- Taktik parkir bus sering dikecam dan dianggap sebagai antitesis sepak bola.
- Pelatih Jose Mourinho kerap dikaitkan dengan taktik parkir bus.
- Praktik parkir bus tidak enak dilihat, tapi diakui efektif sebagai taktik yang pragmatis.
SKOR.id - Para penggemar dan pelaku sepak bola kerap mengecam taktik parkir bus karena dianggap sebagai "perusak" keindahan permainan.
Parkir bus adalah sebuah ungkapan taktik permainan bertahan sangat dalam agar lawan kesulitan mendapatkan kesempatan untuk menyerang.
Taktik parkir bus sering dikonotasikan sebagai sepak bola negatif. Betapa tidak, sepak bola saling serang tentu akan menyenangkan penonton --bukan hanya satu tim menyerang dan satu tim lain bertahan.
Berita Lain Soal Taktik: Taktik Baru Zidane Berpengaruh pada Toni Kroos dan Luca Modric
Namun, parkir bus sebenarnya dilakukan oleh kebanyakan tim --bahkan oleh tim menyerang sekalipun. Ia digunakan untuk mempertahankan keunggulan atau demi mencari skor imbang seperti 0-0.
Jose Mourinho, pelatih Tottenham Hotspur, sering disebut sebagai pelopor taktik parkir bus. Padahal faktanya tidak demikian.
Mourinho memang orang pertama yang melontarkan ungkapan "parkir bus" ketika masih menangani Chelsea pada periode pertama mulai 2004 hingga 2007.
Ungkapan itu disampaikan pada September 2004 ketika Mourinho kesal melihat Tottenham bermain bertahan di Stadion Stamford Bridge --kandang Chelsea-- sehingga laga berakhir 0-0.
Ketika itu, dalam bahasa Portugal, pelatih 57 tahun tersebut mengecam Tottenham karena memainkan "estacionar o autocarr". Secara harfiah, artinya ya "parkir bus".
Menurut Adam Hurrey, penulis buku Football Cliches (2014), istilah parkir bus yang disebut Mourinho memang orisinal dari negara asalnya (Portugal).
Namun, maknanya berbeda dengan yang berkembang di Inggris atau negara lain. Estacionar o autocarr bermakna; "Mereka bawa bus, tapi ditinggal di depan gawang."
Jadi, bukan harfiah parkir bus.
Cara Mourinho
Itu yang dilakukan oleh Mourinho saat mengalahkan Barcelona 3-2 secara agregat dalam semifinal Liga Champions 2009-2010 bersama Inter Milan.
Setelah memengi leg pertama 3-1 di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, pada 20 April 2010, Inter menyerah 0-1 di Camp Nou pada 28 April 2010.
Pada leg kedua itu Mourinho dikecam publik karena hanya melulu bertahan. Namun, bukan Mourinho jika tidak berkelit dan mengeluarkan pernyataan kontroversial.
"Kami 'menang' di Barcelona, tapi semua orang bilang sebaliknya karena kami hanya parkir bus. Padahal kami tidak parkir bus, tapi pesawat," ujar Mourinho beberapa hari setelah laga.
Pelatih yang pernah pula menukangi FC Porto dan Real Madrid itu kemudian menjelaskan mengapa dirinya harus melakukan pendekatan bertahan.
"Kami berhasil (menyingkirkan Barcelona) karena dua alasan," katanya.
Pertama, Inter harus bermain dengan 10 orang sejak gelandang jangkar Thiago Motta menerima kartu merah pada menit ke-28 dalam laga di Camp Nou itu.
Kedua, Inter mengalahkan Barcelona 3-1 di kandang sendiri. "Bukan dengan bus, pesawat, atau kapal, tapi kami memang menghajar mereka," Mourinho menjelaskan.
Pada leg pertama, Inter memang tidak bertahan. Namun, seperti dijelaskan oleh Mourinho dalam kanal Youtube The Coaches' Voice, dirinya lebih dulu mempelajari bagaimana Barcelona menyerang.
Jangan lupa, ketika itu Barcelona yang ditangani Pep Guardiola adalah tim favorit dan kuat serta terkenal dengan permainan all out atack lewat tiki-taka.
Mourinho pun menjelaskan Inter harus bersiap menutup ruang yang bisa dieksploitasi Barcelona. Fokus mereka adalah menjaga ruang aliran bola dan pergerakan Lionel Messi.
Pemain Argentina itu mulai bergerak dari posisi sayap kanan, tapi bisa menjelajah ke manapun. Tugas menutup ruang gerak Messi digalang secara kolektif oleh pemain Inter terdekat.
Dengan formasi 4-2-3-1, Mourinho menempatkan Thiago Motta, Esteban Cambiaso, Goran Pandev, Samuel Eto'o, dan Wesley Sneijer di lini tengah yang cukup rapat.
Setelah memantapkan urusan pertahanan, Mourinho berpikir bagaimana menyerang Barcelona. Ia punya solusi, yakni menempatkan bola di belakang pertahanan Barcelona yang tinggi.
Caranya, striker tunggal Diego Milito akan bergerak melebar ketika Inter memulai transisi menyerang. Menurut Mourinho, ruang kosong di sisi pertahanan sayap Barcelona karena full back telat turun harus dieksploitasi.
Berita Lain Soal Taktik: Parkir Bus Bali United Sempat Repotkan Ceres Negros
Tugas Milito adalah menerima bola pertama dari rekan-rekannya. Pergerakan Milito ke area sayap membuka ruang tengah untuk diisi Eto'o, Sneijder, atau pemain lain.
Pergerakan Milito pun menjadi pancingan. Itu kemudian membuat Sneijder bisa mencetak gol dari sisi kiri, lalu Maicon untuk gol kedua tepat di depan gawang, dan terakhir oleh Milito dari kanan.
Mourinho pada akhirnya membawa Inter Milan juara usai mengalahkan Bayern Munchen 2-0 pada partai final.
Membuat pagar dan menutup ruang
Jadi, bagaimana menerapkan taktik parkir bus?
Definisi resmi parkir bus adalah menciptakan pagar di sekitar gawang dan tidak meninggalkan ruang yang bisa dieksploitasi lawan.
Kemudian ruang vertikal dan horizontal harus ditutup rapat. Kunci untuk menutupnya ada di lapangan tengah.
Legenda Belanda dan Barcelona, Johan Cruyff, pernah ditanya soal konsep bertahan. Cruyff pun menggunakan analogi taman sebagai lapangan.
"Bertahan adalah soal ruang. Jika saya harus membentengi taman ini, saya defender yang buruk. Tapi untuk mempertahankan ruang yang kecil, saya pemain terbaik," katanya.
Itulah premis parkir bus; menciptakan zona kecil untuk dipertahankan.
Kemudian tim tidak perlu rajin melakukan pressing agar bangunan bertahan tetap solid. Bangunan yang solid tidak akan meninggalkan ruang untuk lawan.
Ini yang dilakukan Mourinho saat kalah 0-1 dari Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions 2010 di Camp Nou.
"Inter tidak ingin memegang bola. Sebab begitu bola itu direbut Barcelona, mereka akan menekan dan barisan pertahanan saya sudah berantakan," kata Mourinho usai laga di Camp Nou.
Kehilangan Motta sejak menit ke-28 membuat Mourinho memainkan skema 4-5-0. Christian Chivu mengisi posisi Goran Pandev yang cedera sebelum kick-off di sayap kiri, sementara Sneijder dijadikan striker.
Selain menjadi "striker", Sneijder pun bertugas mengganggu Sergio Busquet --pencetak gol Barcelona di kandang Inter -- yang memainkan peran deep role playmaker.
Berita Lain Soal Taktik: Analisis Taktik Ini Buktikan Cristiano Ronaldo Tak Menua di Juventus
"Saya katakan ke anak-anak, pegang bola untuk menang tapi kita tetap harus rapat menutup ruang," kata Mourinho.
Itulah inti parkir bus. Tim tidak aktif mencari bola, tapi membuat pagar antara lawan dan gawang, serta bertahan dalam dan rapat sehingga sulit ditembus.
Dengan modifikasi berbeda, Burnley dan Atletico Madrid menggunakan prinsip itu. Bali United pun melakukannya.
Jadi, parkir bus memang permainan yang relatif tidak enak ditonton. Dia tidak cantik. Tapi dari kacamata taktik, parkir bus cukup efektif dan pragmatis sesuai kebutuhan.