- Berikut ini Skor.id menguraikan berbagai permasalahan yang membuat Persela Lamongan "terjun bebas".
- Persela yang baru terdegradasi dari Liga 1, tengah terpuruk di Liga 2 2022-2023 hingga pekan keenam.
- Setidaknya terdapat lima faktor hingga akhirnya Persela kini menempati posisi kedua terbawah klasemen sementara.
SKOR.id - Persela Lamongan sedang tidak baik-baik saja, terbukti baru saja mendepak pelatih kepala Fakhri Husaini.
Faktanya, tim berjuluk Laskar Joko Tingkiritu memang sedang "terjun bebas". Pasalnya, kemerosotan terus dialaminya.
Setelah 18 musim berkompetisi di kasta tertinggi, mereka terdegradasi usai finis di posisi ke-17 pada Liga 1 2021-2022.
Akan tetapi, keterpurukan Persela tak berhenti di situ, sebab berlanjut pada musim ini saat mengarungi Liga 2 2022-2023.
Alih-alih bangkit, mereka malah tenggelam di peringkat kesembilan klasemen sementara Grup Tengah Liga 2 2022-2023.
Pada kesempatan ini, Skor.id bakal menguraikan lima faktor yang membuat Persela terpuruk hingga pekan keenam Liga 2:
Inkonsistensi
Permasalahan yang paling terlihat jelas dari Persela di Liga 2 2022-2023 adalah perihal konsistensi penampilan tim.
Mereka tampil inkonsisten, bahkan itu terjadi bukan hanya dari satu laga ke laga lain, tapi pada sebuah pertandingan.
Laskar Joko Tingkir yang sedang tampil impresif, bisa tiba-tiba melorot dan hal itu berhasil dimanfaatkan oleh lawan.
Adapun dari enam laga yang sudah dijalani, mereka baru meraih satu kemenangan. Sisanya dua imbang dan tiga kalah.
Rapuh
Persela memiliki pertahanan yang terbilang rapuh, sebab dari enam pertandingan sudah kemasukan hingga 11 gol.
Jumlah itu jadi yang terbanyak di Grup Tengah, atau kedua dibandingkan jumlah dari seluruh peserta Liga 2 2022-2023.
Mereka hanya lebih sedikit dari Kalteng Putra (Timur) dengan 12 gol kemasukan dan sama dengan Perserang Serang.
Adapun jika dilihat dari menit kebobolan, Laskar Joko Tingkir paling sering dibobol jelang berakhirnya babak pertama.
Ketergantungan
Sementara itu soal produktivitas, mereka sejatinya menjadi tim yang subur sebab sudah menciptakan sebilan gol.
Jumlah itu jadi yang terbanyak di Grup Tengah, serupa dengan FC Bekasi City yang memuncakli klasemen sementara.
Dari seluruh peserta, jumlahnya jadi ketiga terbanyak, serupa Pesipura Jayapura dan Putra Delta Sidoarjo di Grup Timur.
Hanya di bawah 12 gol Persiba Balikpapan (Grup Timur), dan 11 milik Persewar Waropen (Timur), PSMS Medan dan Semen Padang (Barat).
Meski begitu, terjadi ketergantungan di kubu Persela, sebab lebih dari setengah golnya dicetak oleh Zulham Zamrun.
Blunder
Faktor lain yang tak bisa dikesampingkan dari keterpurukan yang dialami adalah blunder yang kerap dialami Persela.
Fakhri Husaini bahkan sempat dibuat geram dengan permasalahan ini ketika dirinya masih menjadi pelatih kepala tim.
Mantan pelatih timnas U-16 Indonesia itu mengkui sudah melakukan berbagai macam evaluasi tapi kesalahan terus terulang.
Transfer
Terakhir adalahan perkara transfer pemain, lebih khusus soal pemain yang menambal lubang di jantung pertahanan.
Sebelum Liga 2 2022-2023 bergulir, Persela kehilangan Iqbal Hadi karena cedera yang sebelumnya terus diandalkan bersama Ahmad Rusadi.
Pada deadline transfer, Laskar Joko Tingkir akhirnya mendatangkan Hary Fatwa Nasution yang butuh adaptasi lagi.
Baca Juga Berita Liga 2 Lainnya:
Liga 2 2022-2023: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap
Bursa Pelatih Liga 2: Persela Lamongan Resmi Pecat Fakhri Husaini