- Berada di dasar klasemen, Persik Kediri belum bisa bangkit dari keterpurukan di Liga 1 2022-2023.
- Persik tercatat sebagai satu-satunya tim Liga 1 2022-2023 yang belum bisa meraih kemenangan.
- Permasalahan utama Persik di Liga 1 2022-2023 berada di sektor serangan. Berikut ini ulasan datanya.
SKOR.id - Persik Kediri jadi penghuni dasar klasemen sementara Liga 1 2022-2023 hingga selesai 10 pekan bergulir.
Mereka menjadi satu-satuya peserta Liga 1 2022-2023 yang belum merasakan kemenangan dan baru meraih tiga poin.
Itu dicatatkan tim berjuluk Macan Putih dari tiga hasil imbang lawan Bhayangkara FC, PSM Makassar, dan Rans Nusantara FC.
Dari bedah data Skormeter, permasalahan utama ada di sektor penyerangan. Persik kesulitan membobol gawang lawannya.
Mereka baru mencetak empat gol dari 10 laga dan menjadi tim peserta Liga 1 2022-2023 dengan produktivitas gol terburuk.
Permasalahan pada serangan juga belum berubah meski ada pergantian pelatih dari Javier Roca ke Divaldo Alves.
Pelatih anyar asal Portugal itu pun mengaku ada problem pada penyelesaian akhir timnya yang hendak diperbaiki segera.
"Dalam pandangan saya di tiga pertandingan terakhir, sebenarnya kami mampu mengontrol pertandingan," ucap Divaldo Alves.
"Kami berhasil menciptakan peluang, tetapi yang terus jadi masalah adalah finishing. Jika ditanya kondisi, saya rasa semua pemain pasti sedih."
"Karena tim ini tentu sangat ingin meraih hasil positif. Tapi jika kami mampu mencetak gol, tentu semuanya akan lebih baik," ia menjelaskan.
Berikut ini Skor.id coba mengulas berdasarkan data, beberapa bukti permasalahan utama Persik sejauh ini terletak di sektor penyerangan:
1. Akurasi Tembakan yang Rendah
Persik sejatinya bukan tim dengan jumlah tembakan terendah hingga pekan ke-10 Liga 1 2022-2023, yakni mencatatkan 127 tembakan.
Catatan tersebut lebih banyak dibandingkan Barito Putera, bahkan Persib Bandung. Namun akurasi tembakan dari para pemain Persik termasuk rendah.
Sebab dari situ hanya ada 45 tembakan yang tepat sasaran atau persentase akurasi tembakan Macan Putih hanya sekitar 36 persen.
2. Penyelesaian Akhir yang Buruk
Seperti sudah disinggung di awal, rendahnya akurasi tembakan para pemain Persik juga diperparah oleh penyelesaian akhir yang buruk.
Dari 45 percobaan yang mengarah ke gawang, hanya mampu mengkonversikan menjadi empat gol. Artinya hanya sekitar 9 persen peluang yang bisa dimaksimalkan.
Menarik pula untuk dilihat bahwa pencetak gol Macan Putih tidak ada yang berposisi sebagai striker atau penyerang tengah.
Gol yang sudah tercipta dicetak Renan Silva (penyerang sayap), Yusuf Meilana (bek kiri), Mario Yagalo (bek tengah), dan Riyatno Abiyoso (penyerang sayap).
3. Sering Terjebak Offside
Rendahnya produktivitas gol Persik tampaknya juga dipengaruhi oleh banyaknya serangan yang gagal dibangun karena ada pemain yang terjebak offside.
Hingga pekan ke-10 Liga 1 2022-2023, pemain Persik tercatat sudah terjebak offside 19 kali dan jumlah terbanyak ketujuh dibandingkan peserta lainnya.
Macan Putih hanya lebih banyak dari dari Arema FC (24), Persija Jakarta (23), Persebaya Surabaya (22), Bali United (21), PSS Sleman (21), dan Bhayangkara FC (20).
Baca JUga Berita Persik Kediri Lainnya:
Hasil Persik Kediri vs Arema FC: Singo Edan Buat Macan Putih Semakin Merana
Mulai Agenda sebagai Pelatih Baru Persik Kediri, Divaldo Alves Ungkap Target Terdekat
Divaldo Alves Resmi Jadi Pelatih Baru Persik Kediri