- Shunsuke Nakamura salah satu pemain Jepang yang punya sukses besar di Eropa khususnya Skotlandia.
- Lahir dan besar di Yokohama, Shunsuke Nakamura masih main sampai usia kepala empat untuk tanah kelahirannya.
- Bakat besar Shunsuke Nakamura sebenarnya sudah terpantau saat usianya baru lima tahun.
SKOR.id - Shunsuke Nakamura adalah pesepak bola asli Yokohama. Dia mulai bermain sepak bola secara kompetitif pada usia sangat belia yaitu lima tahun.
Kala itu sekitar 37 tahun dari 2021, Nakaura gabung klub junior lokal yang bernama Misono FC. Bersama tim ini, kemampuan bermainnya telah menarik perhatian penduduk setempat.
Saat kelas lima setingkat sekolah dasar di Indonesia, Nakamura dipilih untuk tur tim all-star junior dari Kota Yokohama untuk tur ke Uni Soviet.
Meskipun, tim itu sebenarnya hanya dimaksudkan untuk pemain dari siswa kelas enam. Tetapi, bakat besar Nakamura jadi pengecualian.
Masuk usia anak baru gede (ABG) atau 12 tahun pada 1991, Nakamura bergabung dengan tim usia muda Nissan Motors FC, klub yang sekarang dikenal sebagai Yokohama F. Marinos.
Saat berlatih di tim junior, Nakamura sudah mengasah teknik bola matinya, berlatih tendangan bebas selama satu jam setiap hari di luar latihan tim.
Pelatihnya juga mengakui bahwa dia memiliki keterampilan dan teknik bola yang baik. Sayang kala itu, secara fisik Nakamura kalah dari pemain seusianya yang lain.
Efeknya, dia harus berjuang untuk transisi ke tingkat pemuda dengan keras dan akhirnya gagal dipilih untuk tim pemuda. Tetapi, dia tak putus asa.
Shunsuke Nakamura pun memutuskan untuk mendaftar di Tōkō Gakuen High School. Di sana, Nakamura memimpin Toko Gakuen ke turnamen sepak bola sekolah menengah nasional Jepang pada tahun 1995.
Mereka lalu ke final turnamen pada tahun 1996. Dari penampilannya di sana itu, Nakamura dipanggil ke timnas U-20 Jepang untuk Piala Asia Junior (kini Piala Asia U-19) 1996 dan Piala Dunia Junior (sekarang Piala Dunia U-20) 1997.
Lulusa dari Tōkō Gakuen pada 1997, Nakamura telah menarik minat dari beberapa klub papan atas Liga Jepang, termasuk tawaran dari Jubilo Iwata, Verdy Kawasaki, dan Gamba Osaka.
Akhirnya, Yokohama F. Marinos yang dia pilih saat usianya baru 19 tahun dan memulai karier senior. Bersama klub ini, Nakamura bermain mulai 1997 hingga 2002 dan jadi bagian juara J.League Cup 2001.
Mulai 2002 sampai 2005, Nakamura hijrah ke Italia dan membala Reggina yang berkompetisi di Serie A. Selepas itu, Nakamura ke Skotlandia membela Celtic FC.
Medio 2005–2009, Nakamura sukses bersama Celtic dengan persembahan juara Liga Skotlandia dalam tiga musim, juara Piala Skotlandia sekali, dua edisi juara Piala Liga Skotlandia.
Salah satu sumbangan besarnya untuk Celtic saat dia dimainkan dalam laga Liga Champions musim 2006-2007.
Laga pada 21 November 2006, Nakamura mencetak gol terpenting dalam kariernya dengan tendangan bebas 30 yard ke gawang Manchester United di Celtic Park.
Gol itu membawa Celtic lolos ke babak gugur Liga Champions untuk yang pertama kalinya dalam sejarah klub ini.
Empat musim bersama Celtic, Nakamura hijrah ke Spanyol gabung Espanyol tetapi tak lama hanya memainkan 13 laga saja lalu kembali ke Jepang pada 2010.
Yokohama F. Marinos kembali dibelanya sampai 2016 dengan sumbangan satu gelar juara Piala Kaisar 2013. Destinasinya berikutnya Jubilo Iwata yang dibelanya sampai 2019.
Mulai 2019 sampai kini pada 2021 saat usianya sudah 43 tahun, Yokohama FC menjadi tim yang dibela Nakamura.
Untuk timnas Jepang, dia memulai perjuangan menembus skuad senior dengan hal yang tak enak saat dicoret jelang Piala Dunia 2002 oleh pelatih Phililippe Troussier.
Meskipun Nakamura bermain dalam empat pertandingan persahabatan menjelang Piala Dunia 2002, dia tidak masuk dalam 23 pemain skuad Jepang lalu mengecewakan para penggemar Samurai Biru.
Di bawah Zico selepas Troussier mengundurkan diri, Nakamura kembali ke timnas Jepang. Dia main di Piala Dunia 2006 dan 2010.
Prestasinya untuk timnas Jepang, Shunsuke Nakamura jadi bagian skuad Samurai Biru memenangi Piala Asia 2000 dan 2004.
SIARAN LANGSUNG GRATIS @J_League_En BULAN INI!
Sepanjang bulan Oktober 2021, akan ada 9 laga yg disiarkan melalui kanal YouTube J.League International
*Hint: Bakal ada laga yang disiarkan dengan komentator BERBAHASA INDONESIA ????
Cari tahu selengkapnya: https://t.co/yUKCKBgRPo pic.twitter.com/2XVPq3qkgv— SKOR.id (@skorindonesia) September 30, 2021
Berita J.League Lainnya:
Irfan Bachdim: Memori Terbaik di J.League dan Saran untuk Pemain Indonesia
Sejarah J.League YBC Levain Cup, Satu dari Tiga Kompetisi Teratas di Jepang