- PSM Makassar merilis tiga pernyataan sikap terkait situasi sepak bola nasional pascaperistiwa Tragedi Kanjuruhan.
- Salah satunya PSM akan mendukung segala upaya perbaikan sepak bola Indonesia, termasuk melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.
- Lebih lanjut dijelaskan PSM tak pernah kehilangan optimismenya terhadap masa depan sepak bola Indonesia.
SKOR.id - PSM Makassar turut menanggapi perkembangan situasi sepak bola Indonesia setelah terjadinya peristiwa Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Direktur Utama PSM, Sadikin Aksa, menyatakan klub berjuluk Juku Eja wajib menyuarakan pengusutan tuntas kasus Tragedi Kanjuruhan yang telah membuat hilang 135 nyawa.
Tragedi Kanjuruhan tidak boleh terulang lagi di masa yang akan datang. Menurut PSM, kejadian tersebut harus menjadi titik balik perbaikan sepak bola Indonesia.
Apabila perbaikan sepak bola Indonesia memang harus ditempuh melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, makan Juku Eja pun siap mendukung penuh hal tersebut.
Perbaikan sepak bola Indonesia dapat dikatakan jadi bagian dari tujuan PSSI yang tertuang dalam Pasal 4 Statuta PSSI yakni mengembangkan dan memajukan sepak bola secara konsisten.
Oleh sebab itu, PSM siap membantu PSSI mewujudkan tujuan tersebut. Juku Eja pun tak pernah kehilangan optimismenya terhadap masa depan sepak bola Indonesia.
Selain itu, tim yang juga dijuluki Pasukan Ramang ini berharap kompetisi sepak bola nasional, termasuk Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, segera bisa kembali digulirkan.
Penundaan kompetisi yang tanpa batas waktu jelas akan memberikan dampak besar terhadap kondisi finansial klub.
Berikut ini tiga pernyataan yang menjadi sikap resmi PSM Makassar terkait situasi sepak bola Indonesia pasca-Tragedi Kanjuruhan:
Pertama:
Tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi kemanusiaan bagi insan sepak bola di seluruh dunia, PSM Makassar mendorong dan mendukung proses investigasi yang tengah berjalan, memastikan seluruh korban terpenuhi segala haknya dan mendapatkan jaminan keselamatan agar pengusutan atas tragedi ini tuntas.
PSM Makassar berkewajiban untuk menyuarakannya, terlebih hal ini sejalan dengan ketentuan dalam Statuta PSSI yang secara tegas menjunjung tinggi dan mendukung perlindungan atas hak asasi manusia (Pasal 6 Statuta PSSI tentang Hak Asasi Manusia).
Kedua:
PSM Makassar berharap agar Tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir dan menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh insan sepak bola khususnya bagi insan tanah air.
PSM Makassar mendukung penuh segala bentuk perbaikan dan transformasi sepak bola nasional (termasuk pelaksanaan Kongres Luar Biasa) dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku agar tidak menjadi masalah baru di kemudian hari.
PSM Makassar siap mengambil peran dan mengusahakan agar tujuan PSSI dapat terwujud khususnya sebagaimana tertuang pada Pasal 4 Statuta PSSI yang berbunyi:
PSSI bertujuan untuk:
a. Mengembangkan dan memajukan sepak bola secara konsisten dan berkelanjutan serta melakukan pengaturan dan pengawasan kompetisi sepak bola di Indonesia dengan semangat sportifitas, fair play, persatuan dan kesatuan serta nilai kemanusiaan.
Ketiga:
PSM Makassar berharap agar segera ada kejelasan terkait keberlanjutan kompetisi Liga 1 2022-2023.
Membiarkan klub terlalu lama dalam ketidakpastian tentu sangat merugikan, terlebih bagi klub PSM Makassar dan Barito Putera yang saat ini sudah memiliki 5 pekan pertandingan yang tertunda.
PSM Makassar optimis, proses pembenahan tata Kelola sepak bola Indonesia yang saat ini tengah berjalan akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Sepak bola akan menjadi olahraga yang aman dan nyaman untuk dinikmati semua kalangan.
Baca Juga Berita PSM Makassar Lainnya:
PSM Makassar Dapat Bonus Rp750 Juta di Tengah Penundaan Liga 1 2022-2023
Rencana Liga 1 2022-2023 Dilanjut November, PSM Makassar Hentikan Aktivitas Tim
PSM Makassar Tambah Staf Pelatih asal Uruguay yang Eks Pilar Juku Eja