- PB PON menuruti keputusan pemerintah terkait wacana penundaan PON 2020 akibat penyebaran Covid-19.
- Ditunda atau tidaknya PON akan sangat tergantung pada situasi Indonesia hingga Mei 2020.
- Sampai saat ini, Papua tetap berasumsi bahwa PON 2020 digelar Oktober.
SKOR.id – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) memilih pasrah kepada keputusan pemerintah pusat terkait wacana penundaan PON 2020.
Pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda dunia memang sudah memporak-porandakan semua ajang olahraga pada 2020.
Usai keputusan penundaan Olimpiade 2020 yang dikeluarkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Pemerintah Jepang, Kemenpora pun membuka wacana mengundur PON 2020 Papua dari jadwal semula, Oktober.
Baca Juga: Olimpiade 2020 Ditunda, PBSI Lakukan Penyesuaian Anggaran
"Kalau pemerintah pusat pada akhirnya memutuskan untuk menunda PON 2020, kami akan ikut saja," ujar Alexander Kapisa, Plt Kadispora Papua, Rabu (25/3/2020).
"Mungkin ini menjadi jalan terbaik jika memang kondisi Indonesia belum kondusif,” kata Alexander Kapisa yang juga penghubung antara PB PON dan pemerintah pusat.
Pemerintah sendiri akan melihat kondisi Indonesia hingga Mei sebelum memutuskan digeser atau tidaknya pelaksanaan PON 2020.
Alexander Kapisa menegaskan bahwa sebelum ada langkah resmi dari pemerintah, persiapan PON 2020 jalan terus. Pengerjaan venue tetap ditargetkan selesai pada Juni mendatang.
“Seminggu ini, saya sudah berkeliling memantau perkembangan venue untuk PON 2020. Kami tetap berasumsi kalau PON 2020 digelar sesuai jadwal,” ujar Alexander.
Dalam pembangunan venue, Alexander mengatakan bahwa Papua tetap menjalankan protokol pencegahan virus corona.
Baca Juga: Ketua Umum Persipura: Tak Ada Latihan Hingga 14 Hari ke Depan
Hal itu juga demi menjaga keselamatan para pekerja. Sejauh ini, terhitung sudah ada dua pasien positif terinfeksi virus corona di provinsi paling Timur Indonesia tersebut.
“Sejauh ini, belum ada himbauan social distancing di Papua. Jadi pekerjaan tetap bisa dilaksanakan tanpa hambatan. Hanya saja, protokol pencegahan tetap kami lakukan,” ucap Alexander.