- PSPS Riau masih menunggak gaji pemain pada musim 2018 hingga Rp781,5 juta.
- APPI mendesak PSPS Riau lunasi utang sebagaimana keputusan NDRC dan FIFA.
- Pemain PSPS Riau musim 2018 tak ingin hak mereka dibayarkan dengan cicilan.
SKOR.id - Polemik penunggakan gaji pemain oleh empat klub Liga 2 belum sepenuhnya tuntas. Mereka adalah PSPS Riau, Kalteng Putra, Mitra Kukar, dan PSMS.
PSPS paling disorot karena menunggak gaji sekitar 20 pemain pada musim 2018. National Dispute Resolution Chamber (NDRC) badan yang dibentuk PSSI, pun turun tangan.
Hasilnya, badan yudikasi yang melibatkan FIFA, FIFPro, dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), sudah menjatuhi hukuman kepada PSPS.
Hukuman tersebut berupa larangan bagi PSPS melakukan registrasi pemain selama tiga periode transfer (satu setengah musim), sebelum melunasi kewajiban.
Sayangnya, keputusan tersebut diabaikan. PSPS tetap bisa mengikuti Liga 2 2020, yang itu ditandai dengan tampil dalam laga perdama, 15 Maret 2020.
Baca Juga: Kalteng Putra Mengaku Akan Proses Pembayaran Gaji Eks-pemainnya
Dirut PSPS, Arsadianto Rahman, memastikan segera menuntaskan penunggakan gaji pemain lewat mekanisme pemotongan subdisi Liga 2 musim ini.
Mekanismenya, subsidi klub Liga 2 musim ini dari PT LIB sebesar Rp1,150 miliar, akan dipotong total penunggakan gaji 20 pemain PSPS senilai Rp781,5 juta.
Namun, hal ini dipertanyakan APPI. Dengan besaran tunggakan Rp781,5 juta, besar kemungkinan pembayaran melalui proses cicilan.
Adapun dana subsidi dari Liga 2 2020 akan dicairkan PT LIB dalam tujuh termin. Sementara putusan NDRC menyebutkan bahwa PSPS, harus melunasi tunggakan secara tunai.
Baca Juga: PSMS Berkilah Tak Punya Utang, PSPS Buang Badan
“Buat pemain memang tidak masalah sumbernya dari mana dan seperti apa. Terpenting dibayar tunai dan sekaligus. Tidak mau dicicil-cicil,” kata Riza Hufaida.
Kuasa Hukum sekaligus perumus NDRC ini menyayangkan sikap PSPS yang menggampangkan masalah, melempar masalah, lalu tidak mau ambil subsidi, kemudian selesai.
Riza menerangkan, dana talangan dari LIB bersumber dari share pendapat hak siar dan prosesnya belum tentu tepat waktu bahkan hingga rampungnya kompetisi musim ini.
"Karena kata LIB untuk mendapatkan subsidi harus memenuhi persyaratan. Termasuk administratif tunggakan gaji," ucap Riza.
Baca Juga: Manajemen PSPS Riau Janji Segera Lunasi Gaji Pemain
"LIB juga harus klarifikasi bahwa baru mau kasih subsidi kalau klub-klub sudah penuhi persyaratan,” Riza menambahkan.
Hal sama dilakukan Kalteng Putra. Klub degradasi dari Liga 1 2019 ini bahkan punya tunggakan lebih besar dibanding dengan subsidi dari PT LIB.
Karenanya, APPI mendesak PT LIB dan PSSI menekan manajemen Kalteng Putra dan PSPS untuk lunasi utang. Keduanya harus bertanggung jawab dan buang badan. (Sri N dan Furqon A)