- Dewan Olahraga Balap Dunia mendukung keputusan FIA terkait hasil investigasi skandal power unit Ferrari.
- Presiden FIA, Jean Todt, dan para anggota tak pantas dituntut tim peserta.
- Dukungan ini muncul, menyusul pengumuman terbuka dari tujuh tim F1 yang menggugat transparansi investigasi power unit Ferrari.
SKOR.id - Dewan Olahraga Balap Dunia mendukung penuh keputusan Federasi Automobil Internasional (FIA) terkait hasil investigasi skandal power unit Scuderia Ferrari dalam Formula 1 (F1) 2019.
Para anggota dewan menganggap FIA telah melakukan tindakan yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam F1.
Mereka juga berpendapat kalau sebagian besar tim peserta F1 tak pantas menuntut Presiden FIA, Jean Todt, dan para anggota yang lain.
"Dewan memberikan dukungan penuh kepada Presiden FIA dan jajaran departemen FIA dalam kasus (power unit) ini," ujar perwakilan Anggota Dewan dilansir dari Crash.net.
"Kami sangat menentang segala bentuk komentar yang bisa merusak reputasi serta nama baik FIA maupun Formula 1."
Baca Juga: Lewis Hamilton Tak Ingin Ambil Pusing Mercedes Kembali Difavoritkan
Pernyataan dari anggota dewan ini menyusul pengumuman terbuka dari tujuh tim F1 yang menggugat transparansi investigasi soal dugaan manipulasi power unit oleh Ferrari.
Ketujuh tim yang melayangkan protes tersebut adalah Mercedes, Red Bull, McLaren, Racing Point, Renault, AlphaTauri, dan Williams.
Adapun tim lain, Haas dan Alfa Romeo, tak turut menandatangani protes tersebut karena menggunakan mesin dari pabrikan asal Maranello, Italia tersebut.
Dugaan kecurangan terhadap Ferrari muncul ketika Tim Kuda Jingkrak itu melaju setengah detik lebih cepat dari para rival pada trek lurus, musim lalu.
Ketujuh tim tersebut menganggap FIA tidak transparan dalam mengungkap hasil investigasi yang dilakukan atas Ferrari dalam beberapa bulan terakhir.
FIA tidak membuat pengumuman secara terbuka perihal hasil investigasi, melainkan hanya memberi surat konvidensial kepada tim yang identik dengan warna merah itu.
Beberapa waktu lalu, FIA menganggap tudingan tersebut tidak berdasar. FIA mengaku telah mencapai "kesepakatan" dengan Ferrari yang bersifat teknis.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Ferrari terkait skandal yang menyeret nama besar tim tersebut.
Ferrari finis di posisi kedua klasemen konstruktor F1 2019 dengan nilai 504. Terpaut jauh dari Mercedes yang keluar sebagai juara dengan angka 739.