- Sriwijaya FC mengirim surat untuk menggelar audiensi dengan BOPI.
- Audiensi tersebut bertujuan agar BOPI turun tangan terkait piutang yang dimiliki Sriwijaya FC dari PT LIB.
- Sampai saat ini PT LIB disebut masih menunggak dana subsidi Liga 1 2018 senilai Rp3,6 miliar kepada Sriwijaya FC.
SKOR.id - Manajemen Sriwijaya FC bersurat dengan BOPI untuk mendesak PT LIB melunasi utang subsidi yang belum terbayarkan.
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) diketahui masih memiliki utang dana subsidi untuk peserta Liga 1 2018, Sriwijaya FC.
Pada Liga 1 2018, PT LIB memberikan subsidi kompetisi sebesar Rp5 miliar dan pengembangan program Elite Pro Academy Rp2,5 miliar.
Baca Juga: Daftar 22 Pemain Timnas Indonesia U-16 untuk TC di Yogyakarta
Secara keseluruhan, masing-masing tim mendapatkan dana subsidi sebsar Rp7,5 miliar.
Akan tetapi, PT LIB belum membayarkan seluruh subsidi tersebut kepada Sriwijaya FC.
Diketahui sisa utang operator Liga 1 itu kepada Laskar Wong Kito masih menyisakan Rp3,6 miliar.
Untuk menagih utang yang dijanjikan PT LIB, manajemen Sriwijaya FC mengirimkan surat kepada Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
"Kami berharap ada sikap tegas dari BOPI yang merupakan perwakilan pemerintah untuk mengurusi olahraga profesional," ujar manajer Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin.
Surat audiensi dengan pimpinan BOPI dikirim via e-mail pada Jumat (7/2/2020).
Baca Juga: Bos Bali United Bantah Irfan Bachdim Gabung PSS Sleman
Surat bertanda tangan sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Faisal Mursyid, dan Hendri Zainuddin selaku manajer diharapkan mampu membuat PT LIB melunasi utangnya.
"Hanya BOPI yang menjadi tumpuan kami dalam menyelesaikan masalh ini. Saya berharap pertemuan nanti bisa menghasilkan solusi terbaik bagi kami," kata Hendri.
"Sebab, klub jika bermasalah dengan tunggakan gaji bisa terancam tidak bisa berkompetisi, bahkan bisa berurusan dengan pengadilan, sementara bagaimana dengan PT LIB yang memiliki utang kepada klub?" ucapnya.
Baca Juga: Persiraja Resmi Kontrak Winger Bali United
PT LIB memang telah beberapa kali mencicil dana subsidi yang senilai Rp7,5 miliar tersebut.
Akan tetapi, utang tersebut belum lunas hingga saat ini. Terakhir kali manajemen Sriwijaya FC telah melayangkan tagihan pada 27 Januari 2020.
Ketidakjelasan perihal dana subsidi tersebut membuat Sriwijaya FC sedikit keteteran dalam mempersiapkan tim menuju Liga 2 2020 yang akan digelar pada 13 Maret mendatang.