Selasa Bahasa: Mengapa Sepak Bola Disebut Football dan Soccer

Hedi Novianto

Editor:

  • Sepak bola punya dua istilah dalam bahasa Inggris, football dan soccer.
  • Istilah soccer digunakan oleh masyarakat Amerika Serikat.
  • Soccer pada awalnya justru digunakan oleh masyarakat Inggris yang kini memakai football.

SKOR.id - Olahraga terpopuler di dunia, sepak bola, punya dua sebutan berbeda dalam bahasa Inggris, "football" dan "soccer".

"Football" dipakai oleh orang Inggris dan mayoritas penduduk dunia, serta FIFA. Sedangkan "soccer" secara khusus hanya digunakan oleh masyarakat Amerika Serikat (AS).

Sebenarnya Australia juga menggunakan frasa "soccer" untuk julukan tim nasional sepak bolanya, Socceroos. Uniknya, organisasi sepak bola Negeri Kangguru justru memakai frasa "football" --Football Federation Australia (FFA).

Lantas mengapa ada dua istilah berbeda untuk sepak bola dalam bahasa Inggris?

Profesor Stefan Szymanski, ahli ekonomi yang fokus pada riset ekonomi olahraga dan sepak bola, mengatakan bahwa pemakaian "soccer" di AS justru dipicu oleh kesalahan orang Inggris.

Dalam jurnal ilmiah terbitan Mei 2014 berjudul "It's Football not Soccer", Szymanski yang guru besar Universitas Michigan AS menyebut istilah "soccer" dipakai orang Inggris sekitar 200 tahun lalu.

Kata "soccer" digunakan untuk menyebut "asosiasi sepak bola" atau "association football".

Jadi, pada awal 1800-an, sekelompok universitas di Inggris melakoni permainan yang disebut "football". Namun, permainan dan peraturan satu universitas dengan universitas lain tidak seragam.

Itu sebabnya penyebutan permainan itu dalam bahasa Inggris juga beragam, tergantung kategori permainannya.

Salah satu varian yang muncul adalah "rugby football" karena permainan dilakukan pula dengan tangan. Sedangkan varian lainnya menyebut "association football, tak lama setelah FA dibentuk pada 1863.

Dari situ, nama permainan berkembang. Rugby football disingkat "rugger" dan association football dipendekkan menjadi "soccer."

Dua olahraga dari satu akar ini kemudian menyeberangi Samudera Atlantik dan dimainkan orang AS. Pada awal 1900-an, masyarakat AS menciptakan "football", lebih tepatnya "American Football".

Permainan itu mirip dengan rugby yang biasa disebut "gridiron" oleh orang Inggris, Australia, atau Selandia Baru.

Sementara untuk sepak bola seperti yang dikenal dan populer di seluruh dunia atau "association football", orang AS menyebutnya "soccer".

Yang menarik, menurut temuan Szymanski, orang Inggris masih menggunakan kata "soccer" untuk sepak bola pada kurun 1960 hingga 1980. Kata "soccer" digunakan bergantian dengan "football".

"Sejak 1980, pemakaian kata 'soccer' ditinggalkan oleh media Inggris. Kalau pun mereka menggunakannya, itu untuk konteks Amerika," tulis Szymanski dalam jurnalnya.

"Tindakan itu kelihatannya sebagai reaksi perlawanan terhadap AS yang menggunakan kata 'soccer' untuk NASL sekitar 1980."

Sejak saat itu, orang Inggris berhenti memakai kata "soccer" karena konotasinya terlalu Amerika.

Perdebatan Football dan Soccer

Mulai saat itu pula, perdebatan dan protes terhadap penyebutan "soccer" untuk sepak bola mengalir.

New York Times, misalnya, mendapat protes dari pembacanya pada 1905 hanya karena menggunakan istilah "soccer" untuk sepak bola.

Sebuah surat pembaca menulis bahwa "soccer" untuk sepak bola adalah kata yang buruk dan tak berintegritas. Namun, New York Times bergeming dan tetap menggunakan istilah itu hingga kini.

Ada pula Beat Zimmermann, pendiri dan direktur Air Navigation Institute di Swiss, menulis pesan untuk orang Amerika dalam catatan hariannya pada 3 Juli 2010.

"Halo orang Amerika, ada hal penting yang bisa Anda pelajari: Tak ada olahraga bernama 'soccer.' Olahraga bernama 'football' diciptakan antara tahun 220 dan 680 (ya, ketika tahun dengan tiga digit masih ada).

"Entah mengapa Anda menamai olahraga yang diciptakan setelah sepak bola (1869) dengan 'football' dan dimainkan dengan sepeda motor (makanya mereka pakai helm kan?). Bahkan olahraga itu tidak dimainkan dengan kaki dan bola. Jika Anda menyebut American Rugby pasti tak ada yang mempermasalahkan," tulis Zimmermann.

Sementara pembelaan terhadap "soccer" datang dari orang Australia, Ian Syson. Dosen senior di Universitas Victoria, Melbourne, ini menyatakan sepak bola harus disebut "soccer" dan bukan "football" dalam bahasa Inggris --terutama di negerinya.

Syson mengajukan empat alasan. Pertama, "soccer" lebih mudah dipakai atau disebut.

Kedua, kata "soccer" bisa menghindari kebingungan dengan istilah dalam peraturan sepak bola. Ketiga, ada kaitan sejarah karena Australia pernah mengganti istilah "British Association Football" dengan "Soccer Football" pada 1920-an.

"Keempat, istilah 'soccer' yang saya pakai adalah berkaitan dengan permainan zaman lampau, bukan 'new football'," tulis Syson dalam The Roar, 29 April 2011.

Syson kemudian menambahkan bahwa kata "soccer" tidaklah datang dari Amerika, tapi justru dari orang Inggris. Pendapat ini selaras dengan temuan Szymanski.

"Jadi, mari kita gunakan 'soccer.' Setidaknya sampai sejarah dan logika menentukan sebaliknya," ujar Syson.

Lantas mana yang benar (dalam bahasa Inggris)? "Football" muncul pertama kali, "soccer" menyusul tak lama kemudian. Jadi, semuanya benar.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Sepak Bola Lainnya:

Sepak Bola dan Politik: 3 Eks-pemain yang Jadi Pemimpin Negara

Realitas Pahit Kompetisi, Pemerintah Tak Dukung Industri Sepak Bola

Source: GoalBusiness InsiderHuffpost

RELATED STORIES

Senin Adrenalin: Mengenal High Diving

Senin Adrenalin: Mengenal High Diving

Senin Adrenalin edisi 18 Oktober 2020 akan membahas olahraga ekstrem bernama high diving.

Selasa Bahasa: Asal Usul Maraton, Diawali oleh Kisah Nyata

Selasa Bahasa: Asal Usul Maraton, Diawali oleh Kisah Nyata

Ini sebuah ujian, bisa bikin patah hati, demi berlari cepat. Itulah terjemahan bebas penggalan lirik lagu Marathon yang dinyanyikan Rush (1985).

Selasa Bahasa: Slam Dunk, dari Basket hingga Idiom

Tak ada istilah paling ikonis selain slam dunk dari olahraga basket. Aksi slam dunk paling ditunggu oleh penonton.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

ibl finals 2025

Basketball

Final IBL 2025: Berhasil Revans, Dewa United Paksa Pelita Jaya Mainkan Game 3

Game 3 final IBL 2025 akan digelar di GMSB Kuningan, Jakarta, Minggu (20/7/2025).

Rais Adnan | 19 Jul, 15:10

sea v league 2025 putra

Other Sports

SEA V.League 2025 Sektor Putra: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen SEA V.League 2025 sektor putra, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Teguh Kurniawan | 19 Jul, 14:07

MWI 2025 di Esports World Cup 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

100 Percent Win Rate, Team Vitality Raih Trofi MWI 2025

Team Vitality tak hanya menjadi juara tapi mendapatkan 100 persen win rate 13 game tanpa sekalipun mendapatkan kekalahan game.

Gangga Basudewa | 19 Jul, 13:54

Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Mobile Legends MWI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Mobile Legends putri di Esports World Cup 2025, MWI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 19 Jul, 13:31

Kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia kategori putri, Women Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

MSP FC Amankan Gelar Juara Women Pro Futsal League 2024-2025, KS Futsal Terdegradasi

Rekap hasil lanjutan pekan ketujuh kompetisi futsal putri kasta tertinggi di Indonesia musim ini pada Sabtu (19/7/2025).

Taufani Rahmanda | 19 Jul, 12:12

Timnas Irak. (Dok. Timnas Irak/Grafis Dede Sopatal Mauladi/Skor.id)

Timnas Indonesia

Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Irak Main di Thailand

Timnas Irak dipastikan bakal mengikuti turnamen King’s Cup 2025 yang akan digelar di Thailand, 1-9 September 2025.

Rais Adnan | 19 Jul, 12:01

Timnas Putri U-16 Indonesia. (Grafis: Skor.id)

Timnas Indonesia

45 Pemain Dipanggil Seleksi Timnas Putri U-16 Indonesia

Para pemain yang dipanggil untuk persiapan Piala AFF U-16 Putri 2025, Agustus nanti.

Rais Adnan | 19 Jul, 10:30

Logo Bina Jaya Kedaung. (Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Ramai Mantan Pemain Liga 1 dan Timnas Indonesia Ikut Tarkam Reguler di Tangerang

Sudah menjadi rahasia umum, para pesepak bola profesional di Indonesia mengikuti turnamen antar kampung atau tarkam.

Nizar Galang | 19 Jul, 10:02

fajar alfian/m shohibul fikri

Badminton

Gugur di Perempat Final Japan Open 2025, Fajar Alfian Evaluasi Debutnya dengan Muhammad Shohibul Fikri

Tak ada satu wakil Indonesia pun yang lolos ke semifinal Japan Open 2025.

Teguh Kurniawan | 19 Jul, 08:12

Ilustrasi Tenis

Tennis

Juara Pool B, Indonesia Promosi ke Play-Off Piala Davis Grup II

Tim Indonesia keluar sebagai juara Pool B Piala Davis Grup III Asia/Oseania 2025.

Rais Adnan | 19 Jul, 06:46

Load More Articles