- Mantan petinju Mike Tyson ambil keuntungan dari dilegalkannya ganja di Kalifornia, AS sejak 2018.
- Pendapatan Mike Tyson dalam satu bulan mencapai 1 juta dolar AS (sekitar Rp14 miliar).
- Mike Tyson berencana melengkapi ladang ganja 407 hektare miliknya dengan fasilitas mewah.
SKOR.id - Mike Tyson adalah salah satu mantan petinju legendaris yang dikenal memiliki banyak masalah keuangan dan hukum sepanjang karier profesionalnya.
Namun pada sisi lain, pria berusia 53 tahun itu adalah seorang yang visioner dalam berinvestasi yang kerap membuatnya terhindar dari kebangkrutan.
Keberhasilan secara finansial Mike Tyson saat ini adalah berkat bisnis ganja yang dijalaninya sejak 2016.
Ya, Mike Tyson mengambil keuntungan dari dilegalkannya peredaran ganja di Kalifornia, Amerika Serikat (AS) sejak 2018.
Baca Juga: Mike Tyson Terlalu Tua, Tak Layak Jadi Lawan Tyson Fury
Hanya tiga negara bagian di AS (Idaho, Nebraska, dan Dakota Selatan) yang melarang penggunaan ganja dalam bentuk apa pun.
Di 15 negara, penggunaannya telah didekriminalisasi. Secara keseluruhan, terdapat 11 negara bagian di mana ganja dilegalkan penuh, baik untuk pengobatan maupun rekreasi.
Kini, dengan label Tyson Holistic, pada akhir tahun lalu, petinju berjuluk Si Leher Beton itu mampu meraup keuntungan 500 ribu dolar AS (sekitar Rp7 miliar) per bulan.
Pertahanan Napoli Jadi Biang Kegagalan Juventus Angkat Trofihttps://t.co/vFrlXnqm4C— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 18, 2020
Angka tersebut naik signifikan berdasarkan data terbaru pada April 2020, yakni pendapatan Mike Tyson dalam satu bulan mencapai 1 juta dolar AS (sekitar Rp14 miliar).
Ini menunjukkan bahwa bisnis ganja milik mantan juara tinju kelas berat tersebut berkembang dengan sangat pesat.
Selain itu, ia juga mengungkapkan mengonsumsi ganja yang setara dengan 82 ribu dolar AS (sekitar Rp1 miliar) per bulan. "Ini gaya hidup," kata Mike Tyson enteng.
Meski begitu, Tyson tak lantas puas dengan penghasilannya saat ini. Ia bakal terus mengembangkan ladang ganja yang terletak di kawasan Kalifornia Selatan tersebut.
Bahkan ladang seluas 407 hektare miliknya akan dilengkapi fasilitas mewah. Dengan begitu pundi-pundi uang Tyson akan terus bertambah.
Karena ladang miliknya sekaligus bisa menjadi lokasi berwisata bagi masyarakat dunia yang memiliki ketertarikan dengan mariyuana.
Mike Tyson dan partner bisnisnya yakni Rob Hickman berharap lahannya itu bisa dipakai juga untuk menggelar festival musik apabila pandemi Covid-19 benar-benar sudah selesai.
Baca Juga: Jelang Comeback, Mike Tyson Ajari Mantan Juara UFC Cara Bertarung
Sebelumnya, ladang ganja milik Si Leher Beton tersebut sudah pernah menyelenggarakan festival musik pada Februari 2019.
Dalam festival itu, tamu dan penonton yang hadir berkesempatan menikmati mariyuana, mendengarkan musik, dan mempelajari tentang manfaat ganja sebagai obat.
Hal itu memang sesuai dengan misi Mike Tyson dan brand miliknya, yakni terlibat secara aktif dalam peranan ganja sebagai bagian dari proses penyembuhan.
Mantan Pebulu Tangkis Korsel Rilis Video Tutorial dengan Bahasa Indonesiahttps://t.co/kNpT4TYklX— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 18, 2020
Hal ini berdasarkan pengalaman yang sudah dilalui olehnya. “Saya telah bertarung selama lebih dari 20 tahun dan tubuh saya mengalami banyak keausan,” kata Tyson.
“Saya juga telah menjalani dua kali operasi dan menggunakan ganja untuk menenangkan saraf. Ganja mampu menghilangkan rasa sakit. Tetapi sebelumnya, mereka memberi saya opium dan itu membuat saya kacau,” kata Tyson.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.