- Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong menjelaskan soal penyelesaian akhir yang masih jadi masalah timnya.
- Shin Tae-yong menilai klub lebih bertanggung jawab soal itu ketimbang ketiadaan Dzenan Radoncic di timnas Indonesia.
- Klub pun diharap Shin Tae-yong mulai berbenah, terutama soal pemain muda, demi timnas Indonesia yang lebih baik.
SKOR.id - Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengungkapkan penyelesaian akhir para pemain timnas Indonesia masih menjadi sorotan penting yang harus dibenahi.
Diketahui, penyelesaian akhir atau finishing masih menjadi kendala yang cukup besar mulai dari tim level senior hingga timnas U-20 Indonesia.
Kondisi itu semakin memburuk setelah asisten pelatih Dzenan Radoncic memutuskan mundur dari jabatannya dan meninggalkan Shin Tae-yong pada Oktober 2022.
Sebagai informasi, Dzenan Radoncic adalah pelatih khusus untuk memberikan pelatihan para pemain depan timnas Indonesia, yang tentu saja berkaitang dengan finishing.
Namun, Shin Tae-yong mengaku lemahnya penyelesaian akhir para pemain timnas Indonesia bukan hanya karena tak adanya pelatih asal Montenegro itu saja.
Menurut pelatih kebangsaan Korea Selatan itu, kurang baiknya finishing para pemain Garuda karena sistem pembinaan pesepak bola usia muda yang kurang baik.

"Kemampuan finishing pemain menurun bukan karena pelatih yang meninggalkan timnas (Dzenan Radoncic)," kata Shin Tae-yong, Jumat (24/3/2023).
"Kalau saya melihat memang masalah ada pada pembinaan usia dini, dari usia dini memang harus belajar banyak dan meningkatkan kemampuan finishing."
Lebih lanjut ia juga mengkritik lemahnya pesepak bola Indonesia terkait penyelesaian akhir karena dampak banyak klub di Liga 1 2022-2023 yang memakai jasa striker asing.
"Apalagi di tim atau klub sama aja, pastinya untuk posisi striker dan stoper itu biasa jadi masalah, jadinya banyak yang menggunakan pemain asing," kata Shin Tae-yong.
Mantan pelatih timnas Korea Selatan itu pun berharap klub-klub Liga 1 mulai berbenah untuk lebih memperhatikan perkembangan pesepak bola usia dini.
Hal itu dilakukan tentu untuk kemajuan sepak bola Tanah Air dan timnas Indonesia di masa yang akan datang.
"Harus ada perkembangan dulu dari usia dini, baru di timnas pun tidak ada kata-kata finishing kita kurang. Jadi bukan pentingnya satu pelatih soal finishing yang kurang," ucap Shin Tae-yong.
"Apalagi timnas tak banyak waktu untuk memperbaiki segala sesuatu, khususnya finishing. Jadi harus dari klub yang berusaha untuk mencari solusi masalah finishing ini."