- Menpora Zainudin Amali merespons laporan dan rekomendasi TGIPF yang mendorong reformasi di internal PSSI.
- Zainudin Amali menegaskan bahwa pemerintah akan bersikap hati-hati agar sepak bola Indonesia tak dibekukan FIFA.
- Untuk itu, Menpora akan memberi kesempatan tim transformasi yang dibentuk PSSI bersama FIFA dan AFC bekerja lebih dulu.
SKOR.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberikan respons terhadap laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kepada Presiden Joko Widodo, Jumat (14/10/2022).
Dalam laporan TGIPF yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD, terdapat rekomendasi bahwa PSSI harus direformasi demi sepak bola Indonesia yang lebih baik setelah Tragedi Kanjuruhan.
TGIPF merekomendasikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan seluruh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI mengundurkan diri.
Tak hanya itu, TGIPF juga mendorong digelarnya Kongres Luar Biasa PSSI untuk menjaga keberlanjutan pengurusan federasi sepak bola Indonesia.
Meski rekomendasi-rekomendasi itu dinyatakan TGIPF secara tegas, Menpora Zainudin Amali menyebut pemerintah akan tetap bertindak secara hati-hati.
Menpora tak ingin Federasi Sepak Bola Indonesia dibekukan FIFA akibat pemerintah dinilai mencampuri urusan internal PSSI seperti pada 2015.
"Tetapi sangat jelas, bahwa area yang bukan urusan pemerintah, kami tidak akan masuk. Urusan federasi (PSSI), itu adalah urusan federasi internasional (FIFA)," kata Zainudin Amali kepada wartawan.
"Kita tidak mau terkesan ada intervensi pemerintah kepada urusan sepak bola. Kami pemerintah tidak ingin dinilai buruk atau salah di mata federasi internasional (FIFA)."
"Saya tidak mau (sepak bola) indonesia di ban FIFA. Maka dari itu, sekali lagi pemerintah tidak akan masuk dan ikut campur yang bukan area pemerintah," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut, lelaki asal Gorontalo tersebut akan memberikan kesempatan kepada PSSI untuk mengambil keputusan berdasarkan kerja-kerja yang dilakukan tim transformasi.
"Kemarin, federasi kita sudah membuat tim tranformasi yang dipandu FIFA dan AFC," katanya.
"Kinerja mereka akan dilaporkan ke Presiden Joko Widodo dan Presiden FIFA di saat G20 nanti," ujar Zainudin Amali.
Sebelumnya, Kamis (13/10/2022), PSSI sepakat membentuk tim task force atau satuan tugas (satgas) transformasi sepak bola dalam rapat bersama perwakilan FIFA, AFC, dan Pemerintah Indonesia.
Dalam satgas tersebut terdapat unsur dari PSSI, FIFA, AFC, Polri, Kemenpora, Kementerian PUPR, Kemendagri, serta Kementerian Kesehatan.
Pihak-pihak yang terlibat dalam satgas itu memiliki peran sesuai bidangnya masing-masing.
Sebagai contoh, Polri akan melakukan sinkronisasi standar pengamanan antara aturan FIFA dan SOP Polri.
Kemudian Kemenpora dari sisi olahraga, Kementerian PUPR bakal berperan dalam pengecekan kelayakan stadion yang akan digunakan menggelar pertandingan.
Berita PSSI Lainnya:
12 Rekomendasi TGIPF untuk PSSI: dari Kongres Luar Biasa hingga Kesejahteraan Pesepak Bola
TGIPF Rekomendasikan Ketum dan Exco PSSI Mundur
TGIPF: PSSI Harus Bertanggung Jawab Secara Aturan Resmi dan Moral