- Lagu suporter untuk klub kesayangan (biasa disebut anthem) belakangan sudah lumrah dinyanyikan fans.
- Klub-klub besar dunia seperti Real Madrid CF atau Liverpool FC memiliki anthem yang biasa dinyanyikan.
- Kebiasaan itu juga mulai lumrah di Indonesia, salah satu pionir di klub Liga 1 adalah Persis Solo.
SKOR.id – Dalam setiap pertandingan tim nasional, sesuai aturan FIFA, lagu kebangsaan (anthem) kedua negara yang saling berhadapan pasti dimainkan sebelum kick-off.
Kebiasaan itu lama-kelamaan menjalar ke level klub. Meskipun tidak ada kewajiban bagi klub untuk mengumandangkan anthem, faktanya penggemar fanatik sejumlah klub kerap menyanyikannya saat pertandingan berlangsung.
Pendukung Real Madrid memiliki Hala Madrid! Y nada mas, suporter Liverpool gemar mengumandangkan You’ll Never Walk Alone (YNWA), dan fans fanatik Borussia Dortmund tak pernah berhenti menyayikan Heja Heja BVB sepanjang pertandingan.
Kebiasaan mendukung klub kesayangan di Eropa itu kini sudah menyebar hingga ke Indonesia. Persis Solo menjadi salah satu pionir anthem klub setelah penggemar mereka: Pasoepati dan Surakartans, mulai menyanyikan Satu Jiwa sejak sekira tahun 2013.
Lagu Satu Jiwa ini biasanya dinyanyikan sebelum atau sesudah Laskar Sambernyawa bertanding. Uniknya, lagu Satu Jiwa yang merupakan milik band beraliran celtic punk asal Solo, The Working Class Symphony (TWCS) ini tidak diciptakan untuk anthem Persis.
Dalam beberapa kesempatan, Zoelham selaku vokalis TWCS dan penulis lirik Satu Jiwa menyebut dirinya membuat lagu itu pada 2010 untuk merekatkan persaudaraan di Sriwedari Bootbois, salah satu komunitas musik di Solo.
Zoelham juga mengaku bila lagu Satu Jiwa ini diciptakannya sebelum ia membentuk TWCS. Lagu ini lantas menjadi populer di berbagai kalangan sehingga penggemar Persis Solo membawanya ke dalam Stadion Sriwedari.
Proses Satu Jiwa menjadi lagu kebesaran Persis Solo yang sejatinya tidak diciptakan untuk klub tersebut, mirip dengan yang terjadi dengan Liverpool dan YNWA. You’ll Never Walk Alone aslinya merupakan lagu teater musikal di Amerika Serikat pada 1945 ciptaan Richards Rodgers dan Oscar Hammerstein II.
YNWA lantas menjadi lagu cover di Inggris yang dirilis pada 1963 oleh grup band asal Liverpool beraliran Merseybeat, Gerry and the Peacemaker. Lagu ini lantas populer dengan berada di posisi pertama UK Singles Chart selama empat pekan beruntun.
Selanjutnya, YNWA makin populer di teras-teras Stadion Anfield, markas Livrepool FC. Ujungnya, YNWA menjadi anthem The Reds sekaligus menjadi moto klub.
Jika lirik anthem klub-klub Indonesia seperti Jiwa Ksatria Mahesa Jenar (milik PSIS Semarang), Rasa Bangga (Bali United), Persija Menyatukan Kita Semua (Persija Jakarta), hingga Kami Biru (Persib Bandung) memang sengaja dibuat mengacu sepak bola dan untuk klub, Satu Jiwa memiliki syair bermakna kuat walau tidak berbau sepak bola.
Lirik bernuansa universal seperti Satu Jiwa dan YNWA mengandung unsur-unsur kebersamaan, persaudaraan, semangat, dan motivasi, yang dirasa penggemar fanatik Persis Solo dan Liverpool sesuai dengan karakter mereka. Simak saja lirik Satu Jiwa di bawah ini:
Di sini semua berawal
Di sini kita berbagi kesenangan
Berusaha tetap bersama
Walaupun jarak kadang terbentang memisahkan
Rayakanlah pertemuan ini
Slalu bersama apa pun yang terjadi
Singkirkan semua yang mengganggumu
Kita kan tetap jadi satu
Roda hidup terus berputar
Dan takdir pun tak slalu sama pahamilah
Namun hasrat tuk tetap bersama
Menjadi semangat
Yang membuat kita semakin kuat
Rayakanlah pertemuan ini
Slalu bersama apa pun yang terjadi
Singkirkan semua yang mengganggumu
Kita kan tetap jadi satu
Rayakanlah pertemuan ini
Slalu bersama apa pun yang terjadi
Singkirkan semua yang mengganggumu
Kita kan tetap jadi satu
Rayakanlah pertemuan ini
Slalu bersama apapun yang terjadi
Singkirkan semua yang mengganggumu
Kita kan tetap jadi satu