- Kondisi dan agenda politik di Kabupaten Sleman membuat Liga 1 2020 sulit digelar tahun ini.
- Hal itu karena penyelenggaraan Pilkada serentak pada awal Desember serta Pilkades di Kabupaten Sleman pada akhir Desember.
- Menurut petinggi PSS Sleman, lebih baik Liga 1 diganti dengan turnamen sebagai ajang pemanasan hadapi Liga 1 musim depan.
SKOR.id - Direktur Utama PT Putra Sleman Sembadha, Marco Gracia Paulo, merasa pesimistis bahwa Liga 1 2020 bisa kembali dilanjutkan tahun ini.
Dari tiga opsi yang telah dirumuskan dalam Manager Meeting Liga 1 2002 beberapa waktu lalu, opsi terakhir, yakni melanjutkan kompetisi pada Januari 2021, dianggap lebih masuk akal.
Dari sejumlah fakta yang disebut Marco, Liga 1 2020 hampir tidak mungkin untuk digelar bulan November atau Desember tahun ini.
Dengan demikian, ia mengusulkan untuk mengganti penyelenggaran kompetisi Liga 1 2020 dengan format turnamen pada tahun mendatang.
"Jadi, jika kompetisi diadakan setelah Piala Dunia U-20, dalam arti tanpa halangan dan pengunduran jadwal, maka kita bisa mulai pada Juni atau Juli," kata Marco, dari rilis yang diterima Skor.id, Kamis (22/10/2020).
"Jadi, pada Januari hingga Maret, lebih baik dijadikan turnamen pemanasan," Marco menambahkan.
Menurut Marco, keputusan sejumlah klub Liga 1 2020 yang memilih Yogyakarta sebagai home base sementara memang problematis.
Yogyakarta memang menjadi salah satu tujuan klub lantaran PSSI dan PT LIB memusatkan gelaran Liga 1 2020 di Pulau Jawa.
Melihat kondisi serta situasi politik yang sedang terjadi di Kabupaten Sleman saat ini, Marco berpendapat bahwa tak memungkinkan untuk menggelar kompetisi.
Hal itu terjadi karena sejumlah alasan. Pertama, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak akan digelar di seluruh Indonesia pada 9 Desember mendatang.
Selama masa Pilkada dan pandemi Covid-19 saat ini, sangat sulit mengurus izin keramaian dari pihak kepolisian.
Kedua, selepas Pilkada serentak selesai digelar, Kabupaten Sleman akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Pilkades di Sleman yang akan digelar di 49 desa ini sempat mengalami pengunduran jadwal selama empat bulan karena agenda Pilkada.
Menurut rencana, Pilkades ini bakal digelar pada akhir Desember mendatang, atau tepatnya pada 20 Desember 2020.
Itulah sebabnya, menuru Marco, opsi paling masuk akal untuk melanjutkan Liga yakni pada Januari mendatang.
Namun demikian, Marco menyadari hambatan dan tantangan besar yang dihadapi PT LIB dan PSSI dalam mengambil setiap keputusan.
Sebab, setiap keputusan yang diambil pihak federasi dan operator liga yang menyangkut masa depan kompetisi bakal berpengaruh terhadap nasib klub Liga 1 2020.
"Namun saya paham, PSSI dan LIB juga memiliki pertimbangan lain secara bisnis, sponsorship, dan lain-lain," kata Marco.
"Kami berharap, mereka juga memahami kondisi klub. Sebab, semua klub sudah berdarah-darah. Kondisi saat ini memang sudah hancur-hancuran," ia menambahkan.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita PSS Sleman lainnya:
Liga 1 2020 Tak Jelas, PSS Sleman Liburkan Aktivitas Latihan
Bek PSS Sleman Ingin Berbisnis Sambil Kuliah jika Liga 1 2020 Tak Dilanjutkan