- Klub Liga Inggris bersiap bermain tanpa penonton sepanjang musim 2020-2021.
- Hal ini mengacu pada kebijakan pemerinta Inggris, yang belum merestui laga dengan penonton selama vaksin Covid-19 belum ditemukan.
- Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyebut bahwa ada kemungkinan vaksin Covid-19 takkan pernah ditemukan.
SKOR.id - Beban klub Liga Inggris bertambah di tengah persiapan diri mereka dengan protokoler kesehatan, jelang dilanjutkannya musim 2019-2020.
Klub-klub Liga Inggris dari berbagai kasta sudah harus mempersiapkan kemungkinan terburuk, yakni takkan ada fan yang menonton laga di stadion.
Bukan karena para fan takut, akan tetapi kebijakan ini sedang dikaji pemerintah Inggris hingga vaksin Covid-19 ditemukan.
Berita Liga Inggris lainnya: Absurd, Muncul Isu Liga Inggris Kaji Peraturan Tekel dengan Membuang Muka
Sehingga, selama vaksin Covid-19 belum ditemukan, maka pemerintak takkan memberikan izin kerumunan dalam setiap kompetisi olahraga, termasuk Liga Inggris.
Klub-klub Liga Inggris kini tengah mempersiapkan apabila musim 2020-2021 harus berjalan dalam pintu tertutup.
Pasalnya, pengembangan vaksin oleh beberapa laboratorium baru dimulai sekitar bulan Februari 2020, dan diprediksi memakan waktu paling cepat satu tahun.
Ini adalah kabar buruk, terlebih karena klub-klub kasta kedua dan ketiga Liga Inggris menggantungkan pendapatan pada penjualan tiket pertandingan.
Hal ini diperparah dengan argumen pesimistis dari Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Berita Liga Inggris lainnya: Pro Kontra Project Restart Liga Inggris: Isu Keadilan di Balik Melanjutkan Musim 2019-2020
Boris Johnson mengatakan bahwa dunia harus bersiap dengan kemungkinan terburuk, bahwa vaksin Covid-19 tak pernah ada.
"Solusi jangka panjang (penanganan Covid-19) adalah dengan vaksin atau obat khusus. Tapi, saat ini kita berharap akan keajaiban (dengan ditemukannya vaksin). Harapan bukanlah sebuah rencana," ucap Boris Johnson dikutip dari laman Daily Mail.
"Vaksin dalam jumlah besar mungkin tersedia setelah lebih dari setahun. Bahkan, skenario terburuk, kita mungkin tak akan pernah menemukan vaksin (virus Corona)."