- Simon McMenemy menyebut ada banyak hal yang berpengaruh dalam sepak bola Indonesia.
- Menurut Simon McMenemy, melatih tim di Asia seperti Indonesia memerlukan pemahaman yang mendalam.
- Simon pun menghabiskan tiga tahun sebelum kini bisa memahami kultur sepak bola di Tanah Air.
SKOR.id - Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, mengungkapkan kesulitan menangani tim Garuda.
Simon McMenemy, eks-pelatih timnas Indonesia, mencatat rekor buruk saat menangani tim Merah Putih.
Dari lima pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2022, timnas Indonesia tak mendapatkan satu poin pun.
Timnas Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia, 0-3 dari Thailand, 0-5 dari Uni Emirat Arab, 1-3 dari Vietnam, dan 0-2 dari Malaysia.
Simon McMenemy pun harus menanggalkan posisi pelatih timnas Indonesia setelah kalah dari Vietnam.
Pelatih asal Skotlandia itu mengakui bahwa menangani timnas Indonesia bukanlah pekerjaan yang mudah.
Ada tekanan besar yang dirasakan oleh Simon McMenemy saat menangani Hansamu Yama dan kolega.
Jika mampu membawa timnas Indonesia menang, sang pelatih akan dielu-elukan. Sementara saat kalah, pelatih akan dicaci maki oleh suporter.
Tak hanya itu saja, sepak bola di Indonesia bukan sekadar soal permainan di atas lapangan. Lebih dari itu, ada banyak pihak yang ikut terlibat.
"Pelatih harus mempunyai attitude. Orang-orang berduit punya ego yang besar dan bisa menjadi masalah untuk pelatih," tutur Simon McMenemy dilansir dari Press and Journal.
"Pemahaman budaya memegang peranan penting di seluruh dunia, itulah yang membuat pelatih asal Eropa kerap mengalami kesulitan," ucapnya.
Simon McMenemy bukan pelatih yang punya karier pendek di sepak bola Indonesia.
Pada 2011 Simon pernah menangani tim asal Kalimantan, Mitra Kukar. Namun, perjalanannya bersama Naga Mekes hanya bertahan setahun.
Periode kedua Simon di Tanah Air bermula pada 2016 ketika ia menerima pinangan Bhayangkara FC.
Bersama Simon, The Guardian meraih gelar juara Liga 1 edisi pertama alias 2017.
Mantan pelatih timnas Filipina itu pun mengerti akan kultur sepak bola di Indonesia yang menurutnya amat menantang.
"Ini tidak sekadar sepak bola. Selalu ada hal lain yang berpengaruh. Entah itu kekuasaan, politik, atau uang," ucapnya.
"Sebagai pelatih Anda harus berdamai dengan itu jika ingin bekerja dengan baik di Indonesia," kata Simon.
Simon mengakui kultur sepak bola di Indonesia sangat berbeda dengan di negaranya, Skotlandia.
Pengalamannya melanglang buana di Benua Asia membuat Simon kini cukup memahami negara-negara yang ia singgahi.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
PSSI Disarankan Hapus Surat Keputusan Terkait Gaji Pemainhttps://t.co/3tvpUCtYuH— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 9, 2020
Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Rekor Gol Soetjipto Soentoro di Timnas Indonesia Bertahan 50 Tahun
Arab Saudi Tertutup, Timnas Indonesia U-16 Kesulitan Cari Bahan Analisis
PSSI Mengais Masukan dan Kritik dari Legenda Timnas Indonesia