- Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro, berpendapat, seluruh kompetisi musim ini sebaiknya dihentikan.
- Menurut Seto Nurdiyantoro, langkah ini bisa membuat seluruh tim fokus untuk kompetisi musim selanjutnya.
- Seto Nurdiyantoro mengatakan, klub dan tim pelatih akan kesulitan jika kompetisi musim 2020 dipaksakan.
SKOR.id – Klub kontestan Liga 2 2020, PSIM Yogyakarta, masih menanti keputusan resmi dan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait kelanjutan kompetisi.
Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantoro, pun masih menanti kepastian status kompetisi. Menurutnya keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI masih mengambang.
Sebab, keputusan Exco PSSI hanya menyatakan Liga 1 dan Liga 2 2020 akan berlangsung pada awal 2021. Untuk lebih jelasnya, dibebankan kepada PT LIB.
Menurut Seto Nurdiyantoro, pernyataan Exco PSSI belum bisa menjadi pegangan. Sebab, pernyataan yang dikeluarkan masih mengambang dan belum benderang.
“Saya belum tahu pasti apakah Februari 2021 keputusan sudah fix atau belum, karena sampai saat ini semua masih samar,” kata Seto Nurdiyantoro.
“Saya pikir kompetisi tahun ini selesai. Tentu keputusan ini mempengaruhi tim,” Seto menambahkan pada Sabtu (31/10/2020) siang.
Mantan pelatih PSS Sleman itu menyatakan, kepastian kompetisi akan menjadi kabar yang tengah dinantikan seluruh pelaku sepak bola di Tanah Air.
Secara pribadi, pelatih berusia 46 tahun itu memilih kompetisi musim ini dihentikan ketimbang dipaksakan berlanjut kembali pada 2021.
Dengan demikian, seluruh tim bisa mengalihkan fokus dan mempersiapkan diri menghadapi musim selanjutnya dengan persiapan matang.
Lagi pula, kata Seto, PSSI bisa fokus untuk mempersiapkan penyelenggaraan kejuaraan Piala Dunia U-20 yang bakal bergulir pada Mei-Juni 2021.
“Jadi, semua pelatih pasti berharap bahwa kepastian adalah hal yang paling penting. Kalau saya mending disetop,” ucap mantan pemain timnas Indonesia ini.
“Kompetisi berhenti dan fokus untuk musim depan. Selain itu, federasi juga bisa fokus untuk gelaran Piala Dunia U-20 2021,” ia menambahkan.
Lelaki yang telah mengantongi lisensi kepelatihan AFC Pro itu menambahkan, klub akan menghadapi banyak kesulitan apabila kompetisi dipaksakan bergulir.
Dari aspek keuangan, manajemen bakal kelabakan mengatur pengeluaran. Dari sisi teknis, pelatih juga bakal menjumpai kendala dalam menyusun program latihan.
“Kompetisi musim 2020, tapi digelar pada 2021, bagaimana coba? Kalau menurut saya, lebih baik yang pasti-pasti saja. Selesai, ya, selesai lalu tatap musim 2021,” katanya.
“Ini membingungkan manajemen dari sisi finansial. Sementara tim pelatih terkendala waktu. Kami mengulang-ulang program latihan,” ucap Seto Nurdiyantoro.
Baca Juga Berita Liga 2 2020 Lainnya:
PSSI Minta PT LIB Bahas Format Liga 1 dan Liga 2 2020 Bersama Klub
Liga 2 Ditunda, Tiga Naga Liburkan Tim Hingga Januari 2021
Liga 2 Diundur hingga Februari 2021, PSMS Medan Akan Negosiasi Ulang Kontrak Pemain