- Bersinar di Piala Eropa rupanya tak menjamin kesuksesan pesepak bola.
- Beberapa pemain bernasib miris seusai tampil bak pahlawan di Piala Eropa.
- Mulai dari Henrik Larsen sampai Eder memiliki nasib seperti itu.
SKOR.id - Menyambut Piala Eropa 2020, Skor.id merangkum daftar pemain yang bersinar di ajang Euro, tetapi kemudian tenggelam bak meteor.
Gelaran sekelas Piala Eropa seringkali memunculkan bintang-bintang baru yang mencuri perhatian.
Ada yang memang konsisten bersinar, tetapi tak jarang pula ada yang langsung meredup seusai gelaran Piala Eropa 2020.
Skor.id merangkum daftar pemain yang bersinar di Piala Eropa, tetapi setelahnya langsung meredup yang dilansir dari Sky Sport.. Berikut daftarnya:
HENRIK LARSEN (Denmark, Euro 1992)
Henrik Larsen menjadi pahlawan timnas Denmark pada Piala Eropa 1992.
Secara mengejutkan, timnas Denmark yang tak diunggulkan sama sekali berhasil menjuarai Piala Eropa tahun itu.
Dua golnya di semifinal melawan tim favorit juara Belanda sukses mengantarkan Denmark ke partai final.
Namun setelahnya, karier Larsen justru menurun bak meteor di klubnya, Pisa. Dari 43 pertandingan, dia hanya mampu mencetak dua gol.
JORDI CRUYFF (Belanda, Euro 1996)
Putra dari legenda Johan Cruyff, Jordi Cruyff dipanggil timnas Belanda untuk berlaga di Piala Eropa 1996 usai tampil impresif bersama Barcelona.
Namun, setelah ajang tersebut, kariernya justru meredup ketika bergabung dengan Manchester United.
Dia pun selalu dibayang-bayangi oleh nama ayahnya di sepanjang kariernya.
ANGELOS CHARISTEAS (Yunani, Euro 2004)
Kisah negeri dongeng juga terjadi pada Yunani di Piala Eropa 2004.
Yunani yang tak diunggulkan sukses menjuarai Piala Eropa usai mengalahkan tuan rumah Portugal.
Salah satu pahlawan Yunani kala itu adalah Angelos Charisteas.
Charisteas mencetak gol kemenangan Yunani pada partai final melawan Portugal.
Charisteas kala itu sampai dijuluki sebagai 'Guardian Angelos'.
Sayang, pasca-Piala Eropa 2004, nama Charisteas jarang terdengar di level klub.
THEODOROS ZAGORAKIS (Yunani, Euro 2004)
Sama seperti Angelos Charisteas, Theodoros Zagorakis juga merupakan pahlawan kesuksesan Yunani pada Piala Eropa 2004.
Kapten timnas Yunani itu berhasil merengkuh penghargaan pemain terbaik Piala Eropa 2004.
Usai Piala Eropa, Zagorakis lantas diboyong oleh Bologna.
Selama 34 laga bersama Bologna, Zagorakis hanya mampu menyumbang satu assist dan Bologna harus terdegradasi ke Serie B.
ROMAN PAVLYUCHENKO (Rusia, Euro 2008)
Roman Pavlyuchenko berhasil mencuri perhatian pada Piala Eropa 2008.
Duet Pavlyuchenko bersama Andrey Arshavin berhasil mengantarkan Rusia ke semifinal.
Berkat penampilan apiknya, Pavlyuchenko langsung direkrut oleh Tottenham Hotspur usai Piala Eropa 2008.
Sayang, ia gagal menunjukkan performa terbaiknya selama berkarier di Inggris.
DANIEL GUIZA (Spanyol, Euro 2008)
Daniel Guiza masuk ke dalam skuad timnas Spanyol di Piala Eropa 2008 usai berhasil menjadi topskor di Liga Spanyol.
Pada ajang Piala Eropa 2008, ia juga sukses mencetak dua gol dan mengantarkan Spanyol menjuarai ajang tersebut.
Sayang, setelah Piala Eropa, karier Guiza mulai menurun.
Namanya seolah tak terdengar lagi di sepak bola Eropa.
Puncaknya, ia akhirnya berkarier di Malaysia dan Paraguay.
ALAN DZAGOEV (Rusia, Euro 2012)
Alan Dzagoev berhasil menccetak tiga gol dalam dua laga perdana Rusia di Piala Eropa 2012.
Torehannya tersebut menyamai Cristiano Ronaldo, Fernando Torres, dan tiga Mario, yaitu Balotelli, Gomez, dan Mandzukic.
Sayangnya, performa apiknya tersebut tak membuat klub-klub top tertarik, sehingga ia tak pernah pindah dari CSKA Moskow.
HOLGER BADSTUBER (Jerman, Euro 2012)
Holger Badstuber digadang-gadang sebagai bek masa depan yang dimiliki oleh timnas Jerman.
Sayangnya, setelah Piala Eropa 2012 kariernya terus meredup.
Meski sempat berkostum Bayern Munchen, karier Badstuber berakhir di tim B Stuttgart yang berkompetisi di kasta keempat Liga Jerman.
JOAO MARIO (Portugal, Euro 2016)
Joao Mario menjadi salah satu nyawa Portugal di Piala Eropa 2016.
Kemampuannya dalam mengatur serangan berhasil mengantarkan Portugal meraih gelar Piala Eropa 2016.
Usai Piala Eropa 2016, Joao Mario sempat bergabung dengan Inter.
Namun, siapa sangka keputusannya bergabung dengan Inter justru membuat kariernya meredup.
Kini, ia kembali ke Portugal bersama klub lamanya, Sportung CP.
ÉDER (Portugal, Euro 2016)
Eder merupakan pahlawan Portugal di final Piala Eropa 2016.
Satu golnya sukses mengantarkan Portugal meraih gelar Piala Eropa.
Eder bisa dibilang bernasib sama seperti Angelos Charisteas 12 tahun sebelumnya.
Sama-sama menjadi pahlawan di partai final, karier Eder juga meredup di level klub.
Hingga akhirnya ia hanya menghangatkan bangku cadangan Lokomotiv Moskow.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Hasil dan Klasemen Piala Eropa 2020: Kalahkan Turki, Italia Puncaki Grup A https://t.co/8qquAgZ3ys— SKOR.id (@skorindonesia) June 11, 2021
Berita Piala Eropa 2020 lainnya:
Piala Eropa 2020: Gianluigi Donnarumma Pecahkan Rekor Kiper Termuda Italia