- Andre Oktaviansyah siap menembus skuad utama timnas Indonesia U-19 asuhan Shin Tae-yong dan menolak anggapan anak emas Fakhri Husaini.
- Saat ini, Andre Oktaviansyah hanya ingin bekerja keras demi misi besar masuk skuad utama timnas Indonesia U-19.
- Meski belum pernah bertemu, Shin Tae-yong sudah memberikan kesan positif bagi Andre Oktaviansyah.
SKOR.id - Andre Oktaviansyah ingin menepis anggapan dirinya bisa bertahan bersama timnas Indonesia cukup lama sejak level U-16 hingga U-18 karena dianggap anak emas pelatih terdahulu, Fakhri Husaini.
Cobra, begitu Andre mendapat julukan, ingin membuktikan bahwa dengan kualitas yang dia miliki itu kalau pantas mendapatkan satu tempat utama timnas Indonesia U-19.
Caranya, Andre siap bekerja keras untuk memikat pelatih timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong, yang sedang membangun kekuatan baru.
Selain Andre, memang ada beberapa pemain alumni timnas Indonesia U-16 lainnya yang juga turut dipanggil untuk mengikuti training center mulai akhir pekan ini.
Mereka antara lain: Amiruddin Bagas Kaffa, David Maulana, Brylian Aldmana, M Yudha Febrian, dan kiper Ernando Ari Sutaryadi.
Andre memahami, setiap pelatih memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam menentukan pemain yang ingin ia masukan ke dalam timnya.
Ia pun mengaku beruntung, pascamengalami cedera parah saat mengikuti program Garuda Select di Inggris, namanya masih diperhitungkan.
Sebab itu, dia tak ingin membuang-buang kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan.
Sebagai pemain muda, dirinya tak selalu harus bergantung kepada satu atau dua pelatih.
Baginya, saat ini adalah tantangan harus dihadapi dengan maksimal dan bertekad menembus skuad utama pilihan pelatih Shin Tae-yong.
"Sebenarnya, setiap pemain harus bisa menyesuaikan dengan pelatih," kata Andre saat diwawancarai eksklusif Direktur Liga TopSkor.
"Kalau sebagai pemain, itu kan kami tidak bisa membandingkan seperti apa soal coach Fakhri dan yang lain. Jadi, kami sendiri yang harus bisa menyesuaikan dengan pelatih."
"Apalagi, saya dan beberapa pemain juga belum pernah ketemu dengan coach Shin langsung," tuturnya.
Andre pun mengatakan, dia baru ikut latihan virtual di bawah arahan Shin Tae-yong dan belum tahu karakter asli pelatih asal Korea itu kalau di lapangan.
Paling tidak, kesan pertama yang diberikan Shin Tae-yong, dinilai Andre sangat positif untuknya.
Meskipun baru berlatih secara virtual, Andre mengaku telah mendapat banyak perkembangan.
Salah satunya dalam hal kebugaran tubuh dan kedisiplinan diri, mulai dari menjaga pola makan hingga waktu beristirahat yang cukup.
Dikatakan Andre, materi latihan yang diberikan tim kepelatihan Shin Tae-yong memang berat.
Namun hal itu justru bagus bagi perkembangan setiap pemain. Ia pun mengaku sudah tidak sabar untuk dilatih langsung lelaki asal Korea Selatan tersebut.
"Kami pemain memaklumi, pelatih juga kan mungkin enggak mau menyiakan latihan. Jadi setiap minggu itu, materi yang diberikan ditingkatkan terus," kata Andre.
"Efeknya, kami sangat rasakan. Otot saya mulai semakin berbentuk juga diberikan suplemen dari sana."
Liga Kamboja 2020 Makin Seru di Tengah Pandemi Covid-19https://t.co/NR4ki4YzUH— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 29, 2020
"Pola makannya juga lebih dijaga. Jadi, kami setiap pagi, siang, dan malam itu, makanan yang dimakan harus dilaporkan," ucapnya.
Kata Andre, pemain yang tak mengirim laporan soal makanan itu kena denda dari pelatih dan hal tersebut sudah ada kesepakatan sejak awal.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Shin Tae-yong lainnya:
Ini Alasan Shin Tae-yong Ngebet Bawa Timnas Indonesia U-19 TC di Korsel
PSSI Beri Syarat ke Shin Tae-yong Terkait TC di Korea Selatan