- Pelatih kiper Indonesia memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
- Beberapa klub Liga 1 2020 memilih pelatih kiper asing untuk memaksimalkan kualitas penjaga gawang mereka.
- Persepsi pelatih kiper hanya jadi pelengkap adalah hal yang tak lagi relevan.
SKOR.id - Kurnia Sandy sebagai satu-satunya pelatih kiper Indonesia dengan memiliki lisensi tertinggi Level 3 buka suara soal fenomena musim ini.
Fenomena itu adalah pilihan beberapa klub Liga 1 2020 lebih memilih pelatih asing untuk membesut penjaga gawang mereka.
Atas apa yang ada ini, Kurnia Sandy pun bersuara terkait sisi positif dan negatif sekaligus solusi atas fenomena itu.
Bagi eks penjaga gawang klub Liga Italia, Sampdoria itu, pelatih asing juga datang ke Indonesia karena kolega mereka.
Baca Juga: Dede Sulaiman Rangkap Jabatan Sebagai Pelatih Kiper Persipura
Namun, hal itu dinilai wajar dalam sepak bola pro, tetapi harus jelas dan tegas pemberlakuan aturan kepada mereka.
Baca Juga: 12 Suporter Espanyol Akan Dicekal Masuk Stadion
"Saya kira, pelatih kiper asing juga harus dicermati lisensi mereka. Apakah sudah sesuai aturan atau belum?" ujar Kurnia Sandy kepada Skor.id.
"PSSI harus tegas, karena ini terkait aturan yang juga dirasakan oleh pelatih kiper lokal," tuturnya.
Hanya saja di luar hal itu, Kurnia Sandy juga memiliki harapan besar atas pekerjaannya sebagai pelatih kiper.
Imej pelatih kiper dalam tim Liga Indonesia hanya sebagai pelengkap harus mulai dikikis.
Baca Juga: Tersingkir dari Australia Open 2020, Rafael Nadal Bisa Kehilangan Status
Sebab, kemampuan pelatih kiper dengan lisensi yang dimilikinya, maka statusnya setara dengan pelatih non-penjaga gawang.
Pelatih kiper Madura United ini lalu menyebutkan Eduardo Perez yang kini menjadi pelatih kepala PSS Sleman.
"Coach Eduardo itu pelatih kiper, tetapi punya lisensi UEFA Pro. Jadi, beliau bisa pegang tim," ujar Kurnia Sandy.
"Selama ini, pelatih kiper di Indonesia hanya jadi pelengkap saja. Padahal, peran mereka pun sangat penting dan bisa memegang peran penting juga."
Baca Juga: Lalenok United Kecewa Tak Ada Uji Coba Lapangan Pakansari
"Misal saya, sebagai pemilik sertifikat Level 3 maka status lisensi kepelatihan saya adalah A AFC. Saya bisa pegang tim untuk Liga 2," ucapnya.
Artinya, Kurnia Sandy menegaskan kalau pelatih kiper itu tak hanya sebagai pelengkap seperti pandangan yang ada seperti sekarang.
Kurnia Sandy juga ingin semua pelatih kiper Indonesia meningkatkan ilmu dan lisensi.
"Mindset pelatih kiper Indonesia juga harus diubah, karena mereka bukan hanya pelengkap pada kabinet kepelatihan," ujar Kurnia Sandy.
Baca Juga: Manchester United Konfirmasi Transfer Bruno Fernandes
"Mereka wajib makin percaya diri kalau profesi ini juga jadi bagian penting dalam sepak bola."
Sekedar info tambahan, pelatih klub Liga Inggris, Wolverhampton Wanderers, Nuno Espirito Santo adalah eks penjaga gawang dan salah satu arsitek sukses.
Eks pelatih Valencia dan FC Porto ini mengangkat Wolves jadi juara Championship Division untuk promosi ke Liga Premier pada 2018-2019.
Baca Juga: Jelang Seri III IBL, NSH Jakarta Galang Aksi Sosial
Nuno menjadi pelatih bagus dengan menjadi salah satu penerima penghargaan Premier League Manager of The Month pada September 2018.
Dia juga tiga kali jadi La Liga Manager of The Month saat membesut Valencia di Liga Spanyol.