- Mantan Presiden FIA Max Mosley ditemukan meninggal dunia dengan luka tembakan pada 23 Mei 2021 lalu.
- Setahun setelahnya secara resmi kepolisian baru mengungkapkan bahwa Max Mosley tewas karena bunuh diri.
- Kondisi kesehatan yang terus memburuk diduga menjadi alasan kuat pria 81 tahun itu mengakhiri hidupnya.
SKOR.id - Mantan Presiden Federasi Automotif Internasional (FIA), Max Mosley ditemukan meninggal dunia dengan luka tembakan di rumahnya di London pada 23 Mei 2021 lalu.
Setahun setelahnya baru terungkap bahwa kematian pria 81 tahun itu dikarenakan bunuh diri.
Max Mosley diduga memutuskan mengakhiri hidupnya sendiri lantaran kondisi kesehatan yang terus memburuk. Ia menerima perawatan paliatif sejak didiagnosa menderita limfoma pada Oktober 2019.
Sejak April 2021, proses pemulihan kanker yang ia jalani beralih pada peningkatan kualitas hidup karena ia divonis tidak bisa hidup lebih lama lagi.
Namun, pria yang menjabat sebagai Presiden FIA sejak 1993-2009 memilih bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri menggunakan senapan.
Hal ini pun akhirnya diungkapkan Pengadilan Koroner Westminster seperti yang dilansir Daily Star pada Senin (29/3/2022).
“Jelas dia menggunakan senapan untuk dirinya sendiri dan mengalami cedera yang mengakhiri hidupnya. Jelas bahwa dia mengalami cedera yang tidak sesuai dengan kehidupan,” petugas koroner menjelaskan.
Sementara itu, konsultan hematologi yang merawat Mosley, Dr. Christopger McNamara mengaku menerima email dari Mosley sehari sebelum ia ditemukan meninggal dunia.
Dalam email tersebut, Mosley sudah berusaha menerima kenyataan bahwa penyakitnya tak akan bisa sembuh.
McNamara juga pernah menemukan sebuah catatan di laci kamar milik Mosley yang bertuliskan 'Saya merasa saya tidak punya pilihan'.
“Dia mengirim email kepada saya pada 22 Mei 2021, ini adalah pertanyaan tentang pengelolaan kondisi tersebut. Dia telah menerima ini tidak akan sembuh." ungkap sang dokter.
“Dia sangat sedih karena kualitas hidupnya buruk dan membuatnya tidak nyaman. Sebelumnya, dia mengutarakan kepada saya ide untuk bunuh diri dan anggota tim lainnya.” tambahnya.
Mosley yang juga merupakan mantan pengacara pembalap amatir membentuk March Engineering pada 1969 bersama Robin Herd, Alan Rees dan Graham Coker.
Ex-FIA president Max Mosley's death was due to a self-inflicted gunshot wound, an inquest has heard.https://t.co/6fCmsspqxO— Autosport (@autosport) March 29, 2022
Tim itu berhasil mencetak tiga kemenangan Formula 1. Namun, selanjutnya tim itu justru menemukan kesuksesan yang jauh lebih besar dan lebih tahan lama di level yang lebih rendah.
Mosley akhirnya memilih hengkang pada tahun 1977 dan bergabung dengan Bernie Ecclestone untuk menjalankan apa yang disebut F1CA, kemudian FOCA (Asosiasi Konstruktor Formula Satu).
Ia meninggalkan jabatannya pada akhir tahun 1982 dan mencoba menggeluti politik. Tetapi tak bertahan lama, ia kembali ke dunia motorsport sebagai presiden komisi pabrikan FIA empat tahun kemudian.
Pada tahun 1991, Mosley mengalahkan Jean-Marie Balestre untuk pemimpin Federasi Internasional Olahraga Automobil. Sekitar dua tahun kemudian, ia mengambil alih presiden FIA.
Mosley menerima pujian besar atas kontribusinya dalam meningkatkan keselamatan di F1 dan motorsport secara keseluruhan selama 16 tahun masa jabatannya sebagai presiden.
Ia juga tercatat berhasil mengurangi biaya dan membuat olahraga lebih sadar lingkungan karena isu 'go green' menjadi semakin penting.
Baca Berita Formula 1 Lainnya:
Kecelakaan Mick Schumacher Bikin Haas Tekor 1 Juta Dolar AS
Finis Ke-3 di F1 GP Arab Saudi, Carlos Sainz Jr Mengaku Makin Mesra dengan Mobil Ferrari