- Pelatih RB Leipzig, Marco Rose, mengomentari hasil melawan Manchester City di Liga Champions.
- RB Leipzig berhasil menahan imbang Manchester City di leg pertama 16 besar Liga Champions.
- Marco Rose mengaku permainan RB Leipzig melawan Manchester City lebih baik di babak kedua.
SKOR.id - Marco Rose, mengomentari hasil pertandingan RB Leipzig melawan Manchester City pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Pertandingan babak 16 besar Liga Champions antara RB Leipzig vs Manchester City digelar di Stadion Red Bull Arena Leipzig, Kamis (23/2/2023) dini hari WIB.
Manchester City mendominasi pertandingan babak pertama melawan RB Leipzig, bahkan tim tuan rumah tak mampu berbuat banyak.
Manchester City juga berhasil menciptakan satu gol pada babak pertama, yakni di menit ke-24 melalui Riyad Mahrez.
Meski begitu RB Leipzig tak mampu membuat gol di babak pertama, karena tak bisa lepas dari tekanan Manchester City.
Namun, pada babak kedua, Leipzig tampil lebih baik dan memberikan perlawanan sengit meski The Citizens tetap mendominasi.
Hasilnya tak mengecewakan, Josko Gvardiol mampu menyamakan kedudukan lewat golnya di menit ke-70.
Marco Rose mengakui, permainan RB Leipzig memang lebih baik pada babak kedua dibandingkan dengan paruh pertama pertandingan.
Marcel Halstenberg dan Benjamin Henrichs menjadi pemain Leipzig yang beberapa kali menciptakan peluang.
"Dua babak yang sangat, sangat berbeda. Itu tidak terjadi di babak pertama, kami hanya mengejar bola dan kami sangat buruk ketika kami memilikinya," ujar Marco Rose.
"Yang kedua sangat berbeda, kami lebih baik dengan bola, memenangkannya kembali dengan lebih baik dan bermain seperti yang kami inginkan," ujar Marco Rose menambahkan.
Bek Leipzig, Benjamin Henrichs juga mengakui permainan mereka lebih baik di babak kedua.
Benjamin Henrichs menyesal gagal memaksimalkan peluang mencetak gol ke gawang Manchester City.
"Di babak pertama, kami beruntung dengan skor yang tercipta. Kami lebih berani setelah istirahat. Sangat pahit bahwa saya melewatkan kesempatan saya," ujar Benjamin Henrichs.
"Itu adalah situasi yang Anda bawa pulang, itu akan menjadi malam tanpa tidur bagi saya karena saya seharusnya mencetak gol atau setidaknya berhasil mengatasinya," ujarnya menambahkan.