- Pemain timnas Indonesia U-16, Muhammad Rangga Aditya Saputra, tak malu berjualan ikan dan kue pukis di pasar.
- Kegiatan itu dilakukan Rangga Aditya untuk membantu perekonomian keluarga.
- Sejak subuh Rangga telah berada di pasar kemudian dilanjutkan selepas maghrib.
SKOR.id - Meski sudah berlabel pemain timnas, tak lantas membuat M. Rangga Aditya Saputra gengsi. Dia tetap memiliki prinsip menginjak bumi dan membuang jauh-jauh label gengsi tersebut.
Pemusatan latihan (TC) timnas U-16 yang diliburkan akibat pandemi Covid-19 membuat Rangga Aditya Saputra memanfaatkan waktu untuk membantu perekonomian keluarganya dengan berjualan kue pukis dan ikan laut di pasar.
Tak tanggung-tanggung, Rangga berjualan pada pagi hari dan dilanjutkan sore sampai petang hari.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: 90 Tahun PSSI: Mantan Pemain Timnas Indonesia yang Jadi Ketum PSSI
Mulai pagi, setelah ibadah subuh, Rangga sudah bersiap untuk menyiapkan peralatan dan bahan-bahan berjualan kue pukis di Pasar Pondok Jati, Sepanjang, Sidoarjo.
Di balik kelihaiannya menggocek si kulit bundar, tangan-tangan Rangga juga luwes dalam mengolah racikan kue pukis yang nikmat.
Tak heran, banyak pelanggan yang selalu mengantri dibuatkan pukis legit oleh bek sayap timnas Indonesia U-16 ini.
"Biasanya bantu jualan kalau libur latihan aja. Biasanya Sabtu dan Minggu, pas ramai-ramainya juga," ujar pemain jebolan klub internal Persebaya, PS Maesa, ini.
Rangga sendiri mengaku biasa membantu perekonomian orang tuanya sejak dari SD. Saat ini dia sudah mandiri dengan bisa berjualan sendiri tanpa dipandu orang tuanya.
Lapak kue pukis Rangga biasanya sudah buka mulai jam 05.30 WIB dan tutup sekitar pukul 09.00 atau 10.00 WIB. Selanjutnya, Rangga harus pulang ke rumahnya yang berada di daerah Kedurus, Surabaya.
Selepas berjualan itu, Rangga kembali mengerjakan tugas sekolah yang diberikan secara online selama anjuran pemerintah untuk sekolah dari rumah atau Work From Home (WFH).
Setelah salat ashar, Rangga biasanya mengisi waktu sore untuk latihan ringan demi menjaga kebugaran tubuhnya agar tetap prima.
"Biasanya latihan stretching-stretching pakai alat sederhana. Latihan ball feeling juga," ujar remaja bertinggi 171 sentimeter ini.
Setelah maghrib, Rangga harus kembali bekerja membantu ayahnya membeli ikan-ikan segar untuk kemudian dijual kembali.
Mulai jam 18.00 WIB dirinya harus segera pergi ke depo pasar ikan di Pasar Pabean Cantikan.
Berita Timnas Indonesia Lainnya: Robby Darwis Mengenang Konspirasi Malaysia untuk Jegal Timnas Indonesia
Rangga mengaku tak canggung dengan bau amis dan bersentuhan dengan sisik-sisik ikan. Dia juga sudah terbiasa untuk membersihkan sisik dan insang ikan tanpa jijik.
"Jualannya sampai jam 8 atau 9 malam. Karena besok pagi harus jualan pukis lagi," Rangga mengimbuhi.