SKOR.id - Vokalis band metal asal Solo Down For Life, Stephanus Adjie, diketahui sangat menggemari sepak bola. Dia mengakui, sudah dicekoki dengan sepak bola oleh sang ayah sejak masih kecil.
Dari sekian banyak pengalamannya menonton langsung pertandingan sepak bola di stadion, ada satu cerita menarik yang sebenarnya tidak patut untuk ditiru suporter. Adalah pengalaman dirinya memukul wasit dalam sebuah pertandingan.
Hal itu diungkapkan Stephanus Adjie dalam podcast Diskord yang tayang di Youtube Skor Indonesia.
“Pernah di Yogyakarta waktu itu saya SMA, menonton pertandingan Mataram Indocement. Karena saya saat itu tinggal di Yogyakarta, jadi nontonnya PSIM dan Mataram Indocement. Enggak tahu tiba-tiba waktu itu merasa wasit kok nyebelin banget, saya tiba-tiba udah ada di tengah lapangan, dan mau pukul wasit saja,” ujar Adjie.
Menariknya lagi, ternyata sang wasit yang dipukul adalah teman dari guru olahraganya di SMA.
“Besoknya saya dipanggil, karena guru olahraga saya wasit juga. Waktu itu di lapangan saya langsung dibawa polisi, terus keluar saja,” ia bercerita.
Lebih lanjut, Adjie mengakui tidak terlalu spesifik menyukai klub sepak bola mana di Indonesia. Dia juga diketahui sebagai kolektor jersey. Namun begitu, dia saat ini memang diketahui cukup gemar untuk mendukung Persis Solo, klub yang berbasis di mana bandnya lahir.
“Saya suka sepak bola, nonton tim mana saja. Kalau di Jakarta ya saya nonton Persija, kalau di Bandung saya nonton Persib. Gue enggak bisa main bola, gue pengin banget main bola apa adanya, tapi enggak mampu ya,” ia menjelaskan.
Sementara itu, Adjie bersama bandnya saat ini sedang berkolaborasi dengan Persis Solo untuk meluncurkan jersey khusus dalam rangka menyambut hari jadi klub berjulukan Laskar Sambernyawa itu yang ke-100 tahun.
Jersey tersebut untuk batch pertama hanya akan dijual terbatas yakni sebanyak 200 pieces. Rencananya, jersey itu akan diluncurkan pada 10 Juni 2023 di Persis Store.
Selain itu, dia juga mengungkapkan untuk kolaborasi ini bandnya akan merilis single. Meski begitu, untuk lagu tersebut masih belum ingin dibocorkan secara detail.
“Itu lagu lama kami di album pertama yang dirilis tahun 2008. Tapi kemudian kami rekam ulang, aransemen ulang, dan liriknya ada yang diganti,” ujar Adjie.
“Lagunya ini sebenarnya dulu kami dedikasikan untuk suporternya waktu itu. Tapi kami ingin lebih luas lagi untuk klubnya, elemen suporter, dan semua yang berkaitan dengan Persis Solo,” dia menambahkan.