- Haruna Soemitro serang petinggi PT LIB yang membuat surat mosi tidak percaya.
- Menurut Haruna Soemitro, tindakan itu tidak dibenarkan dan pembuat surat tidak boleh terlibat dalam perusahaan yang berafiliasi dengan PSSI.
- Salah satu anggota Exco PSSI itu menilai perseteruan ini sudah membuatnya geli.
SKOR.id - Salah satu anggora Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Soemitro, merasa kesal dengan tindakan tiga direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) pembuat surat mosi tidak percaya.
Terkait hal tersebut, Direktur Madura United itu menilai si pembuat surat tidak layak terlibat di sepakbola Indonesia.
Berita PT LIB Lainnya: Persiraja Merasa Paling Dirugikan jika Subsidi PT LIB Dipotong
"Lama-lama saya jadi goblok atau memang saya yang benar-benar bodoh dan ndeso ya? Tontonan atau kejadian-kejadian yang terjadi antara PSSI versus PT LIB," ujar Haruna Soemitro, dalam pesan singkatnya kepada wartawan.
"Komunikasi pakai saling kirim surat cinta dan saling menggalang dukungan dengan memberi tembusan ke semua klub bikin saya geli," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga direktur PT LIB melayangkan semacam surat mosi tidak percaya kepada Cucu Somantri, yang menjabat sebagai Direktur Utama PT LIB.
Tiga direksi tersebut adalah Direktur Operasional Sudjarno, Direktur Bisnis Rudi Kangdra, dan Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria.
Dalam suratnya, ketiga direksi itu mengaku resah dengan situasi di internal PT LIB.
Salah satunya terkait dugaan tindakan nepotisme yang dilakukan Cucu Somantri lantaran menunjuk putranya, Pradana Aditya, sebagai general manager PT LIB.
Haruna Soemitro menilai tindakan ketiga petinggi PT LIB itu menyalahi aturan atau tidak bertindak dengan semestinya.
Berita PT LIB Lainnya: 3 Direksi PT LIB Ajukan RUPS Luar Biasa, PSSI Beri Respons
"Aturan mana ada direksi bisa membuat mosi tidak percaya kepada dirut? Jika ada masalah pada perusahaan itu kenapa tidak dilaporkan ke komisaris?" ujar Haruna.
"Orang-orang yang pernah membuat mosi tidak percaya itu saya anggap orang yang tidak memiliki integritas yang baik bahkan berbahaya. Mereka harus masuk daftar persona non grata (orang yang tak diinginkan) tidak boleh terlibat dalam perusahaan yang berafiliasi kepada PSSI," Haruna Soemitro menegaskan.