Skorpedia: False 9, Peran Unik yang Tidak Semua Pemain Mampu Melakukannya

Irfan Sudrajat

Editor:

  • Berikut ini adalah ulasan tentang False 9, peran yang kini selalu muncul dalam strategi yang diterapkan pelatih.
  • Kemenangan Manchester City atas Manchester United pun diraih dengan strategi False Nine ini yang diperankan Bernardo Silva hingga Kevin De Bruyne.
  • G.O Smith satu di antara sejumlah pemain yang pada masanya memainkan peran False 9.

SKOR.id - Ada yang menarik dari kemenangan Manchester City atas Manchester United pada laga Liga Inggris, Sabtu (6/11/2021) malam WIB.

Kemenangan The Citizens dalam Derby Manchester tersebut ditandai dengan gol yang diciptakan Bernardo Silva pada menit ke-45 memanfaatkan umpan silang Joao Cancelo.

Peran Bernardo Silva dalam kemenangan 2-0 tersebut memperlihatkan bahwa bintang asal Portugal itu berada jauh dari posisi sebenarnya.

Bernardo Silva bermain di lini depan dalam formasi 4-3-3 yang diterapkan pelatih Josep Guardiola.

Ini bukan kali pertama Josep Guardiola menempatkan gelandang serang di lini depan. Bintang Manchester City lainnya, seperti Ilkay Gundogan juga tiba-tiba bisa bermain sebagai penyerang.

Laman resmi Liga Inggris (Premier League) menampilkan data line-up bahwa Bernardo Silva, pemain dengan nomor 20, yang ada di posisi lini depan dengan Gabriel Jesus di kanan dan Phil Foden di kiri.

Sedangkan di Transfermarkt, laman ini justru menempatkan Kevin De Bruyne yang sebagai penyerang dalam pola 4-3-3 tersebut.

Demikianlah, ada dua versi dari dua laman terkait statistik susunan pemain dalam Derby Manchester tersebut.

Lalu, mana yang benar? Kedua situs tersebut tentu tidak keliru karena sepanjang pertandingan berjalan, kedua pemain ini yaitu Bernardo Silva dan Kevin De Bruyne bergantian memainkan peran tersebut.

Peran itu yang disebut dengan False Nine atau False 9. Istilah ini bukan lagi hal yang baru. Perkembangan sepak bola seiring munculnya pemain dan pelatih yang kreatif, memberikan tempat bagi terciptanya False 9.

Karena itu, dapat digaris bahwa lebih tepat mendriskripsikan False 9 bukan sebagai "posisi" melainkan sebagai "peran'.

Sukses Spanyol di Piala Eropa 2012

False 9 menjadi terkenal pada Piala Eropa 2012. Peran ini kemudian banyak mendapat perhatian setelah timnas Spanyol meraih gelar ajang tersebut.

La Furia Roja di bawah asuhan Vicente Del Bosque tampil sebagai juara setelah mengalahkan timnas Italia di final pada 1 Juli 2012 di Stadion Olympic, Kiev (Ukraina).

Dalam pertandingan tersebut, Vicente Del Bosque menampilkan starter tanpa penyerang murni (penyerang berkarakter 9) melainkan menempatkan tiga gelandang kreatif.

Mereka adalah Andres Iniesta di kiri, Cesc Fabregas di tengah, dan David Silva di kanan. Dari ketiga peamin tersebut, Cesc Fabregas yang bermain sebagai False Nine.

Dengan strategi inilah, Spanyol kemudian menang 4-0 di final tersebut dan tampil sebagai juara.

Namun, strategi ini bukan hanya digunakan Vicente Del Bosque di final melainkan juga di perempat final ketika mengalahkan Prancis, 2-0.

Spanyol menjadi perhatian dunia sekaligus juga memunculkan tentang peran dari False Nine.

Sejarah False Nine

False Nine (False 9) bukanlah produk dari sepak bola modern. Peran ini bahkan sudah ada jauh di masa silam.

Jika ukurannya adalah momen, peran ini dimainkan pemain bernama Juan Peregrino Anselmo. Dia adalah pemain timnas Uruguay yang bermain sebagai False 9 pada Piala Dunia 1930.

Lalu ada sosok Matthias Sindelar di timnas Austria pada Piala Dunia 1934. Lalu ada Nandor Hidegkuti, pemain Hungaria pada 1950-an.

Nandor Hidegkuti diingat sebagai salah satu False Nine ketika membawa Hungaria mengalahkan timnas Inggris, 6-3 pada 1953.

Namun, untuk mencari sosok pertama yang memainkan False 9 ada di tahun 1920-an.

Dalam tulisan Jonathan Wilson di Guardian, pemain pertama yang memainkan peran False 9 adalah Gilbert Oswald Smith atau yang dikenal dengan panggilan G.O.

Hanya perbedaannya, G.O Smith memang perposisi asli sebagai penyerang. Situasi yang sama juga berlaku untuk sejumlah pemain di atas seperti Nandor Hidegkuti.

Mereka didorong beroprasi lebih mundur dari posisi biasanya. Pemain-pemain seperti ini tidak bermain sebagai penyerang murni yang selalu berada di lini depan di jantung pertahanan.

Mereka menggunakan kemampuannya seperti menggiring bola dengan cepat serta kemampuan memberikan operan dari lini kedua yang kemudian membuat mereka dikategorikan sebagai False 9.

Tentu saja, ketika itu tidak ada istilah False 9. G.O Smith memainkan peran tersebut di klub Inggris yang berbasis di London, Corinthians FC.

The Times mendiskripsikan sosok G.O Smith sebagai "perancang gol ketimbang pencetak gol", karena kemampuannya dalam timing, menguasai bola, serta operan yang mengagumkan.

Apa Itu False Nine

False Nine adalah pemain yang secara konstan bergerak dari posisi kedalaman (di luar jantung pertahanan atau kotak penalti lawan) ke pertahanan lawan.

Seringkali False Nine turun ke zona tengah untuk mengambil atau menerima bola. Peran utama dari False Nine adalah menguasai bola dengan kemampuan teknik yang dimilikinya agar tidak diambil lawan saat menyerang.

Dalam aksinya tersebut, dia juga memiliki peran untuk membantu rekan setimnya mendapatkan posisi terbaik untuk menembak atau mencetak gol atau untuk dirinya sendiri dalam mencetak gol.

Peran False Nine ada ketika sebuah tim tidak bermain dengan penyerang murni (penyerang berkarakter 9), melainkan menempatkan gelandang serang di lini depan.

Peran False Nine ini juga ada ketika seorang penyerang justru beroperasi di luar pertahanan untuk kemudian membangun serangan, memberi assist, hingga mencetak gol.

Pemain dengan kemampuan tersebut sangat spesial dan tidak semua mampu memainkan peran False 9.

Siapa False Nine Terbaik?

Lionel Messi. Momen terbaik Lionel Messi bermain sebagai False Nine terjadi ketika di bawah asuhan Josep Guardiola.

Lionel messi memiliki kemampuan menerima bola, bermain di antara celah bek dua atau lebih bek lawan, lalu melakukan tekanan dengan kemampuannya menggiring bola.

Cesc Fabregas. Momen terbaik Cesc Fabregas bermain sebagai False Nine saat bersama pelatih timnas Spanyol, Vicente del Bosque.

Tepatnya dalam ajang Euro 2012 silam. Cesc Fabregas mampu mengatasi tekanan dan pintar dalam memberikan umpan kepada rekannya di lini depan.

Karim Benzema. Penyerang asal Prancis ini dapat dikatakan sepanjang kariernya di Real Madrid bermain sebagai False Nine.

Karim Benzema merupakan pemilik nomor 9 di Real Madrid dan perannya sebagai False 9 semakin jelas di bawah asuhan Zinedine Zidane.

Pemain Lainnya yang Pernah Bermain sebagai False Nine:

  • Harry Kane di bawah asuhan Jose Mourinho dan juga di timnas bersama pelatih Gareth Southgate.
  • Roberto Firmino di Liverpool dalam strategi Jurgen Klopp dengan membentuk trio bersama Mohamed Salah dan Sadio Mane.
  • Francesco Totti ketika masih aktif bermain di AS Roma di bawah asuhan Luciano Spalletti.
  • Carlos Tevez di Manchester United di bawah asuhan Alex Ferguson.
  • Michael Laudrup ketika di Barcelona dengan peatih Johan Cruyff.
  • Johan Cruyff di bawah asuhan Rinus Michels.
  • Pemain Manchester City seperti Raheem Sterling, Ferran Torres, Bernardo Silva, Kevin De Bruyne, Ilkay Gundogan, pernah ditempakan pelatih Josep Guardiola sebagai False Nine.

Berita Skorpedia lainnya:

Skorpedia: Mengenal Jenis Area di Lapangan Golf, Hati-hati dengan Bunker

Skorpedia: Asal Mula Istilah Hattrick dalam Sepak Bola

Source: WikipediaTwitterCoachesvoice.com

RELATED STORIES

Skorpedia: Perbedaan Number 9 dan False 9 dalam Sepak Bola

Skorpedia: Perbedaan Number 9 dan False 9 dalam Sepak Bola

Berikut ini perbedaan antara Number 9 dan False 9 dalam sepak bola.

Skorpedia: Memahami Buyout Clause dalam Bursa Transfer

Skorpedia membahas tentang buyout clause dalam kontrak pemain dan di fase bursa transfer.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

cover reza arya pratama.jpg

Timnas Indonesia

Pulang dari Timnas Indonesia, Kiper PSM Dapat Ilmu dari Maarten Paes dan Emil Audero

Kiper PSM, Reza Arya Pratama, mengungkapkan ilmu yang didapatkannya dari Maarten Paes dan Emil Audero.

Rais Adnan | 17 Jun, 12:28

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putra, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Persaingan Menghindari Degradasi dan Lolos Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025

Kuda Laut Nusantara FC dan Halus FC masih mungkin terdegradasi sekaligus lolos ke Playoffs Elite 8 Pro Futsal League 2024-2025.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 11:49

Sepak Bola ASEAN (Dede Mauladi/Skor.id)

World

Dua Klub Asing Ikuti Liga Malaysia 2025-2026, Ada dari Korea Selatan

Dua kasta kompetisi Liga Malaysia musim 2025-2026 bakal lebih berwarna lantaran ada dua klub asing yang berpartisipasi.

Rais Adnan | 17 Jun, 11:39

Menpora Dito Ariotedjo.

Esports

Menpora Sanjung Euforia Grand Final MPL ID Season 15

Dito Ariotedjo menyebut suasana di Grand Final MPL ID Season 15 mirip dengan olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:25

eLigue 1 Tour. (FC Mobile)

Esports

Ligue 1 dan FC Mobile Buat Kompetisi Resmi di Indonesia Bertajuk eLigue 1 Tour

Turnamen ini didedikasikan bagi komunitas pemain FC Mobile di seluruh Indonesia.

Gangga Basudewa | 17 Jun, 10:13

Arema FC.jpg

Liga 1

Anggap Serius Piala Presiden 2025, Arema FC Ingin Pertahankan Gelar Juara

Arema FC sudah memulai latihan bersama atau tim sebagai persiapan Piala Presiden 2025 mulai Senin (16/6/2025).

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 10:07

Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

PON Bela Diri Akan Digelar untuk Pertama Kalinya, KONI Gandeng Djarum Foundation

PON Bela Diri 2025 mempertandingkan 10 cabang olahraga bela diri di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, pada Oktober mendatang.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 08:48

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

Ingin Cetak Sejarah bersama Timnas Indonesia, Denny Landzaat Tolak Ajax

Asisten pelatih Timnas Indonesia, Denny Landzaat, menegaskan komitmennya bersama skuad Garuda.

Rais Adnan | 17 Jun, 08:46

Timnas putri U-19 Myanmar vs Timnas putri U-19 Indonesia pada perebutan peringkat ketiga Piala AFF Wanita U-19 2025 atau ASEAN U-19 Girls Championship 2025 di Vietnam pada 18 Juni 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Myanmar vs Indonesia di Piala AFF Wanita U-19 2025

Kedua tim mirip jelang perebutan peringkat ketiga ASEAN U-19 Girls Championship 2025, Rabu (18/6/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Jun, 07:56

12 Alumni Liga TopSkor di Timnas U-23 Indonesia.

Liga TopSkor

Belasan Alumni Liga TopSkor Ikuti TC Timnas U-23 Indonesia

Total 12 Alumni Liga TopSkor akan menjadi bagian dalam pemusatan latihan Timnas U-23 Indonesia untuk persiapan berlaga di Piala AFF U-23 2025.

Nizar Galang | 17 Jun, 07:40

Load More Articles