- Penyerang lokal Persita Tangerang, Samsul Arif Munip, enggan mengomentari keputusan manajemen perihal pemberian gaji 10 persen.
- Samsul Arif hanya bisa pasrah dan mensyukuri apa yang sudah dia dapatkan.
- Pemain asli Bojonegoro, Jawa Timur, itu berharap virus corona cepat berlalu.
SKOR.id - Penyerang lokal Persita Tangerang, Samsul Arif Munip, enggan mengomentari keputusan manajemen perihal gaji 10 persen yang dibayarkan kepada pemain.
Manajemen Persita memutuskan memberi gaji pemain, pelatih, dan staf ofisial pada periode April sampai Juni sebesar 10 persen.
Tentu hal ini berbeda dengan klub Liga 1 2020 lainnya, mayoritas klub menggaji pemain dalam masa force majeure akibat wabah virus corona (Covid-19) sebesar 25 persen seperti arahan PSSI.
Baca Juga: Tak Lagi Percaya PSSI, Robert Alberts Ungkap Kekecewaan Mendalam
PSSI memutuskan dalam masa penghentian kompetisi Liga 1 serta Liga 2 2020, saat terjadi status force majeure, klub boleh menggaji pemain, pelatih, dan ofisial maksimal 25 persen.
Mendengar keputusan manajemen Persita yang hanya membayarkan gaji 10 persen, Samsul Arif hanya bisa pasrah dan mensyukurinya.
"Ini bukan ranah saya untuk menjawab, kalau itu biar manajemen saja. Kami pemain melihat situasi ke depan saja, saya tidak bisa berkomentar soal itu," ujar Samsul kepada Skor.id, Sabtu (4/4/2020).
"Itu bukan saya saja yang mengalami, takutnya komentar saya menyinggung teman-teman yang lain. Kalau saya bilang A ternyata yang lain berbeda pendapat jadi nanti malah runyam masalahnya," mantan penyerang Persela Lamongan dan Barito Putera itu menambahkan.
Baca Juga: Kiper Madura United Olah Jamu Sendiri untuk Tangkal Corona
Pemain asli Bojonegoro, Jawa Timur, itu berharap wabah virus corona cepat berlalu dan kompetisi Liga 1 2020 dapat kembali bergulir.
"Kami semua berharap agar virus (corona) ini cepat hilang, dan kami bisa kembali bermain di kompetisi (Liga 1)," tutur Samsul.