- Fase grup Piala Dunia Qatar 2022 telah usai digelar pada Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB.
- Sederet fakta menarik terjadi selama fase grup Piala Dunia 2022.
- Fakta-fakta tersebut membuktikan bahwa Piala Dunia 2022 adalah salah satu yang tersengit sepanjang sejarah.
SKOR.id - Piala Dunia Qatar 2022 telah menyelesaikan seluruh pertandingan fase grup pada Sabtu (3/12/2022) dini hari WIB.
Beberapa kejutan besar terjadi, mulai dari tumbangnya tim-tim unggulan hingga lolosnya tim-tim underdog.
Sederet statistik menunjukkan bahwa Piala Dunia 2022 layak dinobatkan sebagai salah satu yang tersengit sepanjang sejarah.
Berikut beberapa fakta menarik fase grup Piala Dunia 2022, yang menunjukkan betapa sengitnya kompetisi pesta bola dunia tahun ini.
1. Tidak ada tim dengan rekor sempurna
Untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia Amerika Serikat 1994, tidak ada tim yang merebut tiga kemenangan dalam fase grup.
Brasil sebenarnya punya peluang untuk menjadi satu-satunya tim dengan rekor sempurna. Sayang, mereka kalah dari Kamerun dalam laga pemungkas.
Adapun rekor terbaik dicatatkan oleh Belanda, Inggris, dan Maroko, yang sama-sama mendulang 7 poin, hasil dari 2 kali menang dan 1 kali seri.
Tidak adanya tim dengan rekor sempurna juga berlaku pada sektor pertahanan. Ya. Kali ini tidak ada tim yang tidak kebobolan pada fase grup.
Lagi-lagi, Brasil sejatinya punya peluang jadi satu-satunya tim dengan torehan clean sheet. Namun, gol pemain Kamerun, Vincent Aboubakar menit 90+2 memupuskan harapan tersebut.
2. 7 tim dari peringkat 20 besar dunia tersingkir
Sebagai kompetisi sepak bola antarnegara paling akbar, wajar bila Piala Dunia diikuti tim-tim terbaik, yang menduduki posisi papan atas dalam peringkat FIFA.
Namun, Piala Dunia 2022 menjungkirbalikkan semua prediksi. Faktanya, 7 tim dari urutan 20 besar dunia gagal melangkah ke babak 16 besar.
Tim-tim tersebut adalah Belgia (peringkat ke-2), Jerman (11), Denmark (10), Meksiko (13), Uruguay (14), Wales (19), dan Iran (20).
Bahkan, jika ditambah Italia (9) dan Kolombia (17) yang tak lolos ke Piala Dunia 2022, 9 tim dari 20 besar dunia gagal lolos ke babak kedua.
Ini berarti hanya kira-kira separuh dari tim Top 20 dunia yang berhasil melaju ke babak kedua Piala Dunia 2022.
3. Asia loloskan wakil lebih banyak ketimbang Amerika Selatan
Sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia, hanya tim dari Eropa dan Amerika Selatan yang berhasil keluar sebagai juara.
Namun, dominasi Eropa dan Amerika Selatan pada Piala Dunia 2022 seakan tenggelam dalam bayang-bayang bersinarnya tim Asia.
Jika kali ini tim Asia mencatat sejarah dengan meloloskan tiga wakil ke 6 besar, tim Amerika Selatan justru menorehkan sejarah buruk dengan hanya meloloskan dua wakil, Brasil dan Argentina.
Ini merupakan rekor terburuk tim Amerika Selatan di Piala Dunia, menyamai rekor pada Piala Dunia 1994 dan 2002.
Hasil buruk tim Amerika Selatan pun menular ke Eropa. Hanya tujuh tim Eropa olos ke 16 besar, atau terpaut satu dari rekor terburuk pada Piala Dunia 2010 dan 2014 (enam wakil).
4. Qatar menjadi tuan rumah dengan penampilan terburuk sepanjang sejarah
Tampil di hadapan publik sendiri menjadi keuntungan yang dimiliki oleh tim-tim tuan rumah.
Maka, tidak heran jika tim-tim tuan rumah mampu lolos dari fase grup, bahkan melaju jauh hingga babak-babak selanjutnya.
Namun, Piala Dunia 2022 berbeda. Qatar menjadi negara tuan rumah kedua setelah Afrika Selatan pada 2010 yang gagal lolos ke 16 besar.
Kendati demikian, catatan Qatar lebih buruk ketimbang tim Bafana Bafana. Jika Afrika Selatan masih bisa mendulang empat poin, Qatar gagal merebut satu poin pun pada fase grup.
5. Tren positif Meksiko berakhir
Dalam tujuh Piala Dunia terakhir, Meksiko mencatat rekor unik, yakni selalu lolos ke 16 besar dan juga selalu langsung kalah.
Dalam Piala Dunia kali ini, Meksiko gagal lolos ke 16 besar setelah kalah selisih gol dari Polandia, runner up Grup C.
Ini menjadi bukti bahwa tim dengan sejarah positif sekalipun bisa tersingkir dalam ajang sebesar Piala Dunia.
Berita Piala Dunia lainnya:
Piala Dunia 2022: Head to Head Antarlini Argentina vs Australia
Piala Dunia 2022: Redam Serangan Brasil, Devis Epassy Man of the Match Kemenangan Kamerun