Sejarah Hari Ini: Sir Alex Ferguson Mulai Tangani Manchester United dan jadi Pelatih Tersukses

Hedi Novianto

Editor:

  • Tepat 6 November 1986, Sir Alex Ferguson mulai menangani Manchester United.
  • Sir Alex Ferguson adalah pelatih tersukses di Liga Inggris.
  • Bersama Manchester United, Ferguson mengoleksi lebih dari 20 trofi juara dalam 26 tahun.

SKOR.id - 6 November 1986 atau tepat 34 tahun lalu, Manchester United menunjuk pelatih baru Alex Ferguson.

Alex Ferguson yang kemudian mendapat gelar Sir adalah pelatih tersukses Manchester United dan sekaligus Liga Inggris.

Padahal sebelum ke Manchester United, Sir Alex Ferguson bukanlah pelatih yang hebat-hebat banget ketika itu.

Dirinya datang ke Old Trafford dengan "modal" antara lain juara Liga Skotlandia tiga kali, serta satu piala Cup Winner's Cup UEFA (dengan mengalahkan Real Madrid) dan satu Piala Super Eropa.

Seluruhnya diraih bersama klub negara kelahirannya, Aberdeen. Ferguson direkrut Manchester United setelah tugasnya melatih timnas Skotlandia berlangsung satu tahun.

Sir Alex Ferguson Menggantikan Ron Atkinson

Kehadiran Sir Alex Ferguson di Old Trafford adalah untuk menggantikan Ron Atkinson, pelatih yang dicintai fans Manchester United ketika itu.

Betapa tidak, Atkinson menghadirkan dua trofi Piala FA selama menangani The Red Devils dengan ciri khas permainan menyerang. Bahkan Man United masih bisa menjuarai Piala FA 1985 walau musim itu berjalan mengecewakan.

Itu adalah masa penurunan Man United. Hanya dalam satu tahun, dari akhir 1985-1986 hingga awal 1986-1987, Setan Merah hanya menang 12 kali dari 40 kali bertanding.

Bahkan dalam delapan laga awal musim itu, Manchester United kalah enam kali. Itu sebabnya manajemen klub memecat Atkinson dan merekrut Sir Alex Ferguson.

Namun, Sir Alex Ferguson belum berhasil mengangkat prestasi Manchester United pada musim pertamanya. Man United hanya menduduki posisi ke-11 pada klasemen akhir Liga Inggris 1986-1987.

Hal itu bisa dimaklumi karena Ferguson punya prioritas lain di luar teknis permainan yang harus dibenahi. Prioritasnya adalah budaya mabuk para pemain Manchester United yang menggerus kekuatan fisik mereka ketika itu.

Hal itu disampaikan Sir Alex Ferguson dalam buku otobiografinya yang terbit pada 1999, Managing My Life: My Autobiography.

"Saya menyadari betapa seriusnya masalah itu sehingga harus segera dibereskan. Saya bahkan sampai gelisah," ujar lelaki yang pernah bermain untuk Glasgow Rangers itu.

Pada musim 1987-1988, perjalanan Manchester United membaik hingga menjadi runners-up. Namun, itu hanya sesaat.

Secara beruntun hingga akhir musim 1990-1991, Manchester United menempati urutan ke-12, 13, dan 6.

Kemarahan Suporter dan Trofi Pertama Sir Alex Ferguson di Inggris

Suporter Manchester United pun sudah muak pada Ferguson. Pada Desember 1989, suporter klub membentangkan spanduk ketika Manchester United kalah dari Crystal Palace di Old Trafford.

Kekalahan itu menjadi bagian dari 11 laga tanpa kemenangan pada kurun November 1989 hingga Februari 1990.

"3 tahun penuh alasan dan masih omong kosong...sampai jumpa Fergie," demikian tulisan di spanduk itu yang menandakan suporter ingin Ferguson dipecat.

Kemarahan fans juga dipicu oleh aksi Sir Alex Ferguson yang melakukan "cuci gudang" pada awal musim 1989-1990.

Sir Alex Ferguson mendatangkan Neil Webb, Paul Ince, Gary Pallister, Danny Wallace, dan Mike Phelan untuk menggantikan Paul McGrath, Norman Whiteside, Gordon Strachan, dan Jesper Olsen.

Empat pemain yang dicoret Ferguson itu adalah idola para suporter Manchester United.

Suporter Manchester United tetap kecewa klub kesayangannya amburadul di Liga Inggris. Padahal, Sir Alex Ferguson berhasil meraih trofi pertamanya di Inggris dengan menjuarai Piala FA pada 17 Mei 1990.

Namun, Sir Alex Ferguson santai. Apalagi Piala FA adalah preseden baru dan pintu pertama kesuksesan dirinya bersama Manchester United.

"Saya tahu bahwa perlawanan akan terjadi secara konsisten dalam waktu lama," ujar Ferguson.

"Saya harus membangun dari bawah ke atas, memperbaiki kekurangan yang saya tahu, menyebarkan pengaruh serta kepercayaan diri saya melalui setiap lapisan di klub," kata lelaki yang punya gelar doktor kehormatan dari beberapa kampus di dunia ini.

Sir Alex Ferguson 13 Kali Juara Liga Inggris

Tiga tahun setelah menjuarai Piala FA, Sir Alex Ferguson akhirnya berhasil membawa Manchester United juara Liga Inggris yang untuk pertama kalinya memasuki era Premier League (1992-1993).

Itu adalah trofi Liga Inggris pertama Manchester United sejak yang terakhir kali juara pada musim 1964-1965 pada era legenda Sir Matt Busby.

Sejak saat itu, Manchester United benar-benar mendominasi Inggris dan disegani di dunia. Hingga akhir musim 2012-2013, Sir Alex Ferguson merebut 13 gelar juara Liga Inggris dan tak pernah terlempar dari tiga besar klasemen.

Hingga pensiun pada akhir musim 2013, lelaki yang kini berusia 78 tahun itu mengoleksi lebih dari 20 trofi juara.

Selain 13 trofi Liga Inggris, antara lain Sir Alex Ferguson memenangi 10 kali Community Shield serta mempersembahkan lima trofi Piala FA, dua piala Liga Champions, satu Piala Super Eropa, dan satu trofi Piala Dunia Antarklub FIFA untuk Manchester United.

Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube dan Twitter dari Skor Indonesia.

Artikel Sir Alex Ferguson Lainnya:

Wayne Rooney Kritik Taktik ''Bunuh Diri'' Sir Alex Ferguson 11 Tahun Lalu

Jurgen Klopp Ungkap Awal Mula Kedekatan dengan Sir Alex Ferguson

Source: TransfermarktBleacher ReportFour Four TwoStandard

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Lando Norris, Lewis Hamilton, Max Verstappen, Charles Leclerc

Formula 1

Daftar 10 Pembalap F1 dengan Bayaran Tertinggi pada 2024

Beberapa pembalap Formula 1 menerima bonus yang lebih besar dibandingkan gaji pokok mereka sepanjang musim ini.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 17:28

Kepa Arrizabalaga, kiper Bournemouth. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Inggris

Meredam Arsenal, Tottenham, dan Man United, Kepa Arrizabalaga Bangkit di Bournemouth

Kepa Arrizabalaga menjadi kunci sukses Bournemouth meraih hasil bagus di musim 2024-2025 ini.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 16:24

saddil

National

Saddil Ramdani Tak Ada di DSP, Sabah FC ke Semifinal Piala Malaysia 2024-2025

Sabah FC hanya bermain imbang dengan Kuching City FC pada leg kedua semifinal Piala Malaysia 2024-2025.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 16:07

Antonio Conte (tengah) merupakan pelatih tercepat dalam meraih kemenangan ke-150 di Liga Italia. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Antonio Conte Pelatih Tercepat yang Meraih 150 Kemenangan di Liga Italia

Antonio Conte meraih kemenangan ke-150 sebagai pelatih di Liga Italia ketika membawa Napoli menang atas Genoa, pekan lalu.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 14:16

NBA Christmas games

Basketball

NBA Christmas Games 2024 Sajikan Duel Klasik Golden State Warrios Vs LA Lakers

NBA Christmas Games 2024 menggelar lima pertandingan, salah satunya adalah Golden State Warrios melawan LA Lakers.

Arin Nabila | 23 Dec, 13:57

Inter Milan vs Como 1907. (Jovi Arnanda/Skor.id).

Liga Italia

Prediksi dan Link Live Streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025

Prediksi dan link live streaming Inter Milan vs Como di Liga Italia 2024-2025 yang akan digelar pada Selasa (24/12/2024) pukul 02.45 WIB.

Irfan Sudrajat | 23 Dec, 12:18

Liga TopSkor

Ikut TC Timnas U-20 Indonesia, Evandra Dapat Pesan dari Nova Arianto

Terdapat 13 Alumni Liga TopSkor yang mengikuti TC timnas U-20 Indonesia.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 11:31

Rapor pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri, lebih tepatnya di kompetisi negara Asia. (Hendy AS/Skor.id)

National

Rapor Pemain Indonesia di Asia: Jordi Amat Absen, Brisbane Roar Kalah Tanpa Rafael Struick

Jordi Amat tidak masuk DSP ketika Johor Darul Takzim pesta gol ke gawang Kuala Lumpur City.

Sumargo Pangestu | 23 Dec, 10:08

persija vs pss

Liga 1

Parade Foto: Hat-trick Gustavo Almeida Bawa Persija Taklukkan PSS Sleman di JIS

Deretan momen dalam kemenangan Persija Jakarta atas PSS Sleman di pekan ke-16 Liga 1 2024-2025, Sabtu (21/12/2024).

Teguh Kurniawan | 23 Dec, 09:50

Petinju Tyson Fury

Other Sports

Petinju Tyson Fury Isyaratkan Pensiun Usai Takluk dari Oleksandr Usyk

Setelah dua kali kalah dari Oleksandr Usyk, satu-satunya pertarungan yang tersisa untuk Tyson Fury adalah melawan Anthony Joshua.

I Gede Ardy Estrada | 23 Dec, 08:38

Load More Articles