- Sejak era 1950-an Persib Bandung selalu konsisten dalam menyumbangkan pemain ke timnas Indonesia.
- Namun belakangan jumlah pemain Persib yang masuk ke timnas agak menyusut tak sebanyak dahulu.
- Rukman, legenda Persib dan timnas Indonesia era 1950-an mengungkapkan perbedaan pemain zaman dulu dan sekarang.
SKOR.id - Persib Bandung memiliki sejarah yang bagus dalam hal kontribusi pemain bagi tim nasional (timnas) Indonesia.
Kontribusi tim Maung Bandung itu tiada lain dari hasil pembinaan sendiri yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam.
Bahkan, di era 50 hingga 60-an tak kurang dari 10 pemain asal Persib mengisi skuad timnas Indonesia.
Berita Persib Lainnya: Keluh Kesah Gelandang Muda Persib Selama Pandemi Virus Corona
Rekor terbanyak terjadi pada awal 1960-an ketika 13 pemain asal Persib berada di skuad Tony Pogacnik kala itu, antara lain Aang Witarsa, Ade Dana, Sunarto, Omo Suratmo, Rukman, Rukma Sudjan, dan Emen Suwarman.
Begitu pun pada era 70-an, Persib terus memberikan kontribusi untuk kepentingan tim nasional lewat Max Timisela, Risnandar Soendoro serta Encas Tonif.
Jika melihat dari perjalanan itu, Persib memang bukan klub satu-satunya yang menjadi kontributor terbanyak dalam mengirimkan pemainnya untuk kepentingan tim nasional.
"Tetapi, saat itu juga pemain-pemain dari Persib tetap mendominasi tim nasional. Kenapa pemain Persib lebih banyak daripada klub Perserikatan lainnya seperti Persija atau PSMS, sebab Tony Pogacnik ketika itu lebih menyukai pemain yang berasal dari Bandung karena tidak pernah kesulitan cara mengarahkannya. Katanya, lebih mudah mengatur pemain asal Bandung," ujar Rukman, legenda Persib era 50-an.
Sayang, tradisi Persib dalam sumbangsih untuk tim nasional semakin menipis sampai akhir 70-an dan memasuki era 80-an.
Tercatat hanya Robby Darwis yang kerap menjadi langganan timnas hingga era 90-an.
Kalau pun ada yang terpanggil, itu karena ia pemain yang menonjol seperti Adjat Sudrajat dan Yusuf Bachtiar.
Namun itu pun tak berlangsung lama. Pada era millenium atau tahun 2000-an, kontribusi Persib untuk timnas tetap ada meski hanya satu-dua.
Contohnya Eka Ramdani dan Atep. Keduanya, cukup fenomenal dan selalu mengisi skuad timnas Indonesia.
Persib menjadi kontributor terbanyak ketika mendapat suntikan pemain berlabel tim nasional seperti Firman Utina, Supardi, Hariono, Achmad Jufriyanto, serta penjaga gawang I Made Wirawan.
Kemudian dalam beberapa tahun terakhir tidak lebih dari dua pemain asal Bandung yang memperkuat tim nasional yakni Dedi Kusnandar dan Febri Haryadi.
Bahkan, belakangan hanya Febri yang eksis dan menjadi langganan timnas saat ini di mana ia merupakan asli binaan klub lokal UNI Bandung.
Pada 2018, Persib menjuarai Liga 1 U-19 dan U-16. Ini membuktikan prospek pemain muda untuk dapat menembus tim nasional sudah terlihat.
Rukman sebagai mantan pemain sekaligus legenda Persib, merasa prihatin di mana zaman makin maju bukannya Persib lebih banyak menghasilkan pemain yang dibutuhkan timnas.
Namun kata Rukman, persoalannya sekarang adalah karena sistem pembinaan yang sangat berbeda jauh dibandingkan zaman dulu.
Zaman dulu, bakat serta skill pemain terbentuk bukan saja dari hasil latihan.
"Gaya hidup anak-anak zaman dulu dengan sekarang yang membedakannya. Dulu, menjadi pemain sepak bola tidak disuruh-suruh. Ingin bermain sepak bola karena keinginan dan kemauan sendiri," kata Rukman.
"Dari situ terbentuk keinginan dan motivasi yang kuat, kedispilinan kalau akan berlatih datang sendiri. Fisik terbentuk karena dulu ketika akan berlatih seringnya jalan kaki atau bersepeda sehingga secara tak langsung fisiknya terbentuk," Rukman memaparkan.
Rukman sendiri mengaku, ketika akan berlatih harus berjalan kaki untuk bisa menuju lapangan.
"Atau kalau sempat kami kadang berlari sekaligus melatih fisik kalau akan menuju lapangan," katanya.
Rukman juga mengakui kalau zaman dulu di tim Persib tak ada yang merasa bersaing.
Bahkan, tak ada pemain dari luar dan semua pemainnya berasal dari Bandung.
Berita Persib Lainnya: Ramadan di Tengah Wabah Corona, Gelandang Persib Bahagia Kumpul Keluarga
"Hampir semua pemain Persib dari Bandung. Apalagi, klub saya IPI yang paling banyak memberikan pemain untuk Persib. Sehingga kebersamaan dan kekompakan sebenarnya dari klub dulu dan terbawa ke Persib lalu ketika disatukan di tim nasional tidak mengalami kesulitan siapa pun pelatihnya temasuk, Tony Pogacnik," katanya.
Rukman sendiri mengaku bangga karena dulu menjadi bagian dari tim nasional dan disebut-sebut satu dari 13 pemain yang mendominasi timnas ketika itu.
"Saking kami kompaknya di tim nasional, saat akan main bersama Persib jadi gak harus latihan dulu, cukup menjaga kebugaran saja lalu bermain kami sudah tahu satu sama lainnya. Sampai kalau kami main, Tony Pogacnik sering nonton kami ke Bandung saat timnas tak main," tutur Rukman.