- Sebastian Vettel jengkel mengetahui adanya petugas lomba di trek ketika mobil balap telah bergerak di lintasan.
- Pembalap Scuderia Ferrari itu menilai apa yang terjadi sangat membahayakan mereka sendiri dan pembalap.
- Sejak 2000, sudah ada tiga kasus meninggalnya petugas lomba di trek.
SKOR.id – Pembalap Scuderia Ferrari Mission Winnow, Sebastian Vettel, mendesak pengawas lomba untuk menegur petugas lomba yang melakukan tindakan berbahaya di trek.
Pada Grand Prix (GP) Emilia Romagna, Minggu (1/11/2020), petugas lomba masih membersihkan serpihan mobil George Russell. Padahal rombongan mobil sudah berjalan dipimpin oleh Safety Car.
Duo Alfa Romeo, Kimi Raikkonen dan Antonio Giovinazzi, bersama Nicholas Latifi dan Romain Grosjean adalah yang pertama tiba di tempat kejadian.
Mereka melewati para pekerja yang masih berada di lintasan dengan kecepatan yang cukup lambat, padahal mereka seharusnya menyusul barisan yang dipimpin oleh Safety Car.
Pembalap Haas Romain Grosjean mengungkapkan kekhawatirannya melalui radio tim, “OK, agak berbahaya membiarkan petugas lomba tetap aktif.”
Tak lama, Sebastian Vettel melewati lokasi kejadian dan melaju lambat karena menyadari bendera kuning yang dikibarkan di sepanjang lokasi.
Peraih empat gelar juara dunia itu pun menyarankan kepada timnya untuk memberitahu pengawas lomba untuk mengendalikan situasi balapan.
“Katakan kepada mereka untuk tetap waspada, para petugas lomba ada di trek. Ini sangat berbahaya. Katakan kepada petugas lomba untuk keluar dari trek,” ujar Vettel melalui radio tim.
Pada 2019 lalu, petugas lomba hampir mengalami insiden mengerikan karena mencoba menyeberangi trek di GP Monako.
Pembalap Racing Point, Sergio Perez, yang keluar dari pit tak mengetahui ada dua orang yang sedang menyeberangi trek dan hampir menabrak keduanya.
Setelah kejadian tersebut, Sergio Perez mengungkapkan kekesalannya terhadap ulah mereka.
“Apa yang terjadi dengan kedua petugas itu? Saya hampir membunuh mereka. Mereka beruntung saya bisa menghindari mereka,” ujar Perez melalui radio tim.
Pekerjaan sebagai petugas lomba memang memiliki risiko besar bahkan mereka harus siap kehilangan nyawa.
Pada 2013 lalu, seorang petugas lomba meninggal dunia karena terlindas truk derek saat mencoba mengambil radio komunikasi miliknya yang terjatuh.
Itu merupakan kasus ketiga meninggalnya petugas lomba sejak 2000. Sebelumnya terjadi kecelakaan fatal di GP Italia pada 2000 dan GP Australia pada 2001, kasus keduanya serupa yaitu terhantam ban mobil F1 yang terlepas.
Insiden yang paling diingat adalah kecelakaan yang menewaskan pembalap Tom Pryce dan marshall bernama Jansen van Vuuren.
Kejadian tersebut terjadi di GP Afrika Selatan pada 1977. Pada saat itu, Renzo Zorzi yang mengalami insiden kesulitan untuk keluar dari mobil yang terlihat sudah mengeluarkan api.
Dua petugas lomba yang membawa tabung pemadam, yang mana salah satunya adalah Jansen van Vuuren, menyeberangi trek untuk menolong Renzo Zorzi.
Nahas, petugas yang berumur 19 tahun itu tak melihat datangnya mobil Tom Pryce, yang mana lokasinya juga setelah tanjakan tajam. Ia langsung tertabrak pada kecepatan 270 km/jam.
Jansen van Vuuren langsung terlempar ke dinding pembatas trek dan tabung pemadam yang dibawanya menghantam Tom Pryce yang hampir membuat kepalanya terputus.
Serangkaian insiden tersebut membuat FIA dan pengawas lomba F1 harus memberlakukan aturan lebih ketat terhadap race marshall.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca berita F1 lainnya:
Bos Ferrari: Tak Ada Perbedaan Besar antara Mobil Sebastian Vettel dan Charles Leclerc
Lampaui Rekor Ferrari, Toto Wolff Yakin Mercedes Terus Berkembang