- Tati Sumirah, legenda bulu tangkis Indonesia, masuk ICU dan dirawat di RSUP Persahabatan Rawamangun, Jakarta Timur, sejak Selasa (4/2/2020).
- Tati Sumirah merupakan pebulu tangkis putri yang sukses membawa Indonesia meraih Uber Cup 1975.
- Tati Sumirah membutuhkan kepedulian untuk membantunya menjalani perawatan penyembuhan penyakitnya, kadar gula darah tinggi dan paru-paru bermasalah.
SKOR.id - Legenda bulu tangkis Indonesia, Tati Sumirah, dirawat di RSUP Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, sejak Selasa (4/2/2020).
Tati Sumirah yang merupakan pebulu tangkis putri yang membawa Indonesia menjadi juara Uber Cup 1975 ini harus dirawat karena gula darahnya tinggi dan paru-parunya bermasalah.
Baca Juga: Menpora Apresiasi Upaya PBSI dalam Pembinaan Atlet Bulu Tangkis
Hingga Sabtu (8/2), menurut Reza, salah satu keponakannya, Tati Sumirah masih dirawat di ICU.
Bahkan, sejak masuk rumah sakit, kondisi pemain yang membela timnas Indonesia pada 1972-1981 itu juga belum sadar penuh.
“Kami memohon doa masyarakat bulu tangkis Indonesia untuk kesembuhan Tati Sumirah," ujar Juniarto Suhandinata, Wakil Ketua Umum PB Tangkas Jakarta, dalam rilis yang diterima Skor.id.
"Dia adalah salah satu pahlawan bulu tangkis yang telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Saya pun mengetuk kepedulian pemerintah dan PBSI untuk kesembuhan Tati,” ujar Juniarto Suhandinata.
Ketika masih aktif, Tati Sumirah merupakan pemain klub PB Tangkas sejak 1966.
Tati Sumirah juga meraih perak Asian Games 1974 dan menjadi finalis Uber Cup 1981.
Setelah pensiun pada 1981, Juniarto Suhandinata menyatakan bahwa kehidupan Tati memang kurang beruntung.
Kala itu, belum ada bonus untuk atlet berprestasi dan dia menolak menjadi pelatih di PB Tangkas karena tak berbakat menjadi pelatih.
Baca Juga: Persipura Menang 7 Gol saat Kekuatan Baru 20 Persen
Untuk menyambung hidup, Tati sempat bekerja sebagai kasir di sebuah apotek di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Namun, atas budi baik rekan-rekannya, Tati kemudian mendapat pekerjaan baru di bagian perpustakaan perusahaan minyak pelumas di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Kami, sekali lagi mengharapkan kepedulian dan uluran tangan pemerintah dan PBSI untuk membantu biaya pengobatan salah satu pahlawan bulu tangkis Indonesia ini,” ujar Juniarto.