- Signatech akan memperkenalkan tim pembalap wanita untuk Le Mans 24 Hour 2020.
- Sophia Floersch menjadi salah satu kandidat kuat.
- Pembalap 19 tahun itu sempat mengalami cedera parah dalam kecelakaan di Macau, dua tahun lalu.
SKOR.id – Pembalap wanita penerima Laureus Sports Award 2020, Sophia Floersch, berpotensi turun dalam Le Mans 24 Hours Seri Eropa musim ini.
Signatech bersama produsen arloji Richard Mille berencana meluncurkan tim pembalap wanita untuk Le Mans Seri Eropa, Juni mendatang.
Selain pembalap penguji Formula 1, Tatiana Calderon dan mantan pembalap DTM, Katherine Legge, Signatech mempertimbangkan Sophia Floersch, sebagai kandidat.
Sophia Floersch telah diundang untuk menjalani test drive di Bahrain, Desember 2019. Kala itu, pembalap 19 tahun ini menguji mobil balap LMP2.
“FIA Women di Komisi Motorsport berencana membawa tim wanita ke Le Mans dengan mobil LMP2 yang menang,” ujar Sophia dalam wawancara dengan Motorsport-Magazin.com.
Baca Juga: Legalitas Setir Canggih Mercedes W11 Lewis Hamilton Picu Perdebatan
Tahun lalu, sudah ada tim wanita yang bersaing dengan Ferrari GTE. Tepatnya dalam balapan ELMS dan Le Mans.
“Saya diundang untuk menguji LMP2. Dua bulan sebelumnya, saya juga menguji LMP3 di Magny-Cours. Itu pertama kalinya saya menemukan prototipe Le Mans dan itu keren!”
Sophia berpendapat banyak potensi pembalap wanita untuk turun dalam Le Mans 24 Hours. Bahwa mereka bisa ikut berkontribusi kekuatan individu untuk projek ini.
“Saya pribadi, menilai akan sangat menarik perhatian jika saya ikut bersaing dalam Le Mans 24 Hours. Saya baru 19 tahun dan sejauh ini telah mengenal balap formula.”
Perempuan kelahiran Jerman, 1 Desember 2000 ini mengaku sangat antusias ketika mendengar prospek dirinya bisa turun di Le Mans.
“Saya belum pernah melihat langsung balapan Le Mans 24 jam. Namun saya telah menonton film Le Mans 66 dan saya tahu betapa emosionalnya balapan itu,” katanya.
Tahun ini, Sophia sebenarnya berencana ikut FIA Formula 3. Namun, belum ada kepastian. Dia berharap ada keputusan dalam beberapa minggu ke depan.
Saat menguji LMP2, Sophia menilai prototipe Le Mans itu mirip dengan mobil formula. Hanya, power steering dan remnya relatif ringan.
Sophia juga menyinggung hal-hal nonteknis yang harus dipelajari dalam balapan Le Mans. Yang utama, harus beradaptasi dengan rekan satu tim.
“Anda harus bekerja satu sama lain, saling menghormati dan bekerja sama karena Anda hanya bisa menang sebagai satu tim.”
Senin (17/2/2020), Sophia menerima World Comeback of the Year dalam Laureus World Sports 2020. Ia mengungguli Andy Murray, Christian Lealifano, Kawhi Leonard, Liverpool, dan Nathan Adrian.
Sophia membuat pemulihan luar biasa dan kembali ke trek balap setelah mengalami cedera tulang belakang dalam kecelakaan mengerikan di Grand Prix Macau 2018.