Strategi Jurgen Klopp yang Mudah Ditebak sementara Ole Gunnar Solskjaer Memilih Fleksibel

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Jurgen Klopp akan menghadapi tantangan Ole Gunnar Solskjaer dalam laga Liverpool vs Manchester United, malam ini atau Senin (18/1/2021) dini hari WIB.
  • Kedua pelatih memiliki strategi sepanjang musim ini.
  • Permainan Liverpool sudah terbaca lawan sedangkan Manchester United kini lebih fleksibel.

SKOR.id - Ketika pertama kali Jurgen Klopp menghadapi Ole Gunnar Solskjaer, keduanya meraih hasil imbang 1-1.

Laga itu terjadi pada 20 Oktober 2019 lalu. Saat itu, dalam laga Liga Inggris putaran kesembilan antara Mancheser United vs Liverpool.

Marcus Rashford mencetak gol pembuka yang membuat Manchester United unggul pada menit ke-36 sedangkan Liverpool mencetak gol penyeimbang melalui gol Adam Lallana, menit ke-85.

Itulah kali pertama Jurgen Klopp mendapatkan kesan dan penilaian terkait karakter dan gaya sepak bola Manchester United asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

Setelah itu, Manchester United kemudian meraih sejumlah hasil mengesankan. Ole Gunnar Solskjaer membawa Tim Setan Merah mengalahkan The Big Six lainnya.

Secara beruntun, pasukan Ole menaklukkan Tottenham Hotspur dilanjutkan dengan laga berikutnya mengalahkan Manchester City.

Hanya tiga bulan kemudian setelah hasil imbang dan serangkaian kemenangan lawan dua klub besar tersebut, Manchester United kembali lagi menghadapi Liverpool, kali ini tandang ke Stadion Anfield.

Dan, jelang duel tersebut, Jurgen Klopp pun memanfaatkannya dengan menyindir karakter dan gaya permainan yang diusung Ole Gunnar Solskjaer sepanjang fase tersebut.

"Sangat aneh ketika Anda menghadapi tim yang memiliki kualitas tinggi, sangat tinggi, namun mereka justru bermain dengan cara seperti itu," kata Jurgen Klopp, pada 17 Januari 2000.

Yang dimaksud Klopp adalah strategi sepak bola serangan balik alias counter attack. Gaya sepak bola inilah yang saat itu memang diusung oleh Ole Gunnar Solskjaer.

Dengan demikian, jika sebuah tim menggunakan strategi serangan balik, berarti pula ada aspek bertahan yang memang menjadi fondasi tim tersebut.

Inilah yang dimaksudkan Jurgen Klopp. Intinya, Jurgen Klopp menyindir bahwa dengan kualitas pemain yang dimiliki Manchester United, sangat disayangkan bahwa mereka hanya bermain dengan strategi serangan balik.

"Itu membuat hidup menjadi lebih sulit," kata Jurgen Klopp lagi saat itu, mengibaratkan.

Idealnya, dalam ide Jurgen Klopp, dengan materi pemain yang dimiliki Manchester United, tim ini bisa bermain lebih dari sekadar menggunakan serangan balik.

"Saya tentu tidak mengatakan bahwa mereka hanya bermain dengan cara itu saja, tapi itu menjadi strategi utama yang mereka terapkan dalam pertandingan," kata Jurgen Klopp lagi.

Hasilnya, Jurgen Klopp mampu mengatasi strategi serangan balik Manchester United ketika kedua tim bertemu pada 19 Januari 2020.

Liverpool menang cukup telak, 2-0, melalui gol yang diciptakan Virgil Van Dijk pada menit ke-4 dan gol Mohamed Salah menit ke-90+.

Itu adalah kemenangan berharga karena Liverpool dalam trek menuju rapor tidak terkalahkan dalam 27 laga beruntun sebelum akhirnya mereka dikalahkan Watford, pada 29 Februari 2020.

Jika permainan Manchester United saat itu mengandalkan serangan balik, apakah Jurgen Klopp tetap menggunakan taktik gegenpressing?

Taktik atau strategi tersebut sebenarnya telah ditinggalkan oleh Jurgen Klopp. Liverpool hanya memiliki cara bermain yang sudah mereka kenal yaitu memaksimalkan dua bek kanan dan kirinya.

Andrew Robertson dan Trent Alexander Arndol, sebagai dua mata panah yang muncul dari lini pertahanan.

Keduanya adalah motor serangan The Reds dan strategi ini sukses dalam dua tahun terakhir. Kedua bek ini bekerja seperti pendorong saat tim ini melakukan tekanan.

Jurgen Klopp telah menciptakan tulang belakang yang sangat kuat dengan dua bek tersebut. Kedua bek tersebut sama berharganya dengan trio lini depan Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Roberto Firmino.

Hanya, strategi tersebut kini ternyata bukan lagi kejutan. Sejumlah lawan Liverpool telah mengetahui dan hapal bagaimana Liverpool bermain.

Ini pula yang membuat performa Liverpool pada musim ini naik dan turun.

Mereka memang hanya mengalami dua kekalahan, tapi ada enam pertandingan lainnya ketika mereka hanya mampu meraih satu poin.

Faktor absennya Virgil Van Dijk di jantung pertahanan memang memberikan efek besar dari kekuatan tim ini.

Dan, fakta pula bahwa Jurgen Klopp tidak siap dalam mengantisipasi kehilangan salah satu bek andalannya tersebut.

Musim ini, Liverpool sudah kemasukan 21 gol di Liga Inggris. Bandingkan dengan musim lalu pada fase yang sama (17 laga). Gawang Liverpool hanya kemasukan 14 gol.

Sebaliknya, Ole Gunnar Solskjaer tidak lagi berorientasi pada permainan serangan balik. Semua itu karena pelatih asal Norwegia ini memaksimalkan teknik yang dimiliki Bruno Fernandes.

Kekalahan dari Arsenal pada November lalu menjadi titik tolak dari performa Manchester United.

Setelah kekalahan tersebut, Manchester United tidak lagi terkalahkan dalam 11 laga terakhir dengan sembilan di antaranya menang.

Soal strategi permainan, Ole Gunnar Solskjaer ternyata mampu bermai fleksibel. Dengan serangan balik atau dengan permainan yang mendominasi penguasaan bola.

Ini sebuah kecerdikan dari Ole. Saat mengalahkan Burnley pada laga terakhir, mereka memang hanya mencetak satu gol yang ditorehkan Paul Pogba.

Namun, dari data Premier League, penguasaan bola Manchester United di laga tersebut mencapai 62 persen.

Mereka juga memiliki penguasaan bola yang tinggi ketika mengalahkan West Ham, dengan 60,7 persen penguasaan bola.

Begitu juga ketika menghadapi West Brom dengan penguasaan bola mencapai 63,1 persen.

Sedangkan menghadapi Manchester City yang merupakan tim dengan permainan menyerang, Solskjaer membuat timnya bermain efesien dengan penguasaan hanya 46,1.

Tapi, dengan strategi tersebut, Manchester United mampu meraih satu poin menghadapi salah satu tim kuat di Liga Inggris.

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Liverpool dan Manchester United:

Takumi Minamino Merasa Belum Berkontribusi Penuh untuk Liverpool

5 Kunci Sukses yang Membuat Manchester United Kembali Memimpin Klasemen Liga Inggris

Source: MarcaBBC

RELATED STORIES

Hanya Ole Gunnar Solskjaer yang Bisa Mengikuti Jejak Alex Ferguson

Hanya Ole Gunnar Solskjaer yang Bisa Mengikuti Jejak Alex Ferguson

Sejumlah pelatih gagal meneruskan jejak Alex Ferguson dalam membawa Manchester United meraih gelar.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Dewa United Banten-IBL

Basketball

Dewa United Juara IBL 2025, Presiden Klub Ungkap Ambisi Back to Back

Dewa United Banten keluar sebagai juara IBL 2025 usai menjungkalkan Pelita Jaya Basketball 2-1 di seri final.

Teguh Kurniawan | 20 Jul, 16:42

Cover Olahraga Padel.

Other Sports

SIP Padel League 2025, Jadi Ajang Mencari Bibit Atlet Masa Depan

Sebanyak 32 komunitas padel dari Jabodetabek resmi ambil bagian dalam gelaran BRImo SIP Padel League 2025 di Jakarta.

Nizar Galang | 20 Jul, 15:05

Hasil Pro Futsal League 2024-2025, kompetisi futsal putra kasta tertinggi di Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Hajar Fafage Banua, Black Steel Tantang Bintang Timur di Final Pro Futsal League 2024-2025

Rekap hasil pertandingan leg kedua fase Final Four babak Playoffs Pro Futsal League 2024-2025 pada Minggu (20/7/2025).

Taufani Rahmanda | 20 Jul, 15:03

sea v league 2025 putra

Other Sports

SEA V.League 2025 Sektor Putra: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen SEA V.League 2025 sektor putra, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Teguh Kurniawan | 20 Jul, 14:55

Berlari tidak melibatkan peralatan mewah apa pun. (Hendy AS/Skor.id)

Other Sports

Diikuti Lebih dari 46 Ribu Pelari, Pocari Sweat Run Indonesia 2025 Hadirkan Pengalaman Berbeda

Penyelenggaraan offline Pocari Sweat Run Indonesia 2025 digelar di Kota Bandung pada 19-20 Juli 2025.

Taufani Rahmanda | 20 Jul, 14:18

ragnar - fcv dender by dayat

National

Sudah Pulih, Ragnar Oratmangoen Absen di Laga Uji Coba Terakhir FCV Dender

Ragnar Oratmangoen masih belum dimainkan pada laga uji coba terakhir FCV Dender jelang musim 2025-2026.

Rais Adnan | 20 Jul, 11:58

Pelatih Persebaya, Eduardo Perez. (Grafis: Deni Sulaiman/Skor.id)

Liga 1

Usai Tundukkan PSS, Persebaya Makin Percaya Diri Tatap Super League 2025-2026

Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, optimistis timnya bisa bersaing di papan atas Super League 2025-2026.

Rais Adnan | 20 Jul, 09:54

Akademi Persib Cimahi juara Gothia Cup 2025. (Foto: Dok. SKF Indonesia/Grafis: Skor.id)

National

Tak Terkalahkan, Akademi Persib Cimahi U-13 Juara Gothia Cup 2025

Akademi Persib Cimahi berhasil menjuarai Gothia Cup 2025 untuk kategori putra U-13.

Rais Adnan | 20 Jul, 09:06

National

Dihadiri Renan Silva dan Estella Loupatty, Mills Lanjutkan Ekspansi Ambisius

Mills meresmikan toko terbaru di Jakarta, sekaligus masuk kegiatan Mills Running 10K, Sabtu (19/7/2025).

Sumargo Pangestu | 20 Jul, 06:15

Timnas U-23 Indonesia vs Malaysia pada Grup A Piala AFF U-23 2025 atau ASEAN U-23 Championship 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 21 Juli 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia vs Malaysia di Piala AFF U-23 2025

Timnas U-23 Indonesia menjalani laga penentu kelolosan ke semifinal ASEAN U-23 Championship 2025, Senin (21/7/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 20 Jul, 04:38

Load More Articles