernya bersama Triestina sebelum memperkuat AC Milan pada tahun 1954 hingga 1966. Ia membantu AC Milan meraih empat gelar Liga Italia.

Setelah memtuskan pensiun, ia memutuskan kembali ke AC Milan sebagai pelatih dan juga sempat melatih timnas Italia serta timnas Paraguay.

Karier Cesare sebagai pesepakbola diteruskan oleh putranya, Paolo Maldini. Paolo dikenal dengan sebutan one man one club karena sepanjang kariernya hanya memperkuat AC Milan. Ia telah mengoleksi 24 gelar termasuk trofi Liga Champions dan Liga Italia.

Paolo telah memutuskan pensiun dan menjabat sebagai direktur teknik AC Milan. Kini giliran anaknya yang meneruskan perjuangan ayah serta kakeknya.

Paolo Maldini memiliki dua orang anak, yaitu Christian Maldini dan Daniel Maldini. Tetapi karier sang adik lebih menonjol daripada Christian saat ini. Christian diketahui memperkuat tim Serie C, sedangkan Daniel bersama dengan ayahnya di AC Milan.

2. Kluivert

Keluarga Kluivert tentu dikenal dengan performa Patrick Kluivert. Ternyata, dibalik kesuksesan Patrick Kluivert ada peran sang ayah, Kenneth Kluivert, yang tidak terlalu menonjol saat bermain di Suriname.

Patrick mengawali kariernya bersama Ajax Amsterdam pada tahun 1994. Permainannya yang gemilang membuatnya malang melintang di dunia sepak bola dan memperkuat tim, seperti AC Milan, Barcelona, Newcastle United, Valencia, PSV, dan memutuskan pensiun di Lille pada tahun 2008.

Selama menjadi pemain, Patrick sukses meraih gelar Liga Champions, Liga Belanda, Liga Spanyol, serta Piala Super UEFA. Kini, ia meneruskan kariernya di dunia kepelatihan.

Patrick memiliki seorang putra yang kini juga menjadi pesepakbola, yaitu Justin Kluivert. Setelah tampil cemerlang bersama Ajax Amsterdam, Justin bermain untuk AS Roma pada tahun 2018.

Tetapi sejak musim lalu, pemain 22 tahun tersebut mulai di pinjamkan ke beberapa klub. Setelah RB Leipzig, Justin saat ini dipinjamkan ke OGC Nice selama satu musim.

3. Marcos Alonso

Bek kiri Chelsea, Marcos Alonso Mendoza, ternyata juga memiliki darah sepak bola dalam keluarganya. Ini dimulai dari sang kakek Marcos Alonso Imaz (Marquitos) yang pernah memperkuat Racing Santander, Real Madrid, Hercules CF, Real Murcia, Calvo Sotelo, hingga Toluca.

Sementara itu, ayahnya, Marcos Alonso Pena, menghabiskan seluruh kariernya sebagai pesepakbola di Liga Spanyol. Ia bermain untuk Real Madrid, Atletico Madrid, Barcelona, CD Logrones, dan memutuskan pensiun di tim yang membesarkannya, Racing Santander.

Marcos Alonso kini menjadi penerus kakek dan ayahnya. Pada final Piala FA 2018, pemain 30 tahun tersebut menggunakan pelindung tulang kering dengan foto ayah dan kakeknya.

4. Forlan

Legenda timnas Uruguay, Diego Forlan, juga memiliki keluarga yang akrab dengan sepak bola. Kakeknya dari pihak sang ibu, Juan Carlos Corazzo, merupakan mantan pesepakbola.

Meski Corazzo tidak menonjol sebagai pemain, karier kepelatihannya berjalan mulus. Ia pernah menukangi timnas Uruguay selama dua periode dan berhasil membantu meraih dua gelar Copa America 1959 dan 1967.

Ayah Diego Forlan, Pablo Forlan, juga merupakan pesepakbola. Ia pernah membantu timnas Uruguay menjuarai Copa America bersama ayah mertuanya. Karier Pablo menonjol saat memperkuat tim asalh Uruguay, Penarol.

Karier Diego Forlan sebagai pemain tidak perlu dipertanyakan lagi. Pria 42 tahun tersebut pernah memperkuat Manchester United, Atletico Madrid, Villarreal, Inter Milan, dan memutuskan pensiun pada tahun 2018.

Kariernya berada di atas saat memperkuat Manchester United dengan meraih gelar Liga Inggris, Piala FA, serta Piala Liga Inggris. Diego Forlan saat ini mulai merintis karier sebagai pelatih dengan terakhir kali mengarsiteki tim kasta kedua Liga Uruguay.

5. Chicharito

Nama Chicharito Hernandez juga memiliki sejarah panjang di sepakbola. Sama seperti Forlan, kakek dari ibunya, Tomas Balcazar, merupakan seorang pesepak bola. Sang kakek pernah memperkuat Deportivo Guadalajara antara tahun 1948 dan 1958.

Ayah Chicharito, Javier Hernandez, juga pemain sepakbola yang pernah memperkuat Tecos de la UAG, Puebla, Atlas dan Monarcas de Morelia.

Darah sepak bola mengalir ke Chicharito yang sempat bermain untuk Manchester Untied, Real Madrid, Bayer Leverkusen, West Ham, Sevilla, serta saat ini LA Galaxy. Chicharito juga memiliki nama lengkap yang diambil dari ayah dan kakeknya, Javier Hernandez Balcazar.

6. Stankovic

Legenda Inter Milan, Dejan Stankovic, juga lahir dari keluarga sepak bola. Ayahnya merupakan pemain OFK Boegard yang saat ini di divisi ketiga Liga Serbia. Sementara itu, ibunya juga bermain untuk Sloga.

Kini, anak-anak dari Stankovic juga merintis karier sebagai sepakbola. Dimulai dari anak pertamanya pernah bermain untuk Inter u-17 tetapi kini tidak lagi memiliki klub.

Kemudian, anak keduanya yang berposisi sebagai kiper sempat menembut sim senior Inter Milan dan musim ini dipinjamkan ke tim kasta kedua Liga Belanda, FC Volendam. Anak ketiganya, tengah mengenyam pendidikan bersama Inter Milan u-17.

7. Gudjohnsen

Nama Eidur Gudjohnsen tentu melekat sebagai salah satu bintang Barcelona usai memenangi Liga Champions, Liga Spanyol, Copa del Rey, serta Piala Super Spanyol. Ia juga pernah memperkuat tim-tim Eropa, seperti Chelsea, PSV,  Tottenham Hotspur, serta AS Monaco.

Eidur mengenal sepakbola dari ayahnya, Arnor Gudjohnsen, yang pernah bermain untuk Anderlecht dan Bordeaux. Kini, Sveinn Aroon, meneruskan perjuangan dari ayah dan kakenya. Aaron saat ini memperkuat tim asal Swedia, Elfsborg, usai dilepas Spezia.

8. Laudrup

Keluarga Laudrup juga memiliki sejarah panjang di sepakbola. Dimulai dari Finn Laudrup yang memiliki pengalaman bermain untuk Brondby.

Ia memiliki putra yang cukup dikenal yakni, Michael Laudrup. Ia pernah memperkuat Juventus, Lazio, Barcelona, ​​​​Real dan Ajax.  Ia telah telah memenangkan Piala Eropa, lima kejuaraan Spanyol, Copa del Rey, dua Piala Super Spanyol, Serie A, Eredivisie, Piala Belanda, Piala Interkontinental dan dua Piala Super Eropa.

Saudara dari Michael, Brian juga pernah memperkuat AC Milan dan Fiorentina. Anak dari Michael Laudrup pernah merintis karier sebagai pesepakbola tetapi tidak diteruskan.

9. Koeman

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, lahir dari keluarga sepakbola. Berawal dari ayahnya Martin Koeman, yang mendedikasikan seluruh kariernya di Liga Belanda.

Di antara keluarganya, Ronald Koeman, memiliki karier yang lebih baik. Ia pernah bermain untuk Barcelona, FC Gronigen, Ajax, PSV, dan terakhir pensiun di Feyenoord. Puncak karier Koeman saat berada di Camp Nou, dengan meraih gelar Liga Spanyol, Liga Champions, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.

Catatan tersebut yang membuat pria asal Belanda itu ditunjuk untuk menjadi pelatih Blaugrana saat ini. Anak dari Ronald Koeman, Ronald Koeman Jr, saat ini menjadi kiper tim divisi kedua Liga Belanda, SC Telsar.

10. Cudicini

Di era 1960-an tentu penjaga gawang Fabio Cudicini kerap menjadi sorotan karena aksinya. Ia pernah bermain untuk AS Roma, AC Milan, Udinese, serta Brescia. Kepiawaiannya dalam menghalaau bola membuatnya dijuluki sebagai Laba-laba Hitam.

Bakat sepak bola Fabio ternyata berasal dari ayahnya, Guglielmo Cudicini, yang bermain di posisi bek kiri.

Setelah itu, muncul Carlo Cudicini yang merupakan anak dari Fabio Cudicini. Ia memiliki posisi seperti ayahnya dan pernah bermain untuk AC Milan, Chelsea, Tottenham Hotspur dan pensiun di LA Galaxy pada tahun 2014.

Carlo saat ini kembali ke Chelsea sebagai pengelola pemain pinjaman.

Berita sepak bola internasional lainnya:

Rapor Pemain ASEAN di J.League Pekan Ke-30: Theerathon Imbang di Derbi Yokohama

Mental Juara Kawasaki Frontale, 5 Kali Cetak Gol jelang Laga Berakhir

Source: TransfermarktSky Italia

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

PMNC Summer 2025. (PUBG Mobile)

Esports

PMNC ID Summer 2025: 7 Tim yang Lolos ke Conqueror Zone

Dua tim raksasa Claw Slayers dan Dewa United Helios menjadi dua dari tujuh tim yang lolos.

Gangga Basudewa | 28 Apr, 12:12

Operator kompetisi sepak bola di Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB), meluncurkan aplikasi Sobat Liga, 28 April 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

LIB Luncurkan Aplikasi Sobat Liga, Penuhi Kebutuhan Suporter Termasuk untuk Bertandang

Aplikasi Sobat Liga diakui menjadi upaya PT LIB agar suporter bisa kembali menyaksikan langsung laga tandang tim kesayangannya.

Taufani Rahmanda | 28 Apr, 11:50

FFWS SEA Spring 2025. (Garena)

Esports

FFWS SEA Spring 2025: RRQ Tutup Pekan Pertama di Lima Besar

RRQ Kazu menjadi satu-satunya tim Indonesia yang berada di posisi lima besar dengan perolehan 174 poin.

Gangga Basudewa | 28 Apr, 10:42

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia, Liga 1 2024-2025. (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Liga 1 2024-2025: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Liga 1 2024-2025 yang terus diperbarui seiring berjalannya kompetisi, plus profil tim peserta.

Skor Indonesia | 28 Apr, 10:32

Bursa transfer futsal atau pergerakan keluar-masuk pemain di Liga Futsal Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Update Bursa Transfer Paruh Musim Pro Futsal League 2024-2025

Aktivitas 12 tim peserta Pro Futsal League 2024-2025 pada bursa transfer paruh musim, yang terus diperbaharui.

Taufani Rahmanda | 28 Apr, 09:51

Peresmian RRQ Arena

Esports

RRQ Arena Pertama Kini Hadir di Manado

Langkah ini adalah salah satu bentuk konkret dari visi besar RRQ untuk memberikan tidak hanya pengalaman esports di kota-kota di luar Jakarta

Gangga Basudewa | 28 Apr, 09:38

Penyerang Persib Bandung, Ciro Alves. (Dede Mauladi/Skor.id)

Liga 1

Ciro Alves dan Beckham Putra Cedera, Dua Penyerang Persib Pulih

Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengungkapkan kondisi terkini para pemainnya usai laga melawan PSS.

Rais Adnan | 28 Apr, 09:13

Cover LTS Semarang.

Liga TopSkor

CSA Tampil sebagai Juara Liga TopSkor U-14 Semarang

CSA Semarang pastikan gelar juara di pekan ke-10 setelah mengalahkan SKS di Liga TopSkor U-14 Semarang.

Nizar Galang | 28 Apr, 08:05

Pemain Persib Bandung, Febri Hariyadi. (Foto: Instagram @febrihariyadi13/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Pelatih Persib Janjikan Menit Bermain Lebih Lama untuk Febri Hariyadi

Febri Hariyadi akhirnya kembali dimainkan setelah pulih dari cedera ACL saat melawan PSS, Sabtu (26/4/2025).

Rais Adnan | 28 Apr, 07:17

MPL Indonesia. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Esports

5 Catatan Pekan 5 MPL Indonesia Season 15

Turnamen Mobile Legends, MPL Indonesia Season 15, sudah merampungkan pekan 5 Musim Reguler, berikut ini beberapa catatannya.

Thoriq Az Zuhri | 28 Apr, 01:43

Load More Articles